Cerita

Tiga Hal Kecil nan Krusial yang Menentukan Langkah AS Roma ke Semifinal

Lolosnya AS Roma ke babak semifinal Liga Champions musim ini memang menakjubkan. Di Camp Nou, usaha keras mereka untuk menahan gempuran serangan Barcelona seakan menjadi sia-sia setelah sang kapten, Daniele De Rossi, mencetak gol bunuh diri menjelang turun minum. Pun begitu dengan gol bunuh diri dari Kostas Manolas yang sepertinya memecahkan kosentrasi lini pertahanan Giallorossi di babak kedua. Keadaan semakin memburuk ketika Barca berhasil menambah dua gol yang dicetak oleh Gerard Pique dan Luis Suarez.

Dengan defisit tiga gol, Roma harus siap menjamu Blaugrana di Stadion Olimpico. Lolos ke semi-final dianggap hal yang hampir mustahil bagi banyak orang dan Serigala Ibu Kota membutuhkan suatu keajaiban untuk mematahkan ramalan orang-orang yang sudah memperkirakan bahwa Barca lah tim yang akan lolos. Dan keajaiban yang diharapkan benar-benar datang menghampiri Roma.

Sebuah gol dari Edin Dzeko memanfaatkan umpan jauh dari De Rossi membuat semangat tempur rekan-rekannya meningkat. Eksekusi penalti sempurna sang kapten melambungkan harapan para penggemar. Lalu sebuah sundulan Manolas membuat stadion bergemuruh. Penyerangan yang efektif dan pertahanan yang impresif membuat segalanya menjadi tidak mustahil.

Ya, malam di Stadion Olimpico itu memang menakjubkan dan membuat Semua mata tertuju pada kesuksesan Roma saat itu. Namun, kita pantasnya perlu mengingat perjalanan Roma menjutu tingkat tersebut, di mana terdapat beberapa momen minor yang menyelamatkan petualangan mereka di Liga Champions.

Kaki kanan Bruno Peres

Sebelum menghadapi Barca, Roma terlebih dahulu bertemu dengan lawan yang cukup merepotkan, yaitu Shakhtar Donetsk. Awal dari pertemuan pertama kedua tim tersebut menjadi milik Giallorossi. Sebelum waktu jeda, Cengiz Ünder berhasil membuat Roma unggul terlebih dahulu di kandang Shakhtar. Sayangnya, keunggulan tersebut tidak berarti apa-apa di babak kedua.

Tidak butuh waktu lama untuk Facundo Ferreyra menyamakan kedudukan. Alisson Becker yang sudah berjibaku di bawah gawang Roma tidak bisa berbuat apa-apa ketika dihadapkan pada tendangan bebas Fred. Kiper asal Brasil itu memang berperan penting di pertandingan tersebut, membuat gawang Roma tidak kebobolan lebih dari dua. Namun, ada satu momen di mana gol ketiga Shakhtar bisa saja terjadi.

Kemelut di depan gawang terjadi. Bola yang memantul ke sana kemari akhirnya jatuh di dekat kaki Ferreyra. Kesempatan untuk mencetak gol kedua pun terbuka lebar. Sial baginya dan beruntung bagi Roma, Bruno Peres yang sudah terjatuh bersama dengan Alisson masih bisa menyelamatkan tendangan Ferreyra dengan mengangkat kaki kanannya.

Jika tidak kaki kanan Bruno Peres, rintangan pastinya akan lebih terasa berat di pertemuan kedua. Roma pun akhirnya bisa lolos setelah menang 1-0 di kandang.

Gol tandang Edin Dzeko Camp Nou

Dibalik kekalahan telak dari Barca di pertemuan pertama mereka, ada hikmah yang dapat diambil dari sana. Ya, Blaugrana memang mencetak empat gol, namun bukan berarti Roma tidak mencetak gol. Gol Dzeko yang mungkin awalnya dianggap sebagai gol hiburan, ternyata berperan penting terhadapan kesuksesan Roma di pertemuan kedua.

Bayangkan jika mantan pemain Manchester City itu tidak mencetak gol di Camp Nou. Giallorossi tentunya membutuhkan empat gol untuk memaksa Barca memainkan babak tambahan atau lebih dari empat gol jika ingin langsung lolos ke semifinal. Itu pun skenario di mana mereka tidak kebobolan satu gol pun.

Melihat permainan dan semangat yang ditunjukkan Roma tadi malam, skenario di atas bukanlah hal yang mustahil. Namun, tidak ada yang tahu apakah mereka akan berhasil seperti saat ini.

Gagalnya kepindahan Manolas ke Zenit

Manolas, bersama dengan De Rossi, memang menjadi zero di pertemuan pertama mereka setelah keduanya mencetak gol bunuh diri. Namun, sebuah asis serta gol dari De Rossi, lalu sundulan penentu kemenangan Manolas membuat mereka terlahir kembali menjadi pahlawan bagi Serigala Ibu Kota.

Hal tersebut pastinya berbeda jika saja Manolas pindah ke Zenit St. Petersburg di awal musim kemarin. Ya, bek asal Yunani memang sempat dikabarkan akan pindah dari Stadion Olimpico. Beruntung bagi Roma, transfer tersebut tidak pernah terjadi. Kalau saja benar dia pindah, tidak akan ada pertahanan impresif, gol sundulan, serta air mata bahagia yang terjatuh dari mata seorang Manolas.