Lolosnya AS Roma ke babak semifinal Liga Champions musim ini memang menakjubkan. Di Camp Nou, usaha keras mereka untuk menahan gempuran serangan Barcelona seakan menjadi sia-sia setelah sang kapten, Daniele De Rossi, mencetak gol bunuh diri menjelang turun minum. Pun begitu dengan gol bunuh diri dari Kostas Manolas yang sepertinya memecahkan kosentrasi lini pertahanan Giallorossi di babak kedua. Keadaan semakin memburuk ketika Barca berhasil menambah dua gol yang dicetak oleh Gerard Pique dan Luis Suarez.
Dengan defisit tiga gol, Roma harus siap menjamu Blaugrana di Stadion Olimpico. Lolos ke semi-final dianggap hal yang hampir mustahil bagi banyak orang dan Serigala Ibu Kota membutuhkan suatu keajaiban untuk mematahkan ramalan orang-orang yang sudah memperkirakan bahwa Barca lah tim yang akan lolos. Dan keajaiban yang diharapkan benar-benar datang menghampiri Roma.
Sebuah gol dari Edin Dzeko memanfaatkan umpan jauh dari De Rossi membuat semangat tempur rekan-rekannya meningkat. Eksekusi penalti sempurna sang kapten melambungkan harapan para penggemar. Lalu sebuah sundulan Manolas membuat stadion bergemuruh. Penyerangan yang efektif dan pertahanan yang impresif membuat segalanya menjadi tidak mustahil.
Ya, malam di Stadion Olimpico itu memang menakjubkan dan membuat Semua mata tertuju pada kesuksesan Roma saat itu. Namun, kita pantasnya perlu mengingat perjalanan Roma menjutu tingkat tersebut, di mana terdapat beberapa momen minor yang menyelamatkan petualangan mereka di Liga Champions.