Timnas Jepang baru saja melakukan perombakan yang cukup mengejutkan. Jelang Piala Dunia 2018 yang akan berlangsung kira-kira dua bulan lagi, The Samurai Blue memberhentikan pelatih kepala mereka, Vahid Halilhodzic. Keputusan untuk memecat pelatih asal Bosnia & Herzegovina tersebut tentunya mengejutkan, mengingat ia mampu membawa Jepang ke putaran final Piala Dunia. Meskipun begitu, keputusan sudah diambil, dan pihak Japan Football Association (JFA), bahkan sudah menunjuk pelatih kepala baru untuk menggantikan Halilhodzic.
Adalah Akira Nishino, mantan pemain timnas Jepang di medio 1970-an yang ditunjuk sebagai pengganti Halilhodzic. Rekam jejak yang dimiliki oleh pria berusia 63 tahun itu memang cukup mentereng. Ia pernah melatih beberapa klub besar di Liga Jepang, seperti Nagoya Grampus, Vissel Kobe, dan Gamba Osaka. Ia pernah membawa klub yang terakhir disebutkan menjuarai Liga Champions di Asia. Ia juga pernah menahkodai timnas Jepang U-23, membawa tim tersebut menang atas Brasil di Olimpiade Atlanta 1996.
Penunjukkan Nishino didasari oleh pengalamannya dan familiaritas yang ia miliki terhadap skuat Jepang, mengingat waktu yang dimiliki juga semakin tipis. Sebelumnya, pria yang semasa bermain berposisi sebagai gelandang ini memang menjabat sebagai direktur di JFA. Hal ini disampaikan langsung oleh Kozo Tashima, Presiden JFA.
“Kami ingin meningkatkan peluang kami untuk memenangi Piala Dunia, bahkan apabila hanya sebesar satu atau dua persen. Oleh karena itu, kami memilih orang yang sudah sangat familiar dengan tim. Waktu yang kami miliki juga sempit, maka dari itu kami memilih Nishino. Apabila kami memiliki waktu yang lebih banyak, kami mungkin akan menunjuk pelatih lain,” ujar Tashima dikutip dari Football Tribe Asia.
Tashima juga mengungkapkan bahwa keputusan ini sudah diambil dan dipilih secara matang. Ia menyadari bahwa ada risiko yang besar mengganti pelatih di waktu yang sempit. Namun, ia dan rekan-rekannya merasa bahwa risiko pun harus diambil.
“Risiko memang ada. Kami telah mendiskusikan semua opsi yang kami miliki. Apabila ada semacam sihir yang mampu menjamin kami akan menjadi tim yang lebih baik, kami tentunya akan melakukan itu. Sayangnya, sepak bola tak seperti itu,”
Nishino sempat mendapat kritik karena permainannya yang terlalu defensif. Meskipun begitu, saat ini profilnya barangkali yang paling dibutuhkan oleh skuat mengingat pengalamannya. Nishino saat ini tengah menyiapkan staf-stafnya, dan akan berbicara ke media sebagai pelatih timnas Jepang pertama kali di tanggal 12 April nanti.