Berita Eropa

Tribe Rating: Tumbang dari Torino, Inter Gagal Kudeta AS Roma

Dalam pacuan memperebutkan tiket lolos ke Liga Champions, Internazionale Milano wajib menang saat melawat ke markas Torino (8/4) guna mengkudeta AS Roma dari posisi tiga.

Sempat bermain apik di awal laga, I Nerazzurri justru harus pulang dengan kepala tertunduk usai dibekap tim tuan rumah dengan skor tipis 0-1. Eks pemain Inter, Adem Ljajic, menjadi aktor kekalahan tersebut. Berikut adalah rating pemain-pemain Inter.

Samir Handanovic (5)

Tak berkutik saat gawangnya sukses dibobol Ljajic pada menit ke-36. Namun berhasil membuat beberapa penyelamatan krusial sehingga Torino tidak mampu menambah keunggulan.

Joao Cancelo (5)

Bermain spartan dalam mengokupansi sayap kanan Inter. Beberapa kali membuat bek-bek Torino kelimpungan karena umpan-umpan silangnya yang berbahaya. Sayang, tak ada yang sukses dimanfaatkan untuk menjadi gol.

Milan Skriniar (5)

Menjadi pengawal setia Andrea Belotti di sepanjang laga. Hasilnya ciamik karena penyerang tim nasional Italia tersebut mandul. Sayang, ia kecolongan saat Ljajic berhasil menceploskan bola ke gawang Handanovic.

Joao Miranda (5)

Bermain tenang dan lugas, tapi seringkali kalah dalam adu sprint dengan para penggawa Torino. Sempat memiliki peluang mencetak gol guna menyeimbangkan skor tapi gagal ia maksimalkan.

Danilo D’Ambrosio (4,5)

Kendati cukup rajin membantu Ivan Perisic di sektor kiri, performa D’Ambrosio tak betul-betul apik di laga ini. Gol yang dibukukan oleh Ljajic berawal dari penetrasi Lorenzo De Silvestri di area kekuasaan D’Ambrosio.

Marcelo Brozovic (4,5)

Setali tiga uang dengan Gagliardini, Brozovic juga tampil kurang mumpuni. Walau umpan-umpannya sempat menghasilkan peluang, tapi tak banyak yang benar-benar bersih. Fisiknya terlihat sangat kedodoran begitu laga memasuki satu jam sehingga lini tengah Inter menjadi amat rapuh.

Roberto Gagliardini (4,5)

Kembali tampil sejak awal, penampilan Gagliardini begitu semenjana di partai ini. Ia begitu lamban saat melakukan transisi, baik menyerang ke bertahan ataupun sebaliknya, sehingga kerap meninggalkan lubang pada sektor tengah.

Antonio Candreva (5,5)

Candreva bermain sangat bebas di laga ini karena ada di area mana saja, sayap kanan, tengah hingga sayap kiri. Terlihat amat ambisius buat mencetak gol perdana di musim ini, tapi beberapa usahanya acapkali mentah di tangan Salvatore Sirigu, kiper Torino yang bermain brilian.

Borja Valero (4)

Kembali menjadi starter usai beberapa pekan menghabiskan banyak waktunya duduk di bench. Ia ditugaskan untuk mengendalikan lini tengah sembari mengkreasikan peluang. Sayang, permainan Inter jadi sangat lamban dengan Valero sebagai jenderalnya sehingga Torino begitu mudah mengantisipasi serangan-serangan I Nerazzurri.

Ivan Perisic (5)

Seperti biasa, Perisic tampil spartan buat mengiris-iris sisi kanan pertahanan lawan via pergerakan, kecepatan, dan giringannya. Namun pada laga ini, ia dibuat kerepotan oleh De Silverstri dan Nicolas N’Kolou, dua pemain bertahan yang mengokupansi sektor kanan pertahanan Il Toro.

Mauro Icardi (5)

Nicolas Burdisso, Emiliano Moretti dan N’Kolou bergantian mengawal Icardi pada laga ini. Tanpa dukungan yang masif dari lini kedua, striker Argentina ini pun terisolasi sehingga tak banyak menghadirkan ancaman ke gawang Sirigu.

Rafinha (5)

Dimasukkan pada awal-awal babak kedua agar permainan Inter semakin klinis. Benar saja, keberadaannya memberi suntikan tenaga khususnya di fase menyerang. Bisa saja membawa timnya menyamakan kedudukan andai tendangan kerasnya tidak membentur tiang gawang.

Yann Karamoh (4,5)

Menggantikan Valero, Karamoh diinstruksikan untuk menyisir sisi sayap kanan. Akan tetapi, pemain muda asal Prancis ini gagal menjawab kepercayaan Luciano Spalletti akibat kerepotan oleh pengawalan tanpa henti dari Moretti ataupun Cristian Ansaldi.

Andrea Ranocchia (n/a)

Masuk pada menit-menit akhir dan dipasang sebagai striker kendati ia seorang bek! Tak ada dampak signifikan yang dicatat Ranocchia pada pertandingan ini.

Author: Budi Windekind (@Windekind_Budi)
Interista gaek yang tak hanya menggemari sepak bola tapi juga american football, balap, basket hingga gulat profesional