Nasional Bola

Tribe Rating: Persija Jakarta yang Tak Mampu Mengimbangi Permainan Rap-rap PSMS Medan

Menjalani laga pertama kali di luar Jakarta, Persija Jakarta akhirnya menelan kekalahan pertamanya di Go-Jek Liga 1 2018. Adalah klub promosi, PSMS Medan, yang berhasil mengalahkan Macan Kemayoran di Stadion Teladan, stadion kebanggaan mereka.

Permainan rap-rap yang diterapkan anak asuh Djadjang Nurdjaman tampak tak mampu diimbangi oleh Andritany Ardhiyasa dkk. Skor akhir 3-1 untuk PSMS tentunya tak diperkirakan oleh banyak orang di awal pertandingan, namun, melihat pada permainan kedua tim, skor tersebut tampak adil.

Berikut ini adalah rating dari Persija Jakarta.

Andritany Ardhiyasa (5)

Penampilan Andritany di laga ini tak meyakinkan. Ia tak mampu mengomandoi lini belakangnya dan tampak tak sigap dalam mengantisipasi dua tendangan bola mati PSMS yang berujung pada gol. Mengemban peran sebagai kapten, Jakmania tentunya berharap lebih pada Andritany hari ini.

Foto: Instagram Andritany Ardhiyasa

Novri Setiawan (4)

Novri terlihat sangat canggung bermain di posisi bek kanan, yang bukan merupakan posisi naturalnya. Ia beberapa kali melakukan pelanggaran yang tidak perlu, dan tak cukuk baik secara defensif. Hal ini tentu juga menjadi pelajaran bagi Teco Cugurra, bahwa Novri tampak tak bisa bermain menjadi bek sayap.

Foto: Jawa Pos

Vava Mario (4)

Bek tengah muda ini mengemban tugas berat menggantikan Maman Abdurrahman. Sayangnya, ia gagal melakukan hal tersebut. Vava kerap kali kalah duel dengan Wilfried Yessoh, dan tak cukup tenang untuk menghadapi serangan PSMS yang cepat.

Foto: Indosport

Jaimerson Silva (4.5)

Dengan absennya Maman, Jaime seharusnya bisa step up dan menjadi pemimpin di lapangan. Namun, kenyataanya adalah sebaliknya. Ia tampak terpancing emosinya karena permainan keras Ayam Kinantan, dan fokusnya pun terganggu.

Foto: Warta Kota

Rezaldi Hehanusa (4.5)

Penampilan Bule yang biasanya baik meskipun timnya kalah tak terlihat di laga ini. Salah satu bek kiri terbaik di Indonesia saat ini tak mampu memberikan umpan silang yang akurat, yang biasanya menjadi keunggulannya. Ia juga kerap kali alpa terhadap lawan yang ia jaga.

Fitra Ridwan (4.5)

Fitra tampak tak mampu menjadi pengendali serangan Persija. Ia kurang berani dalam mengambil risiko untuk melepaskan key pass, dan terlalu sering bermain aman.

Foto: Bola.com

Rohit Chand (6.5)

Penampil terbaik Persija di laga ini. Rohit mampu mencetak gol dengan tendangan voli brillian. Kerja kerasnya di lini tengah juga kerap kali merpeotkan pertahanan PSMS. Sayangnya, kerja kerasnya tak terbayar dengan baik di akhir laga.

Sandi Sute (5)

Salah satu penyebab mengapa Persija tak mampu menguasai lini tengah adalah buruknya penampilan Sandi Sute. Gelandang bertahan yang satu ini kerap kali kalah dalam melakukan duel-duel penting. Meskipun begitu, ia masih mampu untuk mengirimkan operan yang cukup presisi.

Riko Simanjuntak (6)

Riko patut diberikan kredit atas usaha kerasnya di lapangan. Mengandalkan kecepatannya, ia kerap kali merepotkan sisi kiri pertahanan PSMS. Ia juga mampu memberikan asis bagi gol Rohit Chand.

Foto: Goal.com

Marko Simic (5)

Konsistensi tentunya menjadi tugas besar bagi Simic. Setelah mampu mencetak dua gol di pertandingan sebelumnya, kini ia tampak mandul di depan gawang lawan dengan banyaknya peluang emas yang ia lewatkan. Gol bunuh diri yang ia cetak menjadi pelengkap hari buruknya.

Rudi Widodo (3.5)

Penampilan Rudi begitu mengecewakan di laga ini. ia kerap kali membuang-buang peluang dan terlalu mudah kehilangan bola. Seakan bermain tanpa greget, ia digantikan di paruh waktu oleh Addison Alves.

Addison Alves (5.5)

Masuk menggantikan Rudi Widodo, Addison mampu menunjukkan bahwa ia layak menjadi starter. Ia mampu memberikan ancaman yang nyata bagi PSMS, dan mampu melakukan link-up yang baik dengan rekan-rekannya.

Ramdani Lestaluhu (5)

Sebagai pemain utama, Ramdani mampu menyeimbangkan lini tengah timnya. Sayang, waktu yang ia miliki untuk mengubah pertandingan tak banyak.

Bambang Pamungkas (5)

Dimasukkan untuk menambah daya gedor, sang kapten legendaris tampak tak memiliki waktu yang cukup untuk mengubah pertandingan. Kurangnya suplai terhadap Bepe menjadi salah satu alasan mengapa masuknya ia tak berguna banyak bagi Persija.

Foto: Goal

Author: Ganesha Arif Lesmana (@ganesharif)
Penggemar sepak bola dan basket