Luis Alberto dengan tenang mengeksekusi penalti yang mengecoh penjaga gawang Benevento, Alberto Brignoli. Gol tersebut menutup pesta gol Lazio atas Benevento dengan skor 6-2. Gelandang asal Spanyol tersebut lagi-lagi menunjukkan penampilan cemerlang di musim 2017/2018 ini dengan torehan satu gol dan dua asis.
Alberto telah mengoleksi delapan gol dan sebelas asis dalam 29 penampilan di Serie A musim ini. Musim 2017/2018 adalah tahun terbaiknya selama bermain di level tertinggi, apalagi jika mengingat beberapa tahun lalu ia diabaikan oleh Barcelona dan Liverpool. Bisa dibilang, ia adalah arsitek pesta gol Biancoceleste gawang Benevento pada pekan ke-30 Serie A tersebut.
Pria berusia 25 tahun kelahiran Cadiz ini merupakan hasil binaan akademi Sevilla. Ia tampil meyakinkan bersama skuat Sevilla B dalam periode 2009 hingga 2011. Alberto sempat dipromosikan ke skuat utama Sevilla, tapi kemudian lebih tertarik menerima tawaran peminjaman ke Barcelona pada tahun 2012.
Di klub Catalonia tersebut, jasa Alberto ternyata digunakan untuk menambah kedalaman lini tengah tim cadangan Barcelona. Skuat Barcelona B pada saat itu memang tampil di Segunda Division (kasta kedua). Keberadaan pemain berpostur 182 sentimeter ini sangat krusial bagi Barca B. Ia tampil sebanyak 38 kali dan mencetak 11 gol serta membukukan segudang asis dari posisinya sebagai playmaker.
Penampilan cemerlang ini membawanya ke Liverpool. Sayang, The Reds yang mengharapkan sosok playmaker seperti David Silva atau minimal sosok elegan seperti Xabi Alonso, dibuat kecewa. Alberto terlihat gagap beradaptasi dengan gaya bermain Inggris yang cepat. Ia pun akhirnya dipinjamkan selama dua musim berturut-turut ke Malaga dan Deportivo La Coruna.
Di klub terakhir, penampilan pemain kelahiran 28 September 1992 ini terbilang lumayan. Ia menginspirasi lolosnya Depor dari degradasi dengan koleksi enam golnya. Tak heran, Lazio jatuh hati dan segera mengirimkan proposal untuk memboyong pemain ini dari Liverpool. Pada bulan Agustus 2016, akhirnya ia resmi bergabung dengan Lazio.
Di bawah asuhan Simone Inzaghi, Alberto pun bangkit. Meski menjalani hari-hari pertama yang sulit, ia bekerja keras untuk membuktikan dirinya kepada sang pelatih dan Laziale. Ia hanya tampil dalam sepuluh pertandingan selama musim 2016/2017, dan nyaris kehilangan kepercayaan dirinya. Namun setelah berkonsultasi dengan psikolog tim nasional Spanyol, Alberto perlahan-lahan menemukan kepercayaan dirinya.
Setelah kepergian pemain bintang Keita Balde Diao, Alberto pun menjadi pemain inti di skuat arahan Inzaghi. Bersama Ciro Immobile, Sergej Milinkovic-Savic dan Stefan de Vrij, Alberto adalah kunci penampilan mantap Lazio di Serie A dan menembus perempat-final Liga Europa musim 2017/2018 ini.
Penampilan gemilang pemuda Andalusia ini tak lepas dari radar Julen Lopetegui. Pelatih tim nasional Spanyol itu telah menghadiahi Alberto debut tim nasional senior ketika Spanyol mengalahkan Kosta Rika 5-0 pada bulan November 2017 lalu. Kisah perjuangan Alberto pun berbuah manis berkat kerja keras dan kesabaran.
Author: Mahir Pradana (@maheeeR)
Mahir Pradana adalah pencinta sepak bola yang sedang bermukim di Spanyol. Penulis buku ‘Home & Away’