Kolom

Luis Alberto, ‘Barang Bekas’ yang Dipoles Lazio

Jika artikel ini ditulis setahun yang lalu, mungkin mayoritas pembaca akan mengernyitkan dahi. Siapa Luis Alberto? Di klub apa dia bermain? Wajar, karena sebelum tampil impresif musim ini, ia hanya berstatus bekas pemain gagal Liverpool, yang setia menghuni bangku cadangan Lazio.

Luis Alberto, si orang Spanyol yang baru saja melakoni debut di timnas pada November lalu, merupakan salah satu pemain hebat yang sering luput dari pantauan klub-klub elite. Beruntung baginya, Lazio datang untuk “memungut”, dan menjadikannya “barang bekas” yang sangat berharga.

Takdir sepertinya memang sudah menuliskan kalau Luis Alberto akan bersinar di Lazio, tepatnya di musim keduanya. Musim lalu ia masih berada di bawah bayang-bayang Keita Balde Diao, tapi ketika kolega sekaligus kompetitornya itu hengkang ke AS Monaco, ia langsung tancap gas.

Luis Alberto sangat cocok dipadukan dengan Ciro Immobile. Dengan gaya bermain elegan yang lebih mengedepankan teknik ketimbang fisik, pemain jebolan akademi Sevilla ini mencuat sebagai jagoan baru Lazio. Di bawah arahan Simone Inzaghi, ia adalah pemain yang selalu menjadi momok bagi lawannya tiap pekan.

Predikat sebagai pemain gagal Liverpool tampaknya menggugah semangat Luis Alberto untuk membuktikan bahwa ia tidak seburuk itu. Perlahan tapi pasti, ia membuktikan kualitasnya, sekaligus menunjukkan kalau Liverpool telah salah menyia-nyiakan bakat besarnya. Mirip dengan apa yang terjadi pada Iago Aspas dan Suso.

Saat bermain di Liverpool, Luis Alberto gagal berkembang karena tidak cocok dengan iklim sepak bola Liga Primer Inggris. Pergerakannya yang lambat membuatnya sering menjadi santapan empuk bek-bek di sana, meski ia memiliki teknik dan visi bermain yang layak diacungi dua jempol.

Kini di Lazio, ia mendapat tempat yang nyaman untuk berkreasi. Dengan formasi 3-5-2 yang diusung Simone Inzaghi, Luis Alberto membentuk kombinasi yang sangat mematikan bersama Immobile. Contoh terbaru adalah kemenangan 5-2 Lazio di kandang SPAL pekan lalu.

Usai mencetak gol pembuka di laga itu, pemain berusia 25 tahun ini kemudian mengirim asis yang diselesaikan dengan manis oleh Immobile. Oleh WhoScored, ia mendapat nilai 9,6 malam itu, tertinggi kedua di bawah Immobile yang mencetak empat gol.

Berkat perpaduan Luis Alberto dan Immobile pula, Lazio menjadi kesebelasan tersubur kedua di Serie A sejauh ini dengan 48 gol, selisih satu bola dengan Juventus yang mengemas 49 gol, dan menyalip Napoli dengan keunggulan 4 gol. Namun jangan lupa, Lazio masih menyimpan tabungan satu laga tunda.

Dari 19 partai yang telah dijalaninya di liga domestik saat ini, Luis Alberto telah mengukir 6 gol dan 8 asis. Pencapaian yang membuat mata Barcelona dan Napoli melirik padanya. Tak ketinggalan, timnas Spanyol juga rutin memantaunya, untuk menilai apakah ia layak dibawa ke Rusia di pertengahan tahun nanti.

Memasuki usia 25 tahun, Luis Alberto telah berada di jalur yang tepat untuk mengembangkan karier. Dengan tuntutan di klub yang tidak terlalu tinggi, dan sorotan media massa yang jarang mengarah padanya, membuat Luis Alberto memiliki cukup ruang untuk berusaha mencapai level terbaiknya.

Pembicaraan tentang kontrak baru di Lazio sudah dimulai, dan akan sangat menarik bila Lazio bisa kembali merengkuh masa jayanya, dengan umpan-umpan matang Luis Alberto yang dilahap dengan nikmat oleh Ciro Immobile.

#BekasJadiBerkah

Author: Jack Stevens (football-italia.net)
Penerjemah: Aditya Jaya Iswara (@joyoisworo)