Tahun ini menjadi musim ketiga Perseru Serui berlaga di kasta teratas Liga Indonesia. Namun, ada satu kondisi yang tak berubah, yaitu laga kandang mereka yang tak pernah tersentuh tayangan langsung stasiun televisi maupun situsweb streaming.
Pada hari Sabtu, 31 Maret 2018, Cenderawasih Jingga akan menjalani laga kandang pertama mereka di Go-Jek Liga 1 Indonesia 2018. Lawan mereka adalah sesama tim wilayah timur Indonesia, PSM Makassar. Para pendukung kedua tim sempat mengira laga yang berlangsung di Stadion Marora, Serui, tersebut tadinya akan menjalani sebuah momen bersejarah, yaitu pertandingan yang akhirnya disiarkan langsung dengan cara streaming di salah satu situsweb Indonesia.
Sayangnya, situsweb vidio.com yang bekerja sama dengan Liga 1 dan Indosiar untuk menayangkan beberapa laga di musim ini membatalkan rencana tersebut. Alhasil, pendukung kedua tim, terutama pendukung Perseru harus gigit jari. Harapan untuk menyaksikan tayangan sepak bola dari Marora pun kembali sirna. Streaming saja tidak bisa diusahakan, apalagi tayangan langsung di televisi.
Lebih lanjut, para penggemar sepak bola nasional menduga tak akan ada perubahan berarti dari musim lalu. Sangat kecil kemungkinan laga di Stadion Marora akan disiarkan langsung ke seluruh negeri. Bahkan klub-klub ‘langganan’ siaran langsung seperti Persib Bandung dan Arema juga belum mampu memunculkan Stadion Marora ke televisi.
Selama ini, kendala geografis memang menjadi penghalang siaran langsung dari Serui. Stasiun televisi pemegang hak siar Liga 1 selalu kewalahan jika harus menanggung biaya operasional pengangkutan alat-alat produksi siaran televisi ke Serui. Alhasil, sejak Torabika Soccer Championship (TSC) 2016 hingga Liga 1 2017, tak satu pun siaran langsung pertandingan dari kandang Perseru. Kemungkinan besar kondisi tersebut tak akan berubah di musim ini.
Sekarang, coba tempatkan posisi Anda sebagai pendukung Perseru yang tersebar di seantero Kepulauan Yapen, bahkan di berbagai tempat di Papua dan Indonesia. Berdasarkan sensus penduduk 2011, ada sekitar 83 ribu jiwa yang tersebar di ratusan pulau di kabupaten Kepulauan Yapen.
Sedangkan hanya sekitar 20 ribu yang berdomisili di Serui. Bagaimana cara menyaksikan tim kesayangan bertanding di kandang jika tak pernah disiarkan televisi? Harus naik feri dulu ke Serui untuk nonton langsung di Stadion Marora?
Keluhan ini pernah disuarakan oleh manajemen Cenderawasih Jingga beberapa waktu lalu. “Kami hanya ingin diperlakukan adil karena toh Perseru juga klub Indonesia dan peserta Liga 1,” kata perwakilan manajemen Perseru pada tahun 2017 lalu. “Memang ada kendala geografis, tapi, saya pikir itu bisa disiasati jika stasiun pemilik hak siar ingin berlaku adil.”
Sayang, keluhan itu sama sekali belum ditanggapi oleh operator liga. Rating televisi Perseru diprediksi akan kembali menjadi yang terendah di antara para peserta Liga 1, kecuali ada terobosan yang dilakukan pihak-pihak terkait.
Author: Mahir Pradana (@maheeeR)
Mahir Pradana adalah pencinta sepak bola yang sedang bermukim di Spanyol. Penulis buku ‘Home & Away’