Dengan 29 poin yang diperoleh saat mengalahkan Watford di blank gameweek 31 lalu, Mohamed Salah kemungkinan besar akan mendominasi pilihan kapten di pekan ini. Apalagi kali ini, Liverpool akan bersua dengan klub peringkat ke-16, Crystal Palace.
Namun, apakah Salah merupakan pilihan kapten yang tepat di pekan ini? Ataukah ada opsi lain yang lebih menarik? Berikut beberapa opsi kapten untuk GW 32 yang bisa manajer FPL pertimbangkan:
Mohamed Salah (lawan Crystal Palace, tandang)
Pro: Menghadapi Palace, yang hanya mampu mendapatkan satu clean sheet di delapan pertandingan terakhir, membuat Salah kembali diunggulkan akan mencetak poin di pekan ini.
Bermain di luar kandang, Salah akan didukung dengan piawainya Liverpool dalam mencetak gol saat bermain tandang. Total sudah 35 gol yang mampu digelontorkan oleh armada Jürgen Klopp atau terbanyak di antara klub-klub tandang lain di Liga Inggris musim ini.
Sementara, secara individu, Salah pun termasuk salah satu pemain tandang yang konsisten untuk menyumbangkan poin di FPL. Mantan gelandang AS Roma tersebut baru empat kali absen mencetak poin di 14 laga tandang yang telah dijalani.
Kontra: Jika melihat catatan pertemuan di awal musim, manajer yang berniat mengapteni Salah perlu waspada karena gelandang asal Mesir itu gagal mencetak gol ataupun asis ke gawang Palace saat itu.
Selain itu, lini belakang The Eagles kini sudah diperkuat kembali oleh Mamadou Sakho. Saat mantan bek Liverpool itu tampil sebagai starter, Palace hanya kemasukan 0,9 gol per laga sejak GW 8.
Pierre-Emerick Aubameyang (lawan Stoke City, kandang)
Pro: Aubameyang bisa disebut sebagai pesaing terdekat Salah untuk menjadi kandidat kapten pekan ini. Sejak menjalani debut bersama Arsenal di GW 26, Aubameyang telah mencetak tiga gol dan satu asis dalam enam pertandingan, yang menunjukkan ketajaman mantan penyerang Borussia Dortmund tersebut.
Tampil di depan publiknya sendiri pekan ini, Aubameyang dan kolega diunggulkan untuk mencetak lebih dari satu gol. Dalam enam laga kandang terakhir, The Gunners sudah menyarangkan 17 gol atau rata-rata 2,8 gol per laga. Catatan tersebut hanya kalah dari Manchester City dan Liverpool yang berhasil mencetak 19 gol.
Hal tersebut pun didukung dengan buruknya catatan penampilan sang lawan, Stoke, ketika bermain di luar kandang musim ini. The Potters baru sekali meraih kemenangan tandang musim ini dan menjadi klub kedua yang paling banyak kebobolan gol tandang dengan 33 gol.
Kontra: Kemampuan mendapat bonus poin menjadi faktor yang perlu dikhawatirkan ketika memilih Aubameyang sebagai kapten. Meski berhasil mencetak gol, Aubameyang jarang diapresiasi bonus poin oleh sistem bonus poin Official FPL.
Di GW 30 yang lalu saja, jumlah Bonus Point System (BPS) yang diperolehnya lebih rendah dari Rob Holding. Padahal, di pekan tersebut, ia berhasil menciptakan satu gol dan satu asis.
Riyad Mahrez (lawan Brighton & Hove Albion, tandang)
Pro: Selalu berhasil mencetak dua digit poin di dua pekan terakhir membuat Mahrez menarik untuk manajer FPL lirik sebagai kapten pembeda di pekan ini.
Gelandang Leicester ini cenderung konsisten mencetak poin saat bermain tandang. Di sembilan penampilan terakhir sebagai starter, Mahrez baru dua kali gagal menciptakan gol ataupun asis.
Lawan yang akan dijumpai di akhir pekan ini pun masih mencari-cari clean sheet pertama mereka di tahun 2018 ini. Brighton tercatat selalu gagal menjaga gawangnya tidak kebobolan sejak GW 21.
Menariknya lagi, The Seagulls merupakan lawan yang dihadapi Mahrez ketika mencetak dua digit poin pertama di musim ini. Kontra tim asuhan Chris Hughton di GW 2, pemain asal Aljazair itu berhasil mengantongi 11 poin usai memberikan dua asis.
Kontra: Meski tidak pernah mendapatkan clean sheet sejak GW 21, jumlah kebobolan Brighton di setiap pertandingannya terhitung kecil. Dalam enam pertandingan terakhir, The Seagulls hanya kemasukan 1,2 gol per pertandingan atau sejajar dengan catatan yang dimiliki oleh Manchester United.
Data diolah dari: Situsweb FPL dan WhoScored
Author: Aldo Sahala (@aldosahala)
