Turun Minum Games

Teropong FPL: Opsi Kapten Pembeda Blank Gameweek 31

Dengan penampilannya yang konsisten, Mohamed Salah jelas menjadi kandidat kapten paling kuat di blank gameweek 31. Bermain di Anfield, Salah terakhir kali gagal mencetak poin di GW 17 atau pertengahan Desember tahun lalu. Lebih dari itu, bertemu dengan Watford di pertemuan pertama musim ini, gelandang asal Mesir itu juga tampil gemilang dengan mencetak satu gol dan satu asis.

Akan tetapi, apakah hanya Salah pemain yang menarik dipilih untuk sebagai kapten di pekan ini? Berikut kami sajikan beberapa kandidat kapten lain yang kiranya bisa dipertimbangkan oleh para manajer, terutama bagi yang berniat tampil beda di pekan ini:

Roberto Firmino

Pro: Kemampuan sebagai magnet bonus poin menjadi salah satu alasan mengapa Firmino patut diperhitungkan sebagai kapten pembeda. Penyerang asal Brasil tersebut memiliki kecenderungan mendapatkan bonus poin yang lebih besar ketimbang Salah, jika berhasil mencetak gol.

Pekan lalu saja, meski tidak mencetak gol atau asis saat kontra Manchester United, ia mampu mengantongi 15 Bonus Point System (BPS) atau yang tertinggi ketiga di Liverpool. Semua itu karena ia banyak melakukan aksi bertahan (blok, intersep, dan tekel bersih) dan  dribel sukses sepanjang pertandingan.

Menariknya lagi, Firmino memiliki rekor bagus kala jumpa Watford. Catatan tiga gol dan tiga asis berhasil ditorehkannya dari lima kali pertemuan, dengan rincian dua gol dan dua asis tercipta saat bermain di Anfield.

Kontra: Firmino lebih cenderung tampil eksplosif saat bermain tandang. Tercatat, dari tujuh kali dua digit poin yang berhasil ia dapatkan sejauh ini, hanya dua kali yang terjadi saat bermain di Anfield.

Sadio Mané

Pro: Gelandang Liverpool yang satu ini sedang on fire. Sejak mencetak trigol saat kontra Porto di babak pertama 16 besar Liga Champions, Mané hanya sekali gagal menyumbangkan gol atau asis untuk The Reds di semua ajang.

Menghadapi Watford di Anfield pekan ini pun membuat potensi Mané sebagai kapten pembeda semakin menarik. Selain selalu mencetak gol di dua laga kandang terakhir, lima dari delapan gol mantan gelandang Southampton ini dibuatnya di kandang sendiri.

Apalagi, sama seperti Firmino, Watford juga merupakan salah satu lawan favorit dari Mané. Gelandang asal Senegal itu telah menjebol gawang The Hornets sebanyak tiga kali dalam empat kali pertemuan.

Kontra: Dibandingkan dua kompatriotnya di lini depan, Salah dan Firmino, Mané kerap dipandang sebelah mata oleh sistem bonus poin FPL. Hingga GW 30, tercatat baru delapan bonus poin yang bisa dikantonginya. Jumlah tersebut jauh di bawah Salah dan Firmino yang mampu mendapatkan 26 dan 23 bonus poin, atau bahkan Emre Can (10 bonus poin) yang total poinnya lebih rendah dari Mané.

Junior Stanislas

Pro: Tingginya jumlah kebobolan West Bromwich Albion saat bermain tandang, yakni 13 gol di enam pertandingan terakhir, membuat lini depan Bournemouth menarik untuk dipilih sebagai kapten pembeda di blank gameweek 31 ini.

Jika diminta memilih salah satu pemain menyerang mereka untuk dijadikan sebagai kapten, Stanislas mungkin adalah orangnya. Kontribusinya cukup signifikan untuk Bournemouth dalam beberapa pekan terakhir. Dari 10 gol yang dikoleksi Bournemouth di enam pertandingan terakhir, 40 persennya berasal dari Stanislas.

Hal itu pun tergambar dari statistik menyerangnya yang mengungguli rekan-rekannya di Bournemouth. Di enam penampilan terakhir, gelandang kelahiran London itu mampu melepaskan 22 tembakan (10 di antaranya dilakukan di dalam kotak penalti) dan sembilan umpan kunci. Padahal, pesaing terdekatnya saja, yakni Callum Wilson, hanya mampu melepaskan delapan tembakan dan empat umpan kunci sepanjang periode tersebut.

Kontra: Gol-gol Stanislas musim ini lebih banyak tercipta saat bermain jauh dari kandang. Tercatat, dari empat gol yang telah dibukukannya sejauh ini, hanya satu yang tercipta ketika bermain di Vitality Stadium.

Author: Aldo Sahala (@aldosahala)