Dalam kurun waktu lebih dari tiga dekade, pemerintahan Indonesia sempat dikuasai oleh militer. Seperti yang diketahui, sejak mendapatkan Surat Perintah Sebelas Maret (Supersemar) pada tahun 1966, seakan menjadi momentum bagi rezim Letnan Jenderal Soeharto untuk berkuasa. Saat berkuasa, Soeharto cukup banyak menempatkan orang-orang militer di posisi strategis, mulai dari menteri hingga gubernur.
Pada masa itu, tidak jarang para perwira diberikan kedudukan sebagai pemimpin daerah. Sebenarnya bukan sesuatu yang asing karena mesti diingat bagaimana perwira marinir, Ali Sadikin, ditunjuk oleh Presiden Soekarno sebagai Gubernur Jakarta. Tetapi memang, di era Presiden Soeharto, tren perwira militer yang menjadi pemimpin daerah lebih mengakar. Hal ini juga terjadi di Indonesia bagian timur, salah satunya di Sulawesi Selatan.
Pengaruh angkatan bersenjata cukup kental di daerah ini. Maklum, ketika terjadi pemberontakan Darul Islam yang dipimpin oleh Kahar Muzakkar, tentara republik cukup banyak dikirimkan ke sana. Bahkan tentara Divisi Siliwangi yang dianggap sebagai satuan terbaik di Indonesia, sampai dikirim ke sana. Hal ini kemudian yang membuat pengaruh militer begitu mendalam, termasuk di ibu kota provinsi itu, Makassar.
Maka menjadi wajar, terutama bagi anak-anak Sulawesi Selatan yang lahir di era pemerintahan Presiden Soeharto, mereka diberi nama yang berasal dari nama-nama jenderal. Uniknya, beberapa nama tersebut kemudian menjadi penggawa dari tim kebanggaan Sulawesi Selatan, PSM Makassar.
Yang pertama adalah Andi Oddang. Nama depan pemain ini benar-benar menunjukan bahwa ia berasal dari Sulawesi Selatan. Oddang lebih menjadi sosok cult hero bagi para penggemar Juku Eja. Harus diakui bahwa ia bukan penyerang yang benar-benar hebat, tetapi Oddang beberapa kali mencetak gol penting. Di akhir kariernya, Oddang sempat menjadi kapten tim PSM Makassar.
Boleh jadi Oddang yang lahir pada tahun 1978 ini, namanya memang terinspirasi dari nama mantan gubernur Sulawesi Selatan periode 1977-1983, Andi Oddang Makka. Pangkat terakhirnya adalah Brigadir Jenderal TNI, sebelum kemudian pensiun. Andi Oddang Makka menjabat sebagai Gubernur Sulawesi Selatan menggantikan Achmad Lamo.
Nama lain adalah Asnawi Mangkualam Bahar. Gelandang muda tangguh, yang kini menjadi bintang di timnas Indonesia U-19. Karier Asnawi melejit dalam kurun waktu dua tahun terakhir. Uniknya, jenderal dengan nama sama justru bukan berasal dari Sulawesi Selatan melainkan dari pulau yang jauh di seberang. Nama Asnawi Mangkualam lebih identik dengan pahlawan gerilya semasa revolusi nasional 1968–1978 di Sumatera Selatan.
Nama menarik lain sebenarnya adalah Ahmad Amiruddin. Nama mantan penyerang yang membela PSM dari tahun 2005 hingga 2009 ini mirip dengan mantan Gubernur Sulawesi Selatan dengan nama sama. Namun, Ahmad Amiruddin yang ini lebih dikenal sebagai akademisi. Bahkan yang bersangkutan bergelar profesor ahli di bidang kimia.
Author: Aun Rahman (@aunrrahman)
Penikmat sepak bola dalam negeri yang (masih) percaya Indonesia mampu tampil di Piala Dunia