Cerita

Tribe Profil: Musim Baru untuk Mengejar Lagi Status Juara bagi PSM Makassar

Klub kebanggaan masyarakat Sulawesi Selatan, PSM Makassar, berharap akan menorehkan pencapaian lebih baik daripada musim-musim sebelumnya. Pada musim kompetisi 2017 lalu, PSM Makassar menguasai papan atas Go-Jek Traveloka Liga 1 sebelum akhirnya terpelanting dan hanya bisa finis di posisi tiga. Takk hanya itu, Juku Eja juga gagal mewakili Indonesia di ajang Piala AFC akibat terkendala syarat-syarat adminisrasi.

Ekspektasi yang menggunung hingga menjelang Liga 1 2017 berakhir dengan kekecewaan akibat gagal juara dan tampil di kompetisi antarklub Asia tersebut. Untuk musim ini, baik jajaran manajemen dan kepelatihan Juku Eja sudah menjanjikan peningkatan.

Mengadakan sebuah turnamen persahabatan berskala internasional dan mewujudkan kerja sama dengan sebuah perusahaan apparel bergengsi, Umbro, menjadi awal yang memuaskan. Manajemen PSM juga meresmikan toko resmi klub dan membenahi Stadion Mattoanging agar lolos verifikasi sebagai markas klub. Dari jajaran kepelatihan, pelatih kepala asal Belanda Robert Rene Alberts mempertahankan timnya yang memang sudah solid dari musim lalu.

Meski demikian, bukan barisan di pinggir lapangan yang menjadi kekhawatiran besar para pendukung PSM di musim ini. Para pencinta Juku Eja pasti sedikit ketar-ketir karena beberapa figur kunci skuat musim lalu kini tak lagi memperkuat klub kesayangan mereka.

Hengkangnya legiun asing Pavel Purishkin mungkin tak berefek banyak bagi kekuatan tim. Namun, tak bisa disangkal bahwa kepergian beberapa figur favorit menyisakan lubang di hati para penggemar. Legenda hidup Syamsul Haeruddin, bek muda andalan tim nasional junior, Nurhidayat Haris, penyerang sayap lincah Titus ‘Tibo’ Bonai dan Ferdinand Sinaga, serta kapten musim lalu, Hamka Hamzah, semuanya tak lagi berseragam merah PSM. Nama-nama ini cukup sulit tergantikan.

 

Kekuatan dan kelemahan tim

Pekerjaan rumah bagi pelatih Robert untuk mengintegrasikan nama-nama baru seperti Guy Junior, Abdul Rahman, Arsyad Yusgiantoro, dan pemain asing, Bruce Djite, kepada skuat PSM. Mereka memang tampil cukup memuaskan di beberapa laga pra-musim, tapi keraguan tetap menghantui karena nama-nama ini belum diakui sebagai jaminan mutu di klub mereka sebelumnya.

Meski demikian, Robert dapat mengandalkan trio Eropa, Steven Paulle, Marc Klok, dan Wiljan Pluim. Ketiganya sudah teruji musim lalu dalam mengantarkan PSM ke posisi tiga besar. Khusus Pluim, sang playmaker sedang berada di masa-masa terbaik dalam kariernya dengan bukti 12 gol dan 13 asis musim lalu adalah bukti nyata kehebatan pemain berusia 29 tahun ini. Apalagi, PSM akan diperkuat lagi oleh gelandang genius Rasyid Bakri yang musim lalu absen akibat cedera.

Sedikit keraguan menghantui sektor penyerang tengah yang kini diisi, Bruce Djite. Selain rawan cedera, pemain Australia tersebut baru mencetak dua gol dalam laga-laga pramusim. Rekrutan baru lainnya, Guy Junior, memang cukup impresif dengan koleksi banyak golnya. Namun, tetap saja Djite akan menjadi sorotan sebagai ujung tombak.

Sektor penjaga gawang juga dirasa belum mantap karena penampilan Rivky Mokodompit sering terlihat angin-anginan. Sialnya, rekrutan baru, Shahar Ginanjar, juga sering mengalami masalah yang kurang lebih sama.

Prediksi musim ini

Musim lalu, PSM mampu memanfaatkan laga-laga kandang mereka dengan baik. Mereka hanya kehilangan lima poin di stadion keramat, Andi Mattalatta Mattoanging, dengan sekali imbang dan sekali kalah. Namun, performa tandang mereka cenderung mengkhawatirkan, terlihat dari hasil-hasil buruk di kandang Persegres Gresik United dan Semen Padang.

Jika ingin meraih gelar juara yang belum pernah lagi mereka raih sejak tahun 2000, Juku Eja harus lebih memperkuat konsentrasi permainan. Beberapa kali di musim lalu, tiga poin yang sudah di depan mata harus melayang akibat tak mampu mempertahankan keunggulan. PSM juga harus tahan terhadap tekanan di pekan-pekan krusial kompetisi. Jika mampu melakukannya, bukan tak mungkin gelar juara dapat mereka raih.

Prediksi posisi akhir musim: Posisi tiga besar

Author: Mahir Pradana (@maheeeR)
Mahir Pradana adalah pencinta sepak bola yang sedang bermukim di Spanyol. Penulis buku ‘Home & Away’.