Nasional Bola

Beban Berat di Pundak Alberto de Paula

Pekan pertama dilaluinya tanpa gol, dan sempat membuat geregetan karena tak kunjung mendapat peluang emas. Beruntung, satu asis yang berujung gol Bayu Gatra menjadi obat penawar dari debut mengecewakan Alberto de Paula, penyerang tinggi besar dengan ekspektasi tinggi dan tanggung jawab besar di lini depan Madura United.

Pemain dengan nama panggilan Beto ini merupakan rekrutan baru Madura United, yang didapat dari proses seleksi. Ia menyingkirkan penyerang asing lainnya, Karl Marx Danny, juga membuat Cristian Gonzales harus rela duduk di bangku cadangan. Dengan kata lain, Beto adalah yang terpilih sebagai penerus Peter Odemwingie.

Predikat itu akan terus menempel dalam diri Beto selama ia berseragam Madura United, dengan hanya satu variabel yang menjadi tolok ukur performanya, yaitu gol. Tidak berlebihan, karena musim lalu Madura United sangat dimanjakan dengan ketajaman Odemwingie, dan tentunya mereka akan terus berupaya mencari “Odemwingie baru”.

Dimulai dari Thiago Furtuoso per tengah musim lalu. Hasilnya, gagal dan ia kemudian angkat kaki menuju Arema FC. Begitu pula dengan Marcel Sacramento dan Patrick N’Koyi yang gugur di masa pra-musim. Sisanya, selain Beto hanya Cristian Gonzales yang dikontrak permanen oleh Madura United.

Menjadi penerus Odemwingie tidak mudah. Selain gol, sang pemain juga harus bisa menghidupkan lini depan Madura United. Ia harus jago berkelit dari pengawalan lawan, dan juga harus bisa mencipatakan peluang sendiri. Namun, di pekan pertama itu semua tak terlihat dari Beto

Gerakannya lamban, tidak cukup kreatif, dan sempat membuat Madura United kesulitan membongkar pertahanan Barito Putera. Diplot sebagai pemantul, posisi Beto justru ikut terpantul. Ke tepi lapangan atau menjauhi gawang lawan, yang membuat posisinya semakin jauh dari habitatnya di kotak penalti lawan.

Memang saat ini masih awal musim dan baru satu pekan yang dilalui, tapi jika tidak segera memperbaiki diri, niscaya pengumuman pencoretan yang akan didapat mantan penyerang Timnas U-20 Brasil ini saat memasuki tengah musim. Untungnya, Beto memiliki keunggulan yang bisa ia andalkan di Liga Indonesia.

Beto adalah tipikal pemain yang jago menahan bola. Milomir Seslija tahu betu tentang kelebihan pemainnya ini, dan oleh karenanya ia memberi tugas pada Beto sebagai pemantul, yang lebih sering berdiri membelakangi gawang untuk memberikan bola pada pemain lain yang masuk dari lini kedua.

Asisnya pada Bayu Gatra menjadi contoh terkini, bagaimana Beto dengan jeli memanfaatkan situasi untuk memancing pergerakan lawan, sehingga bisa mengirim umpan balik dengan backheel pada Bayu Gatra untuk mencetak gol kedua Madura United.

Dengan tubuhnya yang tinggi besar, Beto sangat sulit ditaklukkan dalam duel satu lawan satu. Sebuah modal berharga untuk memenuhi ekspektasi sebagai Odemwingie baru, dan bukan tak mungkin akan menjadi idola baru K-Conk Mania jika nantinya dapat tampil impresif sepanjang musim.

Author: Aditya Jaya Iswara (@joyoisworo)
Milanisti paruh waktu yang berharap Andriy Shevchenko kembali muda dan membawa AC Milan juara Liga Champions Eropa lagi.