
Selama bertahun-tahun, perebutan gelar top skor di kompetisi Liga Indonesia seringkali didominasi oleh para legiun asing. Hal ini bisa muncul karena mayoritas peserta liga selalu merekrut setidaknya satu figur impor buat mengisi lini depannya (tentunya sesuai dengan regulasi pemain asing yang ditetapkan oleh operator kompetisi dan PSSI).
Ada sebuah keyakinan yang berkelindan bahwa striker-striker asing yang umumnya memiliki bangun tubuh lebih kokoh itu dapat memudahkan kerja sebuah tim untuk mencetak gol serta beroleh prestasi. Padahal, skill mereka tak mutlak lebih baik ketimbang penyerang-penyerang lokal. Beberapa di antaranya justru lebih buruk.
Bila menengok statistik yang ada dalam buku sejarah Liga Indonesia (khususnya setelah penggabungan kompetisi Perserikatan dan Galatama), ada 13 orang penyerang impor yang merebut tahta pencetak gol terbanyak. Sementara nama-nama lokal cuma berhasil melakukannya di 8 kesempatan.
Bagi klub-klub yang ada, keberhasilan merekrut penyerang asing yang tajam jelas menguntungkan. Tapi di sisi lain, situasi ini tersebut juga mengebiri kans pemain-pemain lokal untuk memperlihatkan kualitasnya. Jangan kaget bila dalam beberapa tahun terakhir, tim nasional Indonesia begitu kesulitan mencari sosok yang dapat dijadikan tumpuan di lini depan.
Seperti yang sudah-sudah, Liga 1 musim 2018 juga diramalkan publik sebagai ladang pertempuran penyerang asing sekelas Loris Arnaud (Persela Lamongan), Thiago Furtuoso (Arema FC), Ezechiel N’Douassel (Persib Bandung), Fernando Rodriguez (Mitra Kutai Kartanegara), sampai Marko Simic (Persija Jakarta) untuk beroleh titel pencetak gol terbanyak.
Meski begitu, ada beberapa nama lokal yang coba Football Tribe Indonesia kumpulkan sebagai kandidat kuat top skor walau mungkin peluang mereka tak terlalu tinggi. Akan tetapi, patut diketahui juga bahwa nama-nama berikut adalah penyerang berdarah asli Indonesia, bukan pemain asing yang dinaturalisasi.
Author: Budi Windekind (@Windekind_Budi)
Interista gaek yang tak hanya menggemari sepak bola tapi juga american football, balap, basket hingga gulat profesional