Cerita

Tribe Profil: Persib Bandung yang (Kembali) Berurusan dengan Ekspektasi Tinggi

Merupakan tim legendaris yang penuh dengan nilai historis yang syarat dengan prestasi, ekspektasi tinggi selalu dibebankan kepada Persib Bandung. Semakin tinggi saja terutama setelah mereka menjelma menjadi tim kaya raya di era profesional sepak bola Indonesia, bertepatan dengan peraturan baru yang mewajibkan klub untuk lepas dari anggaran pemerintah daerah sejak tahun 2008 lalu.

Pemain bintang datang silih berganti. Pelatih-pelatih dengan rekam kerja yang luar biasa pun turut dikontrak. Tetapi selama rentang waktu sepuluh tahun sejak klub-klub Indonesia diharuskan untuk mandiri, dan lepas dari anggaran pemerintah daerah, hanya sekali tim Maung Bandung merasakan gelar juara. Itupun dengan cara yang sangat dramatis, seperti yang diketahui terjadi pada gelaran Liga Super Indonesia tahun 2014, sekaligus mengakhiri puasa gelar juara mereka yang sudah terjadi selama hampir dua dekade.

Menghadapi musim kompetisi baru, Liga 1 2018, lagi-lagi Maung Bandung akan mendapatkan ekspektasi tinggi. Keberadaan pelatih Mario Gomez menjadi penyebab utama mengapa harapan yang begitu tinggi disematkan kepada Supardi Nasir dan kawan-kawan.

Ekspektasi besar kepada Mario Gomez

Menjadi sangat wajar apabila banyak Bobotoh memberikan ekspektasi yang cukup tinggi kepada pelatih baru Persib, Mario Gomez. Juru taktik asal Argentina ini adalah sosok dibalik keberhasilan Johor Darul Ta’zim menjadi tim asal Asia Tenggara pertama yang berhasil meraih gelar juara Piala AFC pada tahun 2015 lalu.

Ditambah lagi rekam jejak kerja Gomez juga memang mengesankan. Ia berpengalaman sebagai asisten dari Hector Cuper ketika yang bersangkutan berkerja di Lanus, RCD Mallorca, Valencia, dan Internazionale Milano. Gomez merupakan orang kepercayaan Cuper, di mana keduanya meraih cukup banyak prestasi di Spanyol dan Italia.

Meskipun sebagian besar Bobotoh dengan secara eksplisit menyebutkan bahwa mereka enggan membebani Gomez secara berlebihan. Tetapi pengalaman dan rekam kerja Gomez tentu secara tidak langsung akan membuat para Bobotoh berekspektasi tinggi. Hal ini yang kemudian akan menjadi menyulitkan bagi Gomez. Apalagi ia juga akan dihantui oleh tren buruk para pelatih asing yang menangani Maung Bandung.

Ibarat menambal kapal bocor

Harus diakui bahwa Mario Gomez mendapatkan pekerjaan yang sangat berat pada musim perdananya di sepak bola Indonesia. Yang membuat permintaan Dayang Sumbi kepada Sangkuriang untuk membuat telaga dengan membendung Sungai Citarum dalam waktu semalam, terdengar seperti pekerjaan yang lebih mudah ketimbang apa yang mesti dilakukan oleh Gomez.

Benang kusut perlahan diurai. Gomez mencoba memecahkan satu per satu permasalahan yang dialami oleh Maung Bandung. Tetapi sejauh ini apa yang terjadi kepada Gomez adalah ibarat nakhoda yang ditugasi untuk berlayar dengan kapal yang berlubang. Menutup satu lubang, lubang lain kemudian muncul dengan menganga.

Gomez mencoba membenahi penyerangan Persib yang memang menjadi masalah besar bahkan sejak dua musim ke belakang. Para pemain seperti Ghozali Siregar, Muchlis Hadi, Oh In-kyun, dan yang terbaru, Jonathan Bauman kemudian didatangkan. Para pemain tersebut diharapkan bisa membuat Maung Bandung tampil lebih tajam dan produktif.

Tetapi kemudian kedatangan para penyerang asing itu pun memakan korban di sektor lain. Yang paling apes adalah lini pertahanan. Bagaimana Ahmad Jufriyanto sebelumnya dilepas selain karena yang bersangkutan mendapatkan tawaran dari luar negeri, lalu sektor bek tengah Maung Bandung juga memang menumpuk. Sialnya, setelah Jupe pergi, kebugaran dari Victor Igbonefo pun bermasalah. Hal ini kemudian memaksa Gomez untuk mencari bek tengah baru.

Di laga uji tanding melawan Arema FC pun terlihat masalah lain yang juga mengemuka, yaitu soal kebugaran bermain para pemain Maung Bandung. Yang paling kentara tentu adalah gelandang asing Oh In-kyun yang selepas menit ke-65, permainannya mulai loyo. Para pemain lain pun terlihat tidak dalam kondisi yang juga lebih baik.

Kemungkinan mekarnya bakat para pemain muda

Di tengah badai paling buruk sekalipun, selalu ada secercah cahaya. Selain kondisi sulit, ada satu hal positif yang tampak. Yaitu soal kemungkinan para pemain muda mendapatkan lebih banyak kesempatan bermain di era kepelatihan Mario Gomez. Dalam beberapa uji tanding pun terlihat pelatih asal Argentina ini juga memberikan kepercayaan kepada pemain muda.

Ketika menangani Johor Darul Ta’zim, Gomez berhasil mengorbitkan cukup banyak pemain muda. Di antaranya adalah Fadhli Shas, Gary Stevens, dan pemain keturunan Swedia, Junior Eldstal. Tidak menutup kemungkinan Gomez juga melakukan hal serupa di tim Maung Bandung. Dan sejauh ini memang mengarah kepada hal tersebut. Bagaimana Gomez tidak sekadar menangani tim untuk masa kini, tetapi juga mempersiapkan untuk masa mendatang.

Henhen Herdiana adalah gambaran besar bagaiman Gomez memiliki kepedulian kepada para pemain muda. Dimutasinya posisi Supardi Nasir ke area penyerangan boleh jadi merupakan upaya Gomez agar pemainan Henhen bisa lebih berkembang, dan sang pemain sendiri bisa menampilkan permainan terbaiknya.

Selain Henhen, ada pula nama-nama pemain muda lain seperti Aqil Savik, Indra Mustafa, dan Puja Abdillah. Pun dengan bek tengah muda yang baru saja direkrut, Muhammad Fisabilillah. Dan jangan lupakan mantan bintang timnas U-19, Muchlis Hadi Ning Syaifullah, yang juga kini berupaya memperbaiki kariernya dengan bergabung ke Persib Bandung.

Player to watch: Oh In-kyun

Dari skuat Persib saat ini, yang paling menarik adalah transformasi posisi dan permainan dari gelandang asing asal Korea Selatan, Oh In-kyun. Apabila di kesebelasan-kesebelasan sebelumnya ia ditempatkan sebagai gelandang serang dan pengatur permainan, di tim Maung Bandung saat ini, In-kyun ditempatkan sebagai penyerang lubang dan area kerjanya tepat berada di belakang penyerang tengah.

Dari laga-laga pra-musim yang dijalani oleh Persib, memainkan In-kyun di posisi tersebut nyatanya berbuah hasil positif. Bagaimana serangan tim bisa lebih hidup, dan In-kyun sendiri bisa menjadi elemen kejutan bagi pertahanan tim lawan. Selain bisa secara tiba-tiba muncul di jantung pertahanan lawan, dengan kaki kirinya yang dahsyat itu, In-kyun bisa menembak bola dari luar kotak penalti. Hal ini membuat opsi serangan Persib menjadi bertambah.

Prediksi: 4-10

Setidaknya ada empat kesebelasan yang gemar untuk membunuh ekspektasi para pendukung mereka. Timnas Inggris, timnas Brasil, timnas Indonesia, dan Persib Bandung. Masih segar dalam ingatan bagaimana musim lalu mereka diperkuat oleh banyak pemain bintang, tetapi tersungkur mendekati zona degradasi di klasemen akhir musim lalu. Boleh jadi hal serupa akan terjadi musim ini.

Akan sangat bijak bagi para Bobotoh untuk tidak memasang harapan terlalu tinggi terkait tim pujaan mereka. Siapa tahu akan situasi yang serupa pada tahun 2014 akan terjadi kembali. Bagaimana awalnya tidak ada satupun yang memperkirakan Maung Bandung akan menjadi juara di musim tersebut.

Terkait peluang mereka di Liga 1 musim ini, seandainya tidak adalah masalah yang berarti, ataupun urusan-urusan non-teknis lain yang menganggu keberjalanan tim, kami prediksikan Persib setidaknya bisa menempati peringkat sepuluh besar klasemen akhir Liga 1 2018 nanti.

Author: Aun Rahman (@aunrrahman)
Penikmat sepak bola dalam negeri yang (masih) percaya Indonesia mampu tampil di Piala Dunia