Cerita

Tribe Profil: Ancaman Berbahaya itu Bernama Sriwijaya FC

Sriwijaya FC merupakan salah satu dari beberapa tim Indonesia yang pernah mendulang kesuksesan di Tanah Air. Tim berjuluk Laskar Wong Kito ini pernah menjadi juara dua kali. Pada pergelaran Liga Indonesia musim 2007/2008, Sriwijaya FC sukses menjadi kampiun liga. Selanjutnya, di musim 2011/2012 dengan sistem liga yang berbeda, mereka kembali menjadi juaranya di bawah arahan Kas Hartadi. Namun, kejayaannya di masa lalu tidak ikut terbawa di musim lalu.

Musim Liga 1 Indonesia 2016/2017 kemarin bisa dibilang musim yang mengecewakan bagi Sriwijaya. Sempat digadang-gadang menjadi calon juara, di paruh pertama mereka hanya mampu bertengger di posisi ke-13. Hasil akhir mereka pun tidak jauh-jauh dari sana. Sriwijaya harus puas dengan finis di posisi ke-11.

Inkonsistensi adalah kata yang tepat untuk menggambarkan Laskar Wong Kito musim lalu. Mereka lebih dekat ke zona degradasi dibandingkan dengan posisi puncak. Buruknya penampilan mereka di musim lalu jelas tidak ingin diulang kembali di musim terbaru ini. Perombakan besar-besaran pun dilakukan, mulai dari mendatangkan pelatih hingga pemain-pemain baru.

Kembalinya Rahmad Darmawan

Para penggemar boleh berharap dan berekspektasi tinggi di musim ini. Pelatih baru dengan muka lama, Rahmad Darmawan, kembali ditunjuk sebagai pelatih Sriwijaya FC. Mereka sedikit beruntung bisa mendapatkan coach RD. Nasib sial RD di Liga Malaysia membuatnya kembali ke Pulau Sumatera. Selain RD, manajemen Sriwijaya juga mendatangkan Francis Wewengkang yang akan bahu-membahu mengembalikan kejayaan Laskar Wong Kito sebagai asisten pelatih.

RD tentunya akan membangkitkan semangat yang pernah diberikannya ketika berhasil memberikan sebuah gelar Liga Indonesia di musim 2007/2008. Pentingnya keberadaan RD sudah terlihat di berbagai persiapan pra-musim yang dijalani oleh Sriwijaya.

Di Piala Presiden 2018 yang mereka ikuti, Sriwijaya sukses menjadi juara ketiga di ajang tersebut usai mengalahkan PSMS Medan dengan skor telak 4-0. Sebelumnya, mereka sempat menyulitkan langkah Bali united ke final sebelum akhirnya dikalahkan tipis 1-0.

Selanjutnya, mereka juga mengkuti Piala Gubernur Kaltim II. Berbeda dengan Piala Presiden, kali ini Sriwijaya berhasil menjadi kampiun di ajang tersebut. mereka berhasil mengalahkan Arema FC di laga puncak dengan skor 3-2.

Catatan bagus di ajang pra-musim menjadi bekal berarti bagi para pemain dan juga RD sendiri. Mereka jelas tidak ingin kembali finis di papan bawah klasemen. Target tiga besar pun diharapkan mampu diberikan oleh RD di musim ini.

Gebrakan transfer pemain bintang

Sriwijaya memang tidak main-main di musim ini. Selain pelatih baru, tentunya mereka juga memperkuat tim mereka dengan mendatangkan sejumlah pemain berkualitas. Pertama, mereka berhasil menggaet Esteban Vizcarra. Tidak puas sampai di situ, mereka kembali mendatangkan nama-nama seperti Makan Konate, Adam Alis, Irsyad Maulana, dan memulangkan putra daerah, Yogi Rahadian, ke dalam skuat mereka.

Mereka memang kehilangan salah satu pilar pertahanan tim, Yanto Basna, yang pindah ke Thailand, namun mereka tidak perlu khawatir karena kedatangan due bek baru, Hamka Hamzah dan juga Mahamadou N’Diaye. Adam Alis nantinya akan bergabung dengan Yu Hyun-koo dan Syahrian Abimanyu di lini tengah. Sementara Konate akan membantu Beto Goncalves di sektor depan Sriwijaya. Keduanya akan dibantu oleh pemain terbaik Piala AFC 2017 yang baru saja didatangkan, Manuchekhr Dzhalilov.

Pembelian besar-besaran yang dilakukan Sriwijaya tentu menunjukkan ambisi besar mereka di Liga 1 nanti. Ekspektasi besar memang layak ditancapkan ke bahu RD dan juga para pemain. Namun, mereka juga harus berhati-hati karena mengeluarkan uang banyak untuk membeli pemain belum tentu memberikan hasil yang sepadan. Tengok saja beberapa tim Eropa yang bobrok padahal sudah menggelontorkan uang yang tidak sedikit di bursa transfer musim ini.

Player to watch: Makan Konate

Dzhalilov memang pantas untuk disorot di musim ini. Beto pun berhak mendapat perlakuan yangs serupa, namun ada baiknya kalian lebih memperhatikan sosok dari Makan Konate. Penyerang memang menjadi senjata utama sebuah tim untuk mencetak gol, tapi jika tidak ada yang menarik pelatuknya, maka senjata tersebut tidak akan berguna.

Kedatangan Konate ke Sriwijaya merupakan salah satu cara Sriwijaya untuk memperkuat lini tengah mereka. Memiliki kemampuan untuk menjadi seorang playmaker, Konate jelas akan diandalkan oleh RD untuk menyokong para penyerangnya. Selain menjadi playmaker, Konate juga bisa memainkan peran sebagai pemain box-to-box. Patut ditunggu bagaimana peran Konate di musim ini, mengingat dia pernah menjadi pemain penting saat merengkuh gelar liga bersama Persib Bandung.

Prediksi: Empat besar

Sulit membayangkan kalau Sriwijaya akan kembali finis di papan bawah klasemen. Seperti musim-musim sebelumnya, mereka layak menjadi kandidat juara di musim ini mengingat perubahan besar-besaran yang mereka lakukan. Jika konsisten, target masuk Piala AFC bisa mereka dapatkan di akhir musim nanti, bahkan, merengkuh gelar juara.

Author: Budy Darmawan (@budydiew)
Penyuka sepak bola