Cerita

Tribe Profil: Asa Perseru Serui yang Tak Hanya Lolos Degradasi

Tim berjulukan Cenderawasih Papua, Perseru Serui, membuat kejutan di pekan terakhir Go-Jek Traveloka Liga 1 2017. Tak diunggulkan, mereka sanggup mengalahkan tuan rumah Persib Bandung dan akhirnya menjerumuskan Semen Padang ke jurang degradasi. Meski demikian, Perseru tak boleh lagi lama-lama bersuka cita atas kelolosan mereka itu.

Menjelang bergulirnya Liga 1 2018, klub asal Kepulauan Yapen ini tetap menjadi underdog. Tak ada satu pun pengamat dan penikmat sepak bola nasional berani menjagokan mereka untuk bersaing di papan atas. Untuk bersaing di papan tengah pun, banyak yang harus diselesaikan Perseru.

Persiapan mereka baru-baru ini terganggu oleh pergantian di jajaran kursi kepelatihan. Mantan pemain tim nasional Indonesia, I Putu Gede, tiba-tiba saja dipasangkan dengan sesama eks pemain timnas, Alexander Saununu. Maka, di liga edisi mendatang, Perseru akan diarsiteki dua orang pelatih.

Putu Gede yang terakhir kali menangani Persipro Probolinggo, diharapkan mampu meneruskan kesuksesan Agus Yuwono untuk bertahan di kasta tertinggi. Pekerjaan para pelatih klub ini tidak gampang, karena Perseru terus-terusan bongkar-pasang pemain.

Tiga pemain asing yang didatangkan di awal tahun 2018, Ricardo Sendra (Argentina), Ata Geldiyev (Turkmenistan) dan Ibrahim Coulibaly (Mali) dicoret karena dianggap tak memuaskan. Sebagai gantinya, Cenderawasih Jingga mendatangkan Djameel Leeflang (Belanda) dan Kunihiro Yamashita (Jepang). Kedua pemain baru ini memang sama-sama sudah pernah merasakan atmosfer sepak bola Indonesia. Namun, mereka didesak tuntutan untuk cepat beradaptasi.

Kehilangan sosok pemimpin

Secara materi, Perseru mempunyai barisan pemain sayap yang cukup gesit. Mantan penyerang sayap Persipura Jayapura, Lukas Mandowen, diharapkan tampil maksimal dengan tambahan bantuan dari Leeflang.

Lukas juga diharapkan menjadi figur pemimpin yang mampu mengangkat mental bertanding rekan-rekannya. Maklum, sosok yang musim lalu memegang peranan tersebut, Arthur Bonai, sudah hijrah ke Persija Jakarta. Selain Lukas, penyerang asing Silvio Escobar yang kadang dipercaya sebagai kapten juga akan diberi peran seperti itu.

Tanda tanya di lini belakang

Tanda tanya besar juga menghantui keputusan Perseru mendatangkan Yamashita, yang berarti mereka akan memasang duet pemain asing di posisi palang pintu. Padahal, duet Boman Aime dan Dominggus Fakdawer sudah terbilang padu. Jika duet bek asing ini yang dipercaya Putu Gede, artinya Dominggus harus rela tersingkir.

Alternatif lain adalah memasang Yamashita di posisi gelandang bertahan. Strategi ini cukup berhasil diemban oleh pemain Jepang lain musim lalu, Ryutaro Karube. Pertanyaan selanjutnya tinggal mengarah ke diri Yamashita, apakah mampu bermain secemerlang Karube. Nama terakhir sudah hijrah ke Liga Vietnam memperkuat Thanh Hoa FC.

Player to watch: Djamel Leeflang

Pemain asal Belanda ini pernah mencuri perhatian publik sepak bola nasional di awal dekade 2010-an lalu. Pada saat itu, Djameel yang baru berusia awal 20-an memperkuat Deltras Sidoarjo. Hanya bertahan semusim, pemain kelahiran Utrecht ini lalu bertualang ke berbagai negara, dari Maladewa hingga Malta. Kini, ia kembali ke Indonesia dengan misi membawa Perseru berprestasi. Mari kita saksikan apakah pemain ini akan bertahan lama di Indonesia.

Prediksi: Posisi 10-18

Satu hal yang sejak tadi belum dibahas adalah tuah Stadion Marora. Ya, jika Perseru mampu memaksimalkan raihan poin di stadion keramat tersebut, mereka dapat kembali lolos dari jurang degradasi.

Author: Mahir Pradana (@maheeeR)
Mahir Pradana adalah pencinta sepak bola yang sedang bermukim di Spanyol. Penulis buku ‘Home & Away’.