Cerita

Kenapa Terens Puhiri Jarang Dimainkan Port FC?

Hanya dua menit waktu bermain yang telah dicicipinya di Liga Thailand sejauh ini bersama Port FC. Miris, mengingat Terens Puhiri adalah salah satu pemain sayap terbaik di Liga 1 musim lalu, dengan raihan 6 gol dan 9 asis. Lalu mengapa ia jarang dimainkan Port FC?

Alasan pertama yang juga menjadi alasan klasik adalah adaptasi. Ini adalah kali pertama Terens bermain di luar negeri, sehingga masa adaptasi yang tidak sebentar adalah hal wajar. Namun, juga tidak bisa diwajarkan secara terus menerus. Mendekam di bangku cadangan dalam jangka waktu yang lama dapat membuat kemampuannya menurun.

Jika itu terjadi, dapat berdampak buruk bagi perkembangan karier Terens Puhiri. Di usia yang masih sangat muda (21 tahun), Terens butuh banyak bermain untuk mengasah kemampuannya. Sebaliknya, jika ia jarang turun ke lapangan, bisa membuatnya layu sebelum berkembang. Kasus seperti itu bukan hal baru di sepak bola.

Mungkin, perbedaan skema permainan jadi halangan terbesar Terens di Liga Thailand. Yanto Basna dalam wawancaranya dengan kami kemarin (20/3), mengatakan bahwa klub-klub Thailand berbeda pola permainannya dengan klub-klub Indonesia. “Tidak banyak aksi individu dan lari ke sana-kemari. Di sini lebih disiplin, dan bermain secara tim”, kata Basna.

Yanto Basna memang bermain di divisi dua, berbeda dengan Terens Puhiri, tapi rasanya gaya bermain klub-klub Thai League 1 dan Thai League 2 tidak banyak berbeda. Hanya berbeda di kualitas pemainnya saja. Maka bisa kita simpulkan bahwa Terens yang semasa bermain di Borneo FC gemar lari sana-sini mungkin memang harus mengubah gaya bermainnya jadi lebih efektif.

Kompetitor

Beradaptasi saja belum tentu membuat Terens Puhiri dapat langsung melejit ke tim utama. Ia juga harus bersaing dengan pemain lainnya, dan menurut jurnalis Football Tribe Thailand, Jedsada Chanapinijwong, peluang Terens menembus tim inti tergolong berat karena pesaingnya adalah dua pemain yang cukup berpengalaman di Liga Thailand.

Pertama adalah Nurul Sriyankem. Pemain berusia 26 tahun ini juga rekrutan anyar Port FC, yang didatangkan dari Chonburi FC. Ia saat ini sudah bermain 6 kali (538 menit) dengan sumbangan satu gol. Sisi kanan menjadi daerah kekuasaannya, dalam formasi 4-3-3 yang diusung Port FC.

Kehebatan Nurul tidak main-main. Di Timnas U-23 Thailand, ia bermain 11 kali dengan torehan 5 gol, lalu di timnas senior Thailand sudah mengecap 7 caps. Kemudian bulan lalu, golnya saat melawan Ratchaburi FC terpilih sebagai Gol Terbaik bulan Februari di Thai League 1, menemani Jadet Meelarp, nakhoda Port FC yang terpilih sebagai Pelatih Terbaik di Februari.

Kemudian kompetitor yang kedua adalah Pakorn Prempak. Winger berusia 25 tahun ini sudah jadi bagian Port FC sejak musim lalu, dan telah bermain di lebih dari 40 pertandingan dengan raihan 7 gol dan 17 asis. Pakorn menempati sisi kiri penyerangan Port FC, bersama Nurul, mengapit Dragan Bošković sebagai ujung tombak utama musim ini.

Kelebihan utama Pakorn terletak di eksekusi bola matinya. Ia sangat lihai memanfaatkan sepak pojok dan tendangan bebas, untuk memberi asis pada rekannya atau mengeksekusinya sendiri menjadi gol. Dari 7 golnya musim lalu, 5 di antaranya dicetak dari bola mati, yang terdiri dari 2 tendangan bebas langsung dan 3 sepak pojok.

Kalian tidak salah baca. Tiga sepak pojok yang langsung meluncur ke gawang! Itu dilakukannya saat menang 5-3 lawan Sisaket FC di kandang, lalu imbang 2-2 saat tandang ke Navy FC dan Sisaket FC. Kemudian dari 7 gol tadi, dua gol sisanya dicetak dengan kaki kanan lewat skema open-play.

Jadi kesimpulannya adalah, Terens Puhiri menghadapi cobaan berat di Port FC. Ia tidak cukup hanya sekadar beradaptasi dengan lingkungan baru dan liga yang baru, tapi ia juga harus bisa tampil beda. Terens harus memiliki keistimewaan lain selain kecepatan dan dribelnya. Sebab, Nurul dan Pakorn bisa bermain di kedua sisi, jadi Terens sebisa mungkin harus menawarkan sesuatu yang berbeda dari keduanya.

Masih ada banyak waktu dari kontrak satu musim yang dimiliki Terens Puhiri untuk berjuang menembus tim utama Port FC. Teruslah berusaha Terens, dan semoga segala upayamu dapat berbuah hasil maksimal! Akan sangat disayangkan jika dirimu tidak turut andil di performa apik Port FC, yang bertengger di peringkat tiga Thai League 1 saat ini.

Author: Aditya Jaya Iswara (@joyoisworo)
Milanisti paruh waktu yang berharap Andriy Shevchenko kembali muda dan membawa AC Milan juara Liga Champions Eropa lagi.