Kehebohan melanda Liga Yunani, usai pertandingan antara PAOK Thessaloniki kontra AEK Athens berakhir ricuh. Seperti yang telah kami kabarkan sebelumnya, laga big match antara peringkat tiga dan satu itu tidak diselesaikan karena keributan yang terjadi akibat gol PAOK yang dianulir jelang akhir laga.
Wasit Georgios Kominis menganulir gol sundulan Fernando Varela karena tertangkap offside, tapi pihak PAOK tidak terima dengan keputusan itu yang berujung pada masuknya sang presiden klub, Ivan Savvidis, ke lapangan sambil membawa pistol yang terikat di pinggangnya.
Bersama direktur teknik PAOK, Lubos Michel, Savvidis menghampiri Kominis dan mengucapkan kalimat ancaman berbunyi “you are finished”. Pertandingan itu kemudian tertunda selama dua jam lebih dan Kominis sempat mengubah keputusannya untuk mengesahkan gol PAOK, tapi laga urung dilanjutkan karena pihak AEK enggan kembali ke lapangan dengan alasan keselamatan.
Insiden itu kemudian berbuntut panjang. Kepolisian setempat menerbitkan surat penahanan bagi Savvidis, dan Menteri Olahraga Yunani mengumumkan bahwa kasta tertinggi Liga Yunani dihentikan untuk sementara.
Meski demikian, surat penahanan yang diterbitkan kepolisian Yunani itu bukan merujuk pada pistol yang dibawa Savvidis, karena sang presiden PAOK memang memiliki izin kepemilikan senjata api. Melainkan, surat penahanan itu dialamatkan untuk pelanggaran Savvidis yang menerobos masuk ke lapangan saat pertandingan masih berlangsung.
Sementara itu, akibat insiden ini Liga Yunani dihentikan sementara sampai waktu yang belum ditentukan. Menteri Olahraga Yunani, Giorgos Vasileiadis, telah berbicara pada Perdana Menteri Yunani, dan memutuskan untuk menghentikan liga sampai kasus ini diusut tuntas dan terjamin tidak terulang lagi.
Pemberhentian kompetisi bukan hal yang baru di Liga Yunani. Pada 2007 lalu liga sempat dihentikan selama dua minggu karena ada seorang suporter yang tewas, dalam kerusuhan suporter jelang laga akbar Panathinaikos lawan Olympiakos. Insiden itu terjadi hanya sebulan sebelum final Liga Champions 2007 digelar di Athena, antara AC Milan kontra Liverpool.
Parahnya, insiden serupa kembali terjadi pada tahun 2014, kali ini yang menjadi korban adalah seorang suporter klub divisi dua, Kemudian pada 2015 laga Panathinaikos lawan Olympiakos kembali berujung kerusuhan suporter, dan liga kembali ditunda selama seminggu.
Author: Aditya Jaya Iswara (@joyoisworo)
Milanisti paruh waktu yang berharap Andriy Shevchenko kembali muda dan membawa AC Milan juara Liga Champions Eropa lagi.