Turun Minum Serba-Serbi

Pemain Asia Tenggara yang Saat Ini Berkarier di Eropa

Dengan bergabungnya Egy Maulana Vikri ke Lechia Gdansk (Polandia), maka jumlah pesepak bola asal Asia Tenggara yang bermain di Eropa kini bertambah. Berikut ini beberapa nama lain yang sedang berjuang mewujudkan mimpi mereka di Benua Biru:

Egy Maulana Vikri (Lechia Gdansk)

Pemain remaja paling terkenal di Indonesia ini akhirnya menjawab  teka-teki klubnya di Eropa dengan mendarat di Liga Polandia. Egy yang memperoleh penghargaan Jouer Revelation Trophy di Turnamen Toulon di Prancis dan masuk daftar Guardian's Next Generation pada tahun 2017 lalu memilih klub Lechia Gdansk. Konon, beberapa klub Eropa lain dari Sporting Lisbon (Portugal) hingga Saint-Etienne (Prancis) juga meminati pemain berusia 17 tahun ini. Walau baru akan memperkuat Lechia per Juli 2018 nanti, kini Egy sudah resmi dikontrak dan diberi nomor punggung resmi untuk musim depan.

Ezra Walian (Almere City FC)

Penyerang tim nasional Merah-Putih pada SEA Games 2017 lalu ini sedang memperkuat Almere City FC di kasta kedua Belanda. Meski performanya di musim ini cenderung menurun, masih banyak yang meyakini anak muda berusia 20 tahun ini akan bersinar lagi, seperti ketika musim 2016/2017 ketika mencetak 11 gol dalam 22 pertandingan bersama Jong Ajax FC.

Faiz Bolqiah (Leicester City)

Keponakan Sultan Brunei Darussalam ini telah menjadi bagian akademi Chelsea dan Arsenal, sebelum akhirnya menandatangani kontrak profesional selama tiga tahun dengan Leicester City. Dalam usia 19 tahun, pemain berposisi penyerang sayap ini juga telah terpilih sebagai kapten tim nasional Brunei. Meski belun menembus skuat utama Leicester City, tahun lalu Faiz telah bermain beberapa kali bersama skuat muda The Foxes di ajang UEFA Youth League.

Kawin Thamsatchanan (OH Leuven)

Kiper tim nasional Thailand ini mulai menikmati musim perdananya di Belgia bersama Oud-Heverlee Leuven (OH Leuven) di kasta kedua. Kawin bergabung ke klub tersebut memang karena ada faktor bisnis, yaitu manajemen Leuven saat ini dipegang oleh perusahaan King Power milik konglomerat Thailand, Vichai Srivaddhanaprabha. Meski demikian, Kawin dikontrak selama lima musim dan dalam beberapa pertandingan terakhir mulai dipasang sebagai kiper utama.

Nicholas Pambudi (Aris Thessaloniki)

Nama Nicholas Pambudi masih asing di telinga pencinta sepak bola Indonesia. Padahal, pemain ini sedang mengembangkan kariernya di Benua Biru. Anak muda berusia 18 tahun ini baru saja menandatangani kontrak dengan Aris Thessaloniki, klub kasta kedua Liga Yunani. Sebelumnya, ia menimba ilmu di dua akademi Spanyol, REFA dan Marcet Fundacion.

Syamer Kutty dan Dominic Tan (Vilaverdense FC)

Dua pemain Malaysia ini dipinjamkan Johor Darul Ta'zim (JDT) ke klub kasta keempat Portugal, Vilaverdense FC. Syamer Kutty Abba dan Dominic Tan justru dikirim karena dianggap tak terlalu bersinar bersama JDT, dan saat ini diberi kesempatan untuk memperdalam teknik sepak bola mereka. Bersama Vilaverdense, Syamer dan Dominik telah tampil regular sepanjang musim 2017/2018.

Neil Etheridge (Cardiff City) dan para pemain Filipina lain

Penjaga gawang tim nasional Filipina, Neil Etheridge, mungkin merupakan pemain Asia Tenggara di Eropa dengan performa terbaik saat ini. Ia menjadi kiper inti Cardiff City yang besar kemungkinan akan promosi ke Liga Primer Inggris. Selain Etheridge, para pemain naturalisasi Filipina juga berjaya di beberapa klub Eropa, seperti Stefan Schrock (Gruther Fuerth), Harry Foll (Hansa Rostock), Stephan Palla (Wolfsberger), dan Daisuke Sato (Sepsi OSK Sfantu Gheorghe).

Author: Mahir Pradana (@maheeeR)
Mahir Pradana adalah pencinta sepak bola yang sedang bermukim di Spanyol. Penulis buku ‘Home & Away’.