Turun Minum Serba-Serbi

11 Mantan LOSC Lille yang Siap Meruntuhkan Dominasi Paris Saint-Germain

Di Ligue 1 Prancis, nama LOSC Lille tentu kalah tenar ketimbang AS Monaco, Olympique Lyonnais, Olympique Marseille, dan tentu saja Paris Saint-Germain (PSG). Lille memang terhitung sebagai klub menengah ke atas di Prancis. Terhitung, hanya tiga kali mereka meraih titel juara liga, dua kali di tahun 1950an lalu, dan satu kali di musim 2010/2011 lalu.

Meskipun begitu, ternyata, Lille mampu menjadi penghasil dari pemain-pemain papan atas yang saat ini masih aktif. Jika dikumpulkan menjadi satu kesebelasan, ternyata eks pemain Lille ini mampu menjadi penantang serius untuk Ligue 1 saat ini!

Berikut ini adalah daftarnya:

Kiper: Ludovic Butelle

Posisi kiper barangkali menjadi posisi yang paling sulit dicari di daftar ini. Pilihan kami jatuhkan kepada Ludovic Butelle, kiper gaek yang kini menjadi andalan dari salah satu kontestan Ligue 1, SCO Angers. Butelle mampu membawa klub gurem seperti Angers finis di posisi 12 klasemen musim lalu. Butelle memperkuat Lille di tahun 2009-2011 lalu, dan ia juga sempat memperkuat Valencia di tahun 2004-2009.

Bek kanan: Stephane Lichtsteiner

Bek kanan asal Swiss ini kini menjadi andalan di Juventus, meski usianya juga sudah menginjak 34 tahun. Namun, apakah kalian tahu bahwa ia sempat menjadi penggawa Lille? Lichtsteiner memperkuat Les Dogues dari tahun 2005-2008, dengan catatan 89 penampilan. Setelah itu, ia sempat bermain bagi Lazio sebelum akhirnya berlabuh ke Juventus.

Bek tengah: Adil Rami

Rami adalah salah satu produk terbaik yang dihasilkan Lille. Semasa bermain bagi Les Dogues, ia terkenal sebagai bek muda yang tangguh dan solid. Predikat itu benar adanya. Setelah lima tahun (2006-2011) bermain bagi Lille, ia sempat bermain bagi beberapa klub elite Eropa seperi AC Milan, Sevilla, dan Valencia, sebelum akhirnya kini berlabuh di Marseille. Rami juga tercatat sebagai pemain reguler timnas Prancis.

Bek tengah: Dante

Bek tengah asal Brasil ini pernah memperkuat Lille di tahun 2004-2006. Namun, kala itu, Dante yang masih muda hanya tampil sebanyak 12 kali. Tak ada yang menduga bahwa pemain berambut kribo ini mampu memperkuat klub sekelas Bayern München dan menjadi jawara Liga Champions. Dante saat ini memperkuat tim Ligue 1 lainnya, OGC Nice.

Bek kiri: Lucas Digne

Digne adalah jebolan dari akademi Lille yang terhitung sangat sukses. Ia menembus tim utama Les Dogues di tahun 2011 lalu, dan berhasil mencatatakan 49 penampilan hingga tahun 2013. Performa apiknya membuatnya direkrut PSG. Digne berhasil mencatatkan beberapa penampilan sebelum akhirnya dipinjam oleh AS Roma. Kini, ia menjadi saingan dari Jordi Alba di Barcelona.

Gelandang tengah: Idrissa Gueye

Satu lagi jebolan dari tim junior Lille. Gueye tergabung di Lille sejak tahun 2008 sebelum akhirnya hijrah ke Inggris di tahun 2015 lalu. Ia menjadi ikan besar di kolam kecil bersama Aston Villa di musim 2015/2016. Saat Villa terdegradasi di akhir musim, ia tak ikut turun kasta dan bergabung ke Everton. Hingga saat ini, ia menjadi mesin utama di lapangan tengah The Toffees.

Gelandang tengah: Yohan Cabaye

Cabaye adalah salah satu pemain terpenting dalam sejarah Lille. Ia mencatat 191 penampilan selama tergabung dari tahun 2004-2011 bersama Lille, menyumbangkan satu trofi liga dan satu piala Coupe de France. Setelah mengabdikan diri bagi Lille, ia pindah ke Newcastle United. Tampil cemerlang di Inggris, ia kembali ke Prancis dan bergabung bersama PSG, sebelum akhirnya kini merumput bersama Crystal Palace.

Sayap kanan: Gervinho

Gervinho Yao Kouassi adalah nama yang familiar bagi suporter Arsenal. Namun, sebelum merapat ke klub London Utara itu, ia sempat bermain bagi Lille, dan termasuk ke dalam skuat juara. Setelah waktunya di Arsenal, Gervinho bergabung ke AS Roma, sebelum akhirnya kini bermain di Liga Super Cina bersama Hebei Fortune. Masih berusia 30 tahun, Gervinho tentunya masih layak untuk bermain di Eropa.

Gelandang serang: Dimitri Payet

Playmaker timnas Prancis ini juga termasuk ke dalam pemain penting bagi Lille ketika mereka menjadi juara Ligue 1 tujuh tahun lalu. Payet bertahan di Lille hingga tahun 2013, sebelum akhirnya pindah ke Marseille. Ia sempat mencuri perhatian kala membela West Ham, namun karena homesick, kini ia kembali pulang ke Marseille.

Sayap kiri: Eden Hazard

Tak diragukan lagi, Hazard adalah pemain terbaik di daftar ini. Pemain dengan kaliber Ballon D’Or, rasanya tak perlu dijelaskan lagi kehidupan Hazard selepas dari Lille. Semasa bermain di Lille, ia memang sudah terkenal sebagai wonderkid, dan status itu memang terbukti hingga kini.

Penyerang: Divock Origi

Origi adalah jebolan dari akademi Lille. Performa apiknya bersama timnas Belgia di Piala Dunia 2014 membuatnya direkrut oleh Liverpool. Sayang, ia tak diberi banyak kesempatan bersama tim Liga Primer Inggris tersebut. Ia sempat kembali dipinjamkan ke Lille, dan kini bermain di Wolfsburg dengan status yang sama. Masih berusia 22 tahun, Origi masih memiliki waktu untuk menjadi pemain papan atas.

Author: Ganesha Arif Lesmana (@ganesharif)
Penggemar sepak bola dan basket