Cerita

Menunggu Aksi Liverpool Melawan Lawan yang Sepadan di Liga Champions

Di musim 2017/2018 ini, Liverpool menjadi salah satu klub yang paling menyenangkan untuk ditonton, tak hanya di Inggris, namun juga di Eropa. Berbekal permainan counterattack yang cepat dan pressing tinggi yang mampu membuat lawan ketar-ketir, The Reds sejauh ini berhasil mencatatkan hasil yang cukup baik. Di Liga Primer Inggris saat ini, skuat asuhan Jürgen Klopp duduk manis di posisi tiga dengan total 60 poin.

Namun, penampilan mereka di Liga Champions musim ini berhasil menunjukkan status mereka sebagai klub Inggris paling sukses di kompetisi antar klub terbesar di Eropa ini. Liverpool berhasil finis di posisi pertama di grupnya, dengan total 12 poin, dan di babak 16 besar mereka berhasil mencukur FC Porto dengan agregat 5-0.

Meskipun hasil yang mereka dapatkan di Liga Champions terbilang impresif, satu pertanyaan pun muncul. Mampukah Mohamed Salah dan kolega mendapatkan hasil sempurna kala menghadapi klub-klub elite di Eropa? Bagaimana Liverpool akan tampil kala mereka menghadapi lawan yang setidaknya sepadan secara kualitas dengan mereka?

Wajar saja apabila pertanyaan semacam itu muncul. Pasalnya, lawan yang mereka hadapi di fase grup, bahkan di babak 16 besar, kualitasnya di atas kertas berada di bawah mereka. Di fase grup, Liverpool ‘hanya’ menghadapi klub sekelas Maribor, Spartak Moskow, serta Sevilla. Bisa dikatakan, hanya Sevilla saja yang kualitas skuatnya setidaknya mampu menyaingi mereka. Sementara Spartak Moskow, terlebih Maribor, dengan segala respek yang ada level mereka bukanlah level tempat Liverpool berada saat ini.

Sebenarnya, total 12 poin yang didapat Liverpool di fase grup tentunya impresif, terlebih untuk klub yang dalam beberapa tahun terakhir absen di kompetisi ini. Namun, berkaca pada lawan yang mereka hadapi, sebenarnya The Reds mampu untuk meraih poin lebih banyak lagi. Mereka memang tak sekalipun menelan kekalahan, namun dua hasil imbang melawan Sevilla serta sekali imbang melawan Spartak menjadi noda dari perjalanan mereka. Hasil yang mereka dapat kala melawan Sevilla tentu bisa menjadi bukti, bahwa melawan klub yang levelnya hampir mendekati mereka saja, mereka kesulitan.

Di babak 16 besar, Liverpool kembali mendapatkan lawan yang bisa dikatakan berada di bawah standar mereka. Porto memang salah satu tim raksasa di Portugal, namun untuk level Eropa, rasanya kualitas mereka tak sebanding dengan klub-klub lain, terlebih Liverpool yang musim ini meningkat kualitasnya. Buktinya, Porto berhasil dicukur lima gol tanpa balas ketika bermain di kandang sendiri.

Meskipun begitu, penampilan Roberto Firmino dan kolega kala menjamu Porto di Anfield tentu harus disorot. Bermain di kandang sendiri, Liverpool tampak terlena dengan marjin lima gol yang telah mereka dapatkan di leg pertama. Memang, penampilan gemilang Iker Casillas, kiper Porto, menjadi faktor utama mengapa skor akhir hanya menunjukkan 0-0. Namun, tentunya mentalitas mereka perlu dibenahi, karena di laga leg kedua yang berlangsung pagi tadi, mereka tampil dengan skuat utama.

Baca juga: Gemilangnya Penampilan ke 167 Iker Casillas di Liga Champions

Keraguan tentunya menyeruak apabila Liverpool bertemu klub seperti katakanlah, Juventus, Manchester United, atau Tottenham Hotspur yang sekiranya kualitasnya setara dengan mereka. Tak perlu membayangkan bagaimana nasib mereka ketika bertemu Real Madrid, Barcelona, Manchester City, atau Bayern München yang menjadi kandidat terdepan di kompetisi ini.

Meskipun begitu, jika berkaca pada hasil yang mereka dapatkan di liga domestik, para Kopites setidaknya berhak untuk merasa optimis apabila Liverpool bertemu klub yang selevel atau bahkan lebih baik kualitasnya. Rekor dari rival sekota Everton ini ketika menghadapi enam klub top di Liga Primer Inggris (Manchester City, Manchester United, Arsenal, Tottenham Hotspur, Chelsea) terbilang apik.

Musim lalu, Liverpool memuncaki klasemen di antara enam klub top tersebut. Di musim ini, mereka jadi satu-satunya tim yang berhasil mengalahkan City di liga. Semenjak diambil alih oleh Klopp, Liverpool memang terkenal sebagai klub Robin Hood, klub yang kerap kali mendapat hasil positif ketika melawan klub top, namun terpleset ketika melawan klub yang lebih lemah.

Performa Liverpool kala menghadapi jagoan di liga lokal bisa melambungkan optimisme supporternya ketika berlaga di kompetisi Eropa. Menarik tentunya untuk dinanti, siapa yang akan menjadi lawan mereka di babak perempat final nanti, dan bagaimana hasil yang akan mereka dapatkan. Satu yang pasti, Klopp tentunya harus melakukan persiapan ekstra untuk menghadapi lawan yang tentunya lebih berkualitas ketimbang Maribor, Spartak, dan Porto.

Author: Ganesha Arif Lesmana (@ganesharif)
Penggemar sepak bola dan basket