Turun Minum Serba-Serbi

Laga-Laga yang Membuat United Terpeleset dalam Perebutan Gelar Juara Liga Primer Inggris

Manchester United tidak tampil baik ketika mereka menghadapi Crystal Palace di pekan pertandingan ke-30 Liga Primer Inggris. Memang masih menyisakan sepuluh pertandingan lagi sampai pengujung musim dan bek sayap, Ashley Young, dengan gamblang menyebut bahwa United masih belum menyerah dalam perebutan gelar juara. Meskipun faktanya, United terpaut selisih poin yang cukup jauh dari pimpinan klasemen, Manchester City.

Harga diri sekaligus gengsi United sebagai klub dengan status sebagai yang tersukses di Inggris sepertinya membuat mereka ingin mengabaikan kenyataan. Selisih 18 poin dari City jelas merupakan sesuatu yang agak mustahil untuk dilewati atau bahkan untuk sekadar disusul. Terlebih lagi, ada kemungkinan City akan memastikan gelar juara mereka ketika kedua tim bertemu di derby Manchester pada awal bulan April nanti.

Sepanjang musim ini, inkonsistensi adalah pangkal masalah yang membuat mereka tertinggal jauh dari City. Ada beberapa laga di mana mereka seharusnya mampu meraup poin penuh, namun justru meraih hasil yang tidak begitu bagus. Berikut laga-laga yang membuat United terpeleset dalam perebutan gelar juara, dan tertinggal jauh dari City:

2-2 vs Stoke City (9 September 2017)

Pertandingan melawan Stoke City pada pekan keempat merupakan awal dari ketertinggalan United dari Manchester City. Padahal sebelum pertandingan ini, United sudah memimpin klasemen selama tiga pekan sejak kompetisi bergulir. Mereka tampil superior di tiga laga awal dan berhasil mencetak sepuluh gol.

Penyerang Stoke asal Kamerun, Eric Maxim Choupo-Mouting menjadi sosok menakutkan di pertandingan tersebut. Ia berhasil membobol gawang David de Gea sebanyak dua kali, dan memaksa pertandingan berakhir imbang. Sementara di saat bersamaan, City berhasil mengalahkan Liverpool dengan skor besar, 5-0.

1-2 vs Huddersfield Town (21 Oktober 2017)

Antonio Valencia dan kawan-kawan menelan kekalahan perdana mereka di Liga Primer Inggris musim ini justru ketika berhadapan dengan tim promosi, Huddersfield Town. Cederanya Paul Pogba dianggap menjadi penyebab utama mengapa tim Setan Merah bisa mengalami kekalahan dari Huddersfield. Saat itu, United langsung tertinggal setelah Huddersfield mencetak dua gol cepat di babak pertama melalui Aaron Mooy dan Laurent Depoitre.

1-2 vs Manchester City (10 Desember 2017)

Derby Manchester yang terjadi pada 10 Desember ini adalah penentu keberjalanan musim ini. Kekalahan United di pertandingan ini menjadi awal City bisa melenggang, melaju jauh meninggalkan United. Karena setelah  pertandingan ini, skuat asuhan Jose Mourinho seakan membutuhkan waktu untuk bisa benar-benar bangkit.

United memang hanya kalah dengan selisih yang tipis di pertandingan ini. Tetapi laga ini memiliki makna kepahitan yang amat mendalam. Selain fakta bahwa mereka dikalahkan di kandang sendiri oleh rival sekota, masih segar dalam ingatan bagaimana penyerang utama mereka sendiri, Romelu Lukaku, menjadi penyebab utama kekalahan ini. Tidak maksimalnya penampilan Lukaku ketika ikut membantu pertahanan membuat David Silva dan Nicolas Otamendi bisa membobol gawang David de Gea.

2-2 vs Leicester City (21 Desember 2017)

Juan Mata sebenarnya sudah berhasil membawa United unggul dengan dua gol yang ia cetak pada menit ke-40 dan ke-60. Bahkan sebenarnya saat itu United membalikan keadaan setelah mereka sempat tertinggal karena Jamie Vardy mencetak gol pembuka untuk Leicester City. Alih-alih bisa membawa pulang tiga poin dari King Power Stadium, sekaligus terus memberikan tekanan kepada City yang berada di puncak klasemen. Kecerobohan lini pertahanan United di menit akhir membuat pertandingan kemudian berakhir imbang. Barisan pertahanan United seakan luput melihat pergerakan Harry Maguire yang lalu dengan mudah menyosor bola ke gawang David de Gea.

0-1 vs Newcastle United (11 Februari 2018)

Kekalahan kedua yang terjadi di tahun 2018. Pada laga melawan Newcastle ini, sebenarnya United tampil superior. Mereka berhasil menguasai pertandingan, dan pemain yang baru direkrut, Alexis Sanchez, juga beberapa kali menciptakan peluang.

Efektivitas menjadi masalah United dalam pertandingan ini. Alih-alih bisa mencetak gol, tim lawan yang justru berhasil menyarangkan bola ke gawang United melalui Matt Ritchie. Pertandingan ini menjadi pembelajaran besar bagi trio lini serang muda United, Anthony Martial, Marcus Rashford, dan Jesse Lingard untuk tidak membuang-buang peluang dalam sebuah pertandingan.

Target realistis = mengunci posisi runner-up

Secara realistis, yang bisa dilakukan United adalah menunda pesta juara Manchester City. Selagi memastikan posisi mereka sebagai runner-up Liga Primer Inggris musim ini, sebab mereka mesti melepaskan diri dari kejaran Liverpool dan Tottenham Hotspur. Tentu meskipun gagal meraih juara musim ini, setidaknya skuat Jose Mourinho ingin melakukan perlawanan sampai titik darah penghabisan. Juga agar perjuangan yang sudah mereka lakukan selama delapan bulan ke belakang tidak sia-sia amat.

Masih menyisakan sepuluh laga lagi sampai pengujung musim. Pertandingan terberat tentu ketika mereka mesti bertandang ke Etihad Stadium berhadapan dengan City. Dua laga kandang melawan Liverpool dan Arsenal pun tentu tidak akan berjalan dengan mudah. Mereka mesti memanfaatkan betul pertandingan berhadapan dengan tim yang berada di posisi sulit seperti West Bromwich, West Ham, dan Swansea.

Author: Aun Rahman (@aunrrahman)
Penikmat sepak bola dalam negeri yang (masih) percaya Indonesia mampu tampil di Piala Dunia