Nasional Bola

Tiga Pemain PSAP Sigli yang Pukuli Wasit Dinyatakan Bebas Bersyarat

Tanggal 18 Agustus 2017 lalu, sepak bola di Indonesia kembali ternoda oleh kasus kekerasan. Pertandingan Liga 3 2017 wilayah Aceh antara PSAP Sigli melawan Aceh United menjadi saksi dari kekerasan ini. Saat itu, tiga pemain PSAP, Muhammad Causar, Nurmahdi, dan Fajar Munandar, memukuli wasit yang bertugas memimpin laga, Aidil Azmi.

Kasus pemukulan ini diawali oleh ketidakpuasan Causar atas putusan Aidil yang membebaskan pemain Aceh United dari kartu kuning. Kala itu, pertandingan memang berjalan panas dan pemain Aceh United melakukan pelanggaran keras terhadap PSAP, namun, menurut wasit, pelanggaran tersebut tidak berujung kartu kuning.

Causar pun melayangkan protes, namun emosi menguasai dirinya dan ia pun memukul Aidil. Sang wasit pun memberi kartu kuning terhadap Causar. Bukannya menghentikan aksi kekerasannya, Causar bersama Nurmahdi dan Fajar terus melayangkan pukulan terhadap Aidil, hingga sang wasit terluka. Aidil pun akhirnya menuntut ketiga pemain ini.

Sidang pun akhirnya dilangsungkan siang tadi (5/3/2018). Diketuai oleh hakim Supriadi dan dua anggota, Eti Astuti dan Faisal Mahdi, ketiga pemain ini dihadirkan bersamaan.

Dilansir dari Detik, ada hal-hal yang memberatkan sekaligus meringankan tiga pemain ini. Hal-hal yang memberatkan di antaranya adalah apa yang mereka lakukan menyebabkan orang lain terluka. Sementara, hal yang meringankan adalah mereka semua berperilaku baik selama persidangan, sudah saling memaafkan, dan mereka masih muda.

Atas dasar itu, hakim menjatuhkan vonis bahwa tiga pemain ini bebas dengan syarat. Syarat yang harus dipenuhi adalah ketiganya tidak boleh melakukan tindak pidana dalam bentuk apapun selama satu tahun ke depan. Jika kedapatan melakukan tindakan, mereka akan divonis penjara selama enam bulan.

Ketiga pemain ini pun merasa lega atas putusan yang diambil oleh hakim.

“Alhamdulillah, kami sudah bebas. Kami menerima putusan ini,” ujar Fajar dikutip dari Detik.

Sebelumnya, ketiga pemain ini sempat mendekam di penjara selepas persidangan pertama mereka bulan Januari lalu. Berkat persidangan kedua ini, mereka akhirnya bebas, meskipun belum diketahui apakah mereka akan kembali bermain bagi PSAP atau tidak. Namun, dilansir dari Tribunnews, mereka berharap agar Iskandar Cage, ketua Partai Nanggroe Aceh (PNA) Sigli, menjemput mereka. Cage, menurut mereka bertiga, memang peduli pada nasib PSAP, melebihi pengurusnya sendiri.

Kita tentunya hanya bisa berharap agar tak ada lagi kekerasan yang terjadi di sepak bola Indonesia, baik yang terjadi di dalam maupun di luar lapangan.

Author: Ganesha Arif Lesmana (@ganesharif)
Penggemar sepak bola dan basket