Sudah sekitar satu setengah tahun sejak Grup Suning dari Cina mengakuisisi Internazionale Milano. Datangnya perusahaan yang dimiliki oleh Zhang Jindong, salah satu orang terkaya di Cina ini, tentunya membuat suporter Inter girang. Mereka tentunya berharap, dengan masuknya Grup Suning, klub kesayangan mereka dapat bersaing di bursa transfer pemain.
Di bursa transfer musim lalu, kedatangan Grup Suning memang membawa efek yang cukup besar. Dua rekrutan mahal, Joao Mario dan Gabriel Barbosa, berhasil dicapai, dengan total pengeluaran mencapai 160 juta euro. Namun, terhitung dari awal musim ini, konsorsium asal Cina tersebut dituding terlalu pelit oleh banyak Interisti. Dibandingkan musim lalu, Inter memang hanya mengeluarkan total uang senilai 83 juta euro untuk membelanjakan pemain.
Hal ini tentunya tak membuat Interisti senang. Mereka menganggap bahwa skuat asuhan Luciano Spalletti saat ini membutuhkan banyak tambahan pemain berkualitas, namun urung terjadi karena sang pemilik terlalu pelit. Sebagai contoh, di bursa transfer Januari lalu, Inter dikabarkan akan merekrut Javier Pastore, namun transfer tersebut batal terjadi.
Sebagai akibatnya, Grup Suning pun mendapat protes dari penggemar Inter di seluruh dunia. Salah satunya adalah Interisti dari Cina. Tak tanggung-tanggung, mereka langsung mendatangi kantor Grup Suning yang ada di Kota Nanjing, Cina. Sekelompok suporter tersebut terlihat tengah memegang sebuah banner yang bertuliskan “Kalian tak akan pernah respek dari Inter apabila kalian tidak menunjukkan rasa cinta kalian terhadap Inter”.
Beberapa Interisti di China protes di depan Suning Center. Tulisan di banner: “Kalian tidak akan mendapatkan respect dari Nerazzurri tanpa cinta sejati untuk #Inter” pic.twitter.com/GVrqPKAeZb
— NERAZZURRI ALE! ⭐️⭐️ (@Nerazzurri_Ale) February 28, 2018
Apa yang dilakukan oleh Interisti di Cina ini tentunya menjadi contoh nyata bahwa bahkan di negerinya sendiri, Grup Suning tidak memiliki tempat yang populer di hati suporter Inter. Sebelumnya, Grup Suning juga sempat dituduh bahwa mereka tidak mencintai klub, dan apa yang mereka lakukan hanya sekedar bisnis belaka. Bahkan, kampanye di media sosial dengan tagar #SuningOut pun sudah mulai dikumandangkan. Menarik tentunya untuk menanti apabila Grup Suning mampu bertahan lebih lama di Inter.
Author: Ganesha Arif Lesmana (@ganesharif)
Penggemar sepak bola dan basket