Eropa Italia

Mantra Reducto dan Reparo untuk Andrea Belotti

Kekalahan 0-1 di kandang dalam Derbi Turin tak hanya membuat catatan tak terkalahkan Torino terhenti di pertandingan keenam, tapi juga kembali pertandingan lain di mana Andrea Belotti mandul alias gagal mencetak gol musim ini.

Performa Belotti musim ini menurun jauh dari musim lalu. Jika di Serie A 2016/2017 ia sanggup membobol gawang lawan sebanyak 26 kali yang menjadikan dirinya penyerang tersubur ketiga di bawah Edin Džeko dan Dries Mertens, di Serie A musim ini baru 5 gol yang dikemasnya dari 19 kali tampil.

Rataan gol per pertandingan Belotti musim ini bahkan jauh lebih buruk dari musim debutnya di Torino dua tahun lalu. Kala itu ia memiliki rataan 0,34 gol per laga, sedangkan saat ini menurun ke angka 0,26 gol per penampilan. Rating-nya pun ikut menurun, hanya 6,97 menurut WhoScored, terjun bebas dari 7,03 di musim debutnya dan 7,58 musim lalu.

Cukup aneh sebenarnya, karena musim ini Belotti tak terlalu disibukkan dengan cedera atau hukuman-hukuman lainnya. Sepanjang musim 2017/2018, baru dua kali ia dibekap cedera, itupun tidak memakan waktu penyembuhan lama karena tidak sampai seminggu. Pun demikian dengan absensi, karena tak ada satupun kartu kuning ataupun merah yang didapatnya.

Fenomena Belotti mandul kemudian sangat berpengaruh pada penampilan Torino di atas lapangan. Il Toro yang musim lalu begitu ganas dengan torehan 71 gol dan finis di posisi 9 classifica, musim ini baru mengoleksi 35 gol dari 25 pertandingan, tapi untungnya masih berkutat di peringkat yang sama.

Sedikit memutar waktu ke belakang, Belotti sebenarnya memulai Serie A musim ini dengan cukup baik. Tiga gol dicetaknya dari lima pertandingan, di mana dua laga di antaranya ia dinobatkan sebagai man of the match, yaitu saat imbang 2-2 lawan Sampdoria, dan menang 3-2 di kandang Udinese.

Akan tetapi, setelahnya Belotti seolah terjun bebas dari status predator haus gol di kotak penalti, menjadi penyerang semenjana. Puasa gol bahkan sempat dijalaninya selama enam pertandingan beruntun, dan sejauh ini di musim 2017/2018 tak ada satupun laga yang diakhiri dengan mencetak lebih dari satu gol.

Di Serie A giornata 24 Belotti sebenarnya sempat bangkit, dengan mencetak gol solo-run ke gawang Udinese, dan diharapkan dapat kembali tampil prima saat menjamu Juventus. Namun sayangnya, sang ayam jantan kembali lupa bagaimana mengeluarkan tajinya di hadapan Si Nyonya Tua.

Serie A masih menyisakan 13 pertandingan lagi musim ini. Jika memang taji Andrea Belotti sang ayam jantan tak kunjung muncul kembali, mungkin ia butuh mantra ala Harry Potter untuk mengembalikan keperkasaannya saat bertarung, seperti reparo (untuk memperbaiki performanya yang buruk) dan reducto (untuk memberikan daya ledak).

Author: Aditya Jaya Iswara (@joyoisworo)
Milanisti paruh waktu yang berharap Andriy Shevchenko kembali muda dan membawa AC Milan juara Liga Champions Eropa lagi.