Suara Pembaca

Kesebelasan-Kesebelasan Sepak Bola yang Dibentuk oleh Para Pelajar

Apa prestasi membanggakan yang biasa diraih oleh seorang pelajar? Menjadi juara satu olimpiade matematika, memenangkan kompetisi menyanyi di luar negeri bersama paduan suara sekolah, atau menemukan inovasi peralatan canggih?

Tapi, bagaiamana jika para pelajar tersebut mampu membentuk kesebelasan sepak bola? Apakah itu juga bisa disebut sebagai prestasi membanggakan? Mungkin tidak bagi beberapa orang, tapi bagi enam klub sepak bola di Benua Biru ini, peran para pelajar sangatlah penting karena menjadi awal terbentuknya kejayaan sepak bola mereka.

Berikut enam klub sepak bola yang dibentuk oleh pelajar :

SV Werder Bremen

Pertama adalah klub asal Jerman, SV Werder Bremen. Klub yang berada di kota Bremen ini dibentuk oleh sekelompok siswa menengah kejuruan (SMK) pada 4 Februari 1899 di sebuah tempat dekat sekolah mereka.

Usai menjuarai turnamen sepak bola, para pelajar SMK itu memutuskan berkumpul dan mendiskusikan untuk membuat kesebelasan sepak bola yang pertama kali bernama Fusbalverein Werder, dan mulai menggunakan nama SV Werder Bremen sebagai nama tetap klub sejak 25 Maret 1946.

Fusbalverein memiliki arti semenanjung sungai, selain karena kecintaan mereka terhadap sepak bola, pembentukan klub sepak bola tersebut juga ditujukan untuk memperkenalkan tempat tersebut di mana biasa mereka gunakan untuk berlatih dan bermain sepak bola.

Dikenal sebagai salah satu kekuatan sepak bola Jerman di masa kepelatihan Otto Rehaggel (awal 1990-an) dan Thomas Schaaf (awal 2000-an), nasib Die Werderaner beberapa musim terakhir memang cukup mengenaskan, karena lebih sibuk menghindari ancaman degradasi. Bahkan di Bundesliga musim ini, mereka masih tertahan di papan bawah klasemen.

Juventus

Pertama kali didirikan tanggal 1 November 1897, klub yang pada awalnya bernama Sports Club Juventus ini juga didirikan oleh para pelajar, tepatnya siswa sekolah Massimo D’Azeglio Lyceum yang terletak di kota Turin.

Tidak butuh waktu yang terlalu lama untuk berprestasi, kesebelasan yang pada enam musim terakhir menguasai Serie A ini, pertama kali memenangkan kompetisi nasional di tahun 1905. Sayangnya, terjadi perpecahan satu tahun kemudian yang menyebabkan beberapa staf klub Juventus memutuskan hengkang dan membentuk klub sepak bola sendiri dengan nama Torino FC, yang pada akhirnya pertandingan dua klub asal kota Turin ini dikenal dengan Derby Della Mole.

Selain menjadi klub tersukses di Liga Italia dengan koleksi 33 trofi, Si Nyonya Tua juga cukup berprestasi di kompetisi Eropa dengan koleksi dua trofi Liga Champions musim 1984/1985 dan 1995/1996.

Real Madrid

Klub ibu kota Spanyol ini juga memiliki kisah unik tersendiri saat pertama kali dibentuk. Karena, bukan hanya tidak memiliki kesebelasan sepak bola, pada saat itu tepatnya tahun 1897, para penduduk kota Madrid bahkan belum mengenal olahraga sepak bola.

Hal ini pun menjadi perhatian sejumlah profesor dan pelajar dari Institucion Libre De Ensanza, yang memiliki inisiatif membentuk klub sepak bola bernama Football Sky Club di tahun tersebut. Lalu, dari tahun 1900-1902 Football Sky Club terpecah menjadi beberapa klub, yaitu New Football De Madrid, dan Club Espanol de Madrid (1900) yang terpecah lagi dan membentuk Madrid Football Club tanggal 6 Maret 1902.

Madrid FC baru berubah nama menjadi Real Madrid tahun 1920 saat Raja Alfonso memberikan nama ‘Real’ pada klub tersebut. Para pelajar dan profesor Institucion Libre De Ensanza mungkin tidak akan pernah menyangka bahwa klub sepak bola yang mereka bentuk, saat ini dikenal sebagai klub terbesar dan terbaik di dunia dengan bergelimang prestasi dan trofi juara bergengsi, baik di level nasional seperti 33 kali juara La Liga, hingga trofi level internasional, yaitu enam Piala Dunia Antarklub.

Atletico Madrid

Rival sekota Real Madrid ini berdiri pada 26 April 1903, dengan nama Athletic Club de Madrid yang merupakan cikal bakal Atletico Madrid, yang juga didirikan oleh sejumlah pelajar. Tapi para pelajar tersebut bukan berasal dari Madrid, melainkan pelajar asal Basque yang pada saat itu sedang menempuh pendidikan di kota Madrid.

Bisa dibilang pada saat itu status Athletic Club de Madrid masih berstatus feeder club Athletic Bilbao, dan pada awal tahun 1920-an, keinginan masyarakat Basque yang ingin merdeka dari Spanyol membuat klub berjuluk Los Colchoneros ini memutuskan berpisah dari Basque, dan berdiri sendiri.

Meski tidak superior seperti sang rival, Real Madrid, dalam urusan gelar juara, lima musim terakhir Atletico Madrid mulai diperhitungkan sebagai salah satu pesaing berat di kompetisi domestik dan Eropa. Selain sudah dua kali mencapai babak final Liga Champion musim 2013/2014 dan 2015/2016, mereka juga berhasil mengakhiri dominasi Real Madrid dan Barcelona dengan menjuarai La Liga musim 2013/2014.

Real Sociedad

Senasib dengan Atletico Madrid, Real Sociedad juga didirikan oleh sekelompok pelajar asal Basque. Dimulai dengan memperkenalkan sepak bola di San Sebastian tahun 1904. Saat itu para pelajar asal Basque yang baru kembali dari Britania Raya, memutuskan untuk membentuk San Sebastian Recreation Club, dan pada tahun berikutnya mendirikan San Sebastian Footbal Club.

Baru berganti nama menjadi Real Sociedad de Futbol tahun 1928, klub berjuluk Txuriurdin ini harus kembali berganti nama menjadi Donostia Club de Futbol karena lahirnya Republik Spanyol kedua, dan pada akhirnya kembali menggunakan nama Real Sociedad tahun 1939 hingga saat ini. Mungkin bagi penggemar sepak bola ‘zaman now’, Real Sociedad sebagai kesebelasan yang biasa-biasa saja, karena lebih sering terlihat bertengger di papan tengah klasemen La Liga Spanyol. Meski begitu mereka juga pernah memiliki masa kejayaan pada tahun 1980-an dengan merengkuh gelar juara Liga Spanyol dua musim beruntun pada musim 1980/1981 dan 1981/1982, dan terakhir kali bermain di Liga Champions di musim 2013/2014.

Galatasaray

Ali Sami Yen, Presiden pertama klub Galatasaray, ternyata mendirikan Galatasaray tahun 1905 saat masih berstatus sebagai pelajar. Kala itu ia dan rekan-rekan sekolahnya di Galatasaray Lisesi (Galatasaray High School) berkumpul dan sepakat untuk mendirikan kesebelasan sepak bola. Galatsaray memang bukan klub sepak bola pertama di Turki, karena dua tahun sebelumnya (1903), Besiktas lebih dahulu didirikan.

Namun soal prestasi, kualitas tim asal kota Istanbul ini tak perlu diragukan lagi. 20 gelar Liga Super Turki, 17 Piala Liga Turki, juga masing-masing satu trofi Piala UEFA (saat ini bernama Liga Europa) dan Piala Super Eropa adalah bukti kehebatan mereka. Banyak juga pemain-pemain bintang kelas dunia yang pernah membela klub berkostum merah-kuning tersebut, seperti Didier Drogba, Wesley Sneijder, Hakan Sukur, serta George Hagi.

Author: Muhammad Fajar Rivaldi (@RivaldiFF99)