Cuma berstatus sebagai klub promosi dari Liga 2 tak menghalangi PSMS Medan untuk tampil apik di ajang pra-musim Piala Presiden 2018. Keluar sebagai runner-up Grup A, tim besutan Djajang Nurdjaman berhasil melaju hingga finis sebagai tim peringkat empat.
Bagi pendukung setia Ayam Kinantan, pencapaian itu jelas cukup membahagiakan. Pasalnya, tak ada ekspektasi berlebih dari mereka terkait performa Legimin Raharjo dan kolega di Piala Presiden 2018.
Meski punya rapor yang cukup baik dan menjadi satu-satunya tim promosi yang tampil sampai babak-babak akhir, sang pelatih yang akrab disapa Djanur tersebut memiliki satu pekerjaan rumah nan pelik.
Selama babak penyisihan sampai partai perebutan peringkat ketiga, di mana PSMS takluk dari Sriwijaya FC, Ayam Kinantan hanya sukses mencetak 8 gol saja. Celakanya, jumlah kebobolan mereka justru lebih tinggi yaitu 15 gol.
Rinciannya adalah 3 gol di babak penyisihan grup, 3 gol di fase perempat-final, 5 gol di sepasang laga semifinal, dan 4 gol di pertandingan perebutan tempat ketiga. Jika dirata-ratakan, rasio kebobolan PSMS mencapai 2,1 per pertandingan. Ditinjau dari sudut manapun, hal itu adalah rekor yang buruk.
Selama bertempur di Piala Presiden 2018, duo Muhammad Roby dan Reinaldo Lobo adalah pilihan utama Djanur untuk mengisi pos bek tengah. Namun seperti yang sama-sama kita ketahui, kombinasi pemain lokal dan asing tersebut belum memberikan rasa aman untuk para penjaga gawang PSMS sehingga jala mereka begitu mudah dikoyakkan.
Bercermin dari situasi di atas, maka Djanur kudu sesegera mungkin mereparasi lini belakangnya sebelum turun di ajang Liga 1 2018. Pasalnya, tantangan yang bakal ditemui oleh Ayam Kinantan pada kompetisi tersebut pasti lebih berat.
Jika tak segera mencari resep jitu guna mengatasi problem ini, maka kampanye Ayam Kinantan di Liga 1 2018 nanti bisa amat berliku dan mendebarkan. Bukan tidak mungkin, asa PSMS untuk tampil baik dan menembus papan atas justru membuahkan hal sebaliknya akibat lubang menganga di sektor pertahanan mereka.
Author: Budi Windekind (@Windekind_Budi)
Interista gaek yang tak hanya menggemari sepak bola tapi juga american football, balap, basket hingga gulat profesional