Cerita

Derby Della Mole: Timpangnya Rivalitas di Kota Turin

Sudah menjadi rahasia publik jikalau Italia merupakan salah satu negara dengan kultur sepak bola paling kental. Tak hanya di Eropa tapi juga seantero planet Bumi. Maka jangan mengernyitkan dahi apabila tahu bahwa seluruh kota di Negeri Spaghetti memiliki afeksi mendalam terhadap sepak bola.

Satu dari ribuan kota di Italia yang memiliki kultur sepak bola yang begitu hidup adalah Turin, kota industri yang terletak di sebelah utara Italia. Pasalnya, di kota yang memiliki populasi penduduk sekitar 887 ribu orang ini berdirilah sepasang klub dengan prestasi dan sejarah panjang yakni Juventus dan Torino.

Nama pertama lahir di tanggal 1 November 1897 silam sedangkan yang disebut belakangan hadir pada 3 Desember 1906. Menariknya, kemunculan Torino di kancah sepak bola Italia memiliki hubungan erat dengan Juventus sebab Il Toro didirikan oleh lelaki asal Swiss, Alfred Dick, yang sebelumnya menjabat sebagai Presiden La Vecchia Signora.

Selayaknya kota-kota lain di Italia yang memiliki sepasang klub sepak bola, bibit-bibit rivalitas di antara Juventus dan Torino terus menyeruak seiring waktu. Keduanya berusaha mati-matian untuk menahbiskan diri sebagai penguasa kota Turin yang sah.

Jika perjumpaan AC Milan dan Internazionale Milano yang sama-sama berasal dari kota Milan disebut Derby Della Madonnina atau Genoa dan Sampdoria yang menghuni kota Genoa sebagai Derby Della Lanterna serta mengacu pada sebuah bangunan klasik di kota tersebut, maka partai Juventus kontra Torino yang diberi nama Derby Della Mole juga punya latar belakang yang sama.

Label tersebut diambil dari bangunan Mole Antonelliana yang awalnya didirikan oleh komunitas Yahudi di kota Turin sebagai tempat peribadatan alias sinagog pada tahun 1889 silam. Namun kini, gedung tersebut dialihfungsikan sebagai Museum Nasional Perfilman (Museo Nazionale del Cinema).

Semenjak dua klub ini hadir dalam konstelasi sepak bola Italia, wajah kota Turin pun ikut berubah. Pasalnya, masing-masing pihak merepresentasikan dua kaum berbeda yang ada di kota ini. Il Toro banyak didukung oleh kaum proletar sementara La Vecchia Signora adalah timnya orang-orang borjuis.

Pertemuan Juventus dan Torino di atas lapangan terjadi untuk pertama kalinya pada 13 Januari 1907 atau hanya beberapa bulan setelah Torino berdiri. Partai itu sendiri merupakan momen pertama Il Toro mencicipi sebuah laga kompetitif di ajang resmi.

Hingga detik ini, baik di ajang liga dan Piala Italia, Derby Della Mole sudah berlangsung sebanyak 195 kali. Dari jumlah tersebut, La Vecchia Signora berhasil mengemas 84 kemenangan berbanding 56 hasil positif yang dipetik oleh Il Toro.

Jomplangnya statistik kemenangan dari masing-masing kubu adalah gambaran nyata dan teraktual dari Derby Della Mole. Dahulu, pertemuan kedua tim dianggap sebagai partai yang megah, intens, dan pekat dengan aroma persaingan guna menjadi yang terbaik di Italia.

Akan tetapi, seiring waktu predikat itu malah luntur dengan sendirinya. Penyebab dari kejadian tersebut adalah penurunan prestasi yang dialami Torino sejak era 1990-an silam. Dari tim yang rajin bersaing di papan atas Serie A dan kerap mentas di Benua Biru menjadi klub papan bawah yang sering naik turun divisi dan sempat dihajar krisis finansial akut.

Padahal di periode yang sama, Juventus terus menancapkan kukunya sebagai kesebelasan paling sukses di Negeri Spaghetti, Eropa, dan bahkan dunia sebab rajin mengoleksi titel juara.

Timpangnya rivalitas di antara Juventus dan Torino pun bisa sama-sama kita telisik dari statistik pertemuan mereka dalam kurun dua dekade terakhir. Sejak musim kompetisi 1995/1996, Il Toro hanya bisa memetik satu kemenangan dalam 25 partai Derby Della Mole pada seluruh ajang. Sementara sisanya dikuasai La Vecchia Signora yang mengepulkan 19 kemenangan dan berujung seri di lima kesempatan lain.

Walau kini lebih mirip pertemuan David melawan Goliath, tapi Derby Della Mole tetaplah pertandingan yang menarik untuk disaksikan. Gengsi yang dibalut perasaan benci satu sama lain akan terus muncul sebagai bumbu penyedap tatkala Il Toro dan La Vecchia Signora berhadapan secara langsung di atas rumput hijau.

Maka partai Derby Della Mole ke-197 akhir pekan ini (18/2) ataupun pertemuan Juventus dan Torino di kesempatan lain pada masa yang akan datang pasti menghadirkan daya tariknya sendiri. Sebuah simbol persaingan dari sepasang klub sepak bola yang datang dari kota industri bernama Turin dalam tatanan sepak bola Italia.

Author: Budi Windekind (@Windekind_Budi)
Interista gaek yang tak hanya menggemari sepak bola tapi juga american football, balap, basket hingga gulat profesional