Debut Fabio Cannavaro di Liga Champions Asia bersama tim barunya, Guangzhou Evergrande, berjalan kurang mulus. Menjamu Buriram United yang merupakan jawara Liga Thailand musim lalu, mereka hanya sanggup bermain imbang 1-1 di kandang sendiri, Tianhe Stadium.
Kesiapan Southern China Tigers, julukan Guangzhou Evergrande, di Liga Champions Asia musim ini memang sempat dipertanyakan. Pasalnya, di turnamen pra-musim Piala Dubai International yang digelar pada akhir Januari lalu, Zeng Cheng dan kolega menelan hasil sangat buruk, imbang 0-0 dengan FC Copenhagen, lalu dibabat 1-4 oleh Zenit St. Peterburg dan digilas Slavia Prague 1-5.
Turnamen tersebut padahal sangat penting bagi Guangzhou Evergrande, karena Liga Super Cina musim 2018 baru akan dimulai pada tanggal 2 Maret, sehingga pertandingan resmi yang bisa digunakan untuk mengukur persiapan tim di Liga Champions Asia hanyalah Piala Dubai International tersebut.
Di pertandingan pertama Grup G ini, Guangzhou awalnya lebih memegang kendali permainan. Lewat tusukan-tusukan dari sisi sayap mereka berhasil menembus pertahanan Buriram. tapi penyelesaian akhir yang kurang baik membuat gol tak kunjung lahir.
Kebahagiaan kemudian menghampiri skuat Fabio Cannavaro setelah 15 menit laga berjalan. Umpan silang dari sisi kiri disantap dengan nikmat lewat sundulan pemain asing asal Brasil, Ricardo Goulart, yang menjadi gol pertama di pertandingan itu. Goulart sendiri adalah penyerang andalan Guangzhou sejak kedatangannya pada 2015 lalu. Hingga kini ia telah mengoleksi 58 gol dari 85 penampilan di Liga Super Cina.
Unggul satu gol membuat kampiun Liga Super Cina 2017 itu bermain lepas, sebaliknya Buriram United semakin tertekan. Peluang demi peluang pun dihasilkan tuan rumah, tapi tidak ada yang berbuah gol karena penyelesaian akhir yang tidak tajam.
Hingga kemudian, petaka datang untuk tuan rumah di menit ke-56. Kesalahan kiper pelapis, Liu Dianzuo, dalam mengantisipasi tendangan bebas membuat bola bergerak liar, dan langsung dicocor Edgar Silva untuk menyamakan kedudukan. Skor 1-1 pun tak berubah hingga peluit panjang dibunyikan wasit.
Dengan hasil imbang ini, Guangzhou Evergrande menjadi satu dari dua tim Cina yang gagal meraih kemenangan bersama Shanghai Shenhua yang ditahan Kashima Antlers 1-1. Sementara itu dua kesebelasan Cina lainnya, yakni Tianjin Quanjian dan Shanghai SIPG, sama-sama meraih poin penuh. Tianjin menang 3-0 lawan Kitchee, dan Shanghai SIPG mengalahkan Kawasaki Frontale 1-0.
Kemudian bagi Buriram United, hasil imbang ini menempatkan mereka di peringkat kedua klasemen sementara Grup G Liga Champions Asia. Sebagai satu-satunya wakil Asia Tenggara, mereka tentu diharapkan dapat memberikan hasil terbaik, minimal lolos ke fase gugur, meski tergabung di grup berat bersama Cerezo Osaka (peringkat 3 J.League) dan Jeju United (runner-up K-League Classic).
Author: Aditya Jaya Iswara (@joyoisworo)
Milanisti paruh waktu yang berharap Andriy Shevchenko kembali muda dan membawa AC Milan juara Liga Champions Eropa lagi.