Proses produksi bakat-bakat sepak bola di wilayah Jawa Barat berlangsung dengan luar biasa dalam beberapa tahun ke belakang. Kesuksesan meraih medali emas di Pekan Olahraga Nasional pada tahun 2016 lalu, serta larisnya bakat-bakat asal bumi Pasundan di Liga 1, menjadi tolak ukur. Sepertinya hal tersebut akan semakin meningkat seiring dengan kehadiran akademi Persib Bandung.
Pada Selasa (13/2), akademi Persib ini diresmikan. Tak tanggung-tanggung, kapten legendaris Internazionale Milano, Javier Zanetti, juga turut hadir. Akademi Persib ini memang merupakan buah kerja sama antara Inter dan Persib Bandung. Menjadi tidak mengherankan karena seperti yang sudah diketahui bahwa salah satu direksi Inter, Erick Thohir, juga memiliki mayoritas saham di tim Maung Bandung.
Nantiny, akademi ini akan menggunakan kurikulum yang sama dengan akademi Inter di Italia sana. Para pelatih di Akademi Persib juga sudah dibekali dengan kemampuan dari akademi yang berpusat di Italia tersebut. Sebanyak 17 pelatih sudah menjalani pelatihan agar mampu memberikan pembinaan pada siswa dengan tepat sesuai dengan kurikulum yang ditetapkan.
Akademi Persib sendiri merupakan program untuk anak-anak usia dini, terutama usia 10-16 tahun yang tertarik dan memiliki talenta menjadi pemain sepak bola. Di akademi Persib, peserta didik tidak saja akan diasah kemampuan secara teknik dan kemampuan mengolah bola, tetapi juga soal karakter dari sang pemain itu sendiri.
Seperti yang dilansir oleh Pikiran Rakyat, perwakilan akademi Persib, Yoyo S. Adiredja, berharap kerja sama antara Inter dan Persib yang berbuaha akademi Persib ini bisa menghasilkan para pesepak bola andal di Indonesia. Karena memang, visi dari akademi Persib ini bukan melulu soal prestas semata, namun lebih dari itu, akademi Persib ingin menciptakan pemain yang berkarakter.
“Karakter itu berupa kegigihan, kedisiplinan, dan respek pada sesama. Saya percaya dengan dukungan semua pihak, akademi Persib akan sukses. Dengan adanya akademi ini, semoga anak-anak kita bisa menjadi pemain sepak bola yang profesional dan spesial,” ujar Yoyo.
Untuk biaya di awal, peserta akademi harus menyetor dana sebesar satu juta rupiah, meskipun itu belum rampung sepenuhnya. Mereka juga harus membayar iuran sebesar 500 ribu rupiah. Yoyo mengatakan bahwa pihak akademi memang sengaja untuk menarik uang cukup besar karena butuh biaya sewa lapangan untuk latihan, mengingat Persib pun belum punya lapangan sendiri.
Diklat Persib Bandung sudah tersohor sebagai tempat ditelurkannya bakat-bakat sepak bola hebat. Tidak hanya para pemain lokal Jawa Barat, tetapi juga dari dari daerah lain. Maka kehadiran akademi Persib Bandung tentunya akan semakin menopang proses pembinaan bakat usia muda, bukan saja di wilayah tersebut, tetapi juga dalam skala nasional.
Harapan besarnya tentu akademi yang disebut-sebut sebagai pertama di Indonesia ini bisa berkontribusi besar terhadap perkembangan sepak bola Indonesia. Jangan sampai seperti program-program yang sebelumnya sudah dilakukan tapi kemudian berhenti di tengah jalan atau hasilnya tidak maksimal.
Author: Aun Rahman (@aunrrahman)
Penikmat sepak bola dalam negeri yang (masih) percaya Indonesia mampu tampil di Piala Dunia