Eropa Italia

Serie A Giornata 24: Kembali ke Jalur Masing-Masing

Naik-turun performa dialami oleh para tim kontestan level tertinggi Liga Italia musim ini, tapi uniknya di Serie A pekan 24 ini mayoritas kembali ke jalur masing-masing. Yang berstatus klub besar hampir semuanya meraih kemenangan, yang menghuni papan tengah bervariasi hasilnya seperti biasa, dan para kandidat degradasi kembali menelan kekalahan.

Lalu apakah berarti Serie A pekan 24 minim kejutan dan tidak ada kejadian menarik? Oh tidak, Tribes. Justru uniknya, kembalinya klub-klub ini ke jalur masing-masing melibatkan nama-nama pemain yang jarang terdengar musim ini. Baik karena jarang tampil akibat performa yang anjlok, cedera panjang, atau kalah saing.

Berikut ini adalah rangkumannya:

Fiorentina disakiti mantan

Meski hari Valentine sudah dekat, bukan berarti Fiorentina mendapat sambutan ramah dari orang yang pernah sangat mereka kasihi. Di pekan ini, Federico Bernardeschi yang merupakan mantan penggawa La Viola mengawali kemenangan Juventus 2-0 di Artemio Franchi, lewat golnya di menit ke-56. Jahatnya lagi, Bernardeschi merayakan gol itu dengan penuh suka cita yang memantik kemarahan suporter tuan rumah.

Patrick Cutrone cetak gol lagi, AC Milan menang lagi

Setelah dua pekan lalu menyumbang satu gol saat mengalahkan Lazio, pekan ini Cutrone kembali mencatatkan namanya di papan skor, bahkan dua kali, dalam kemenangan 4-0 di kandang SPAL, melengkapi gol Lucas Biglia dan Fabio Borini. Dengan torehan ini, Cutrone menambah koleksi golnya menjadi sebelas gol di seluruh ajang, yang menjadikan dirinya top skor sementara I Rossoneri.

Kekalahan ketiga beruntun Lazio

Simone Inzaghi dan pasukannya sedang mendapat ujian berat. Setelah mengawali musim dengan sangat manis, mereka kini terus menerus diterpa hasil negatif. Terbaru, I Biancocelesti menyerah dengan skor 1-4 di kandang Napoli. Kekalahan ini adalah yang ketiga beruntun di Serie A setelah menang 3-0 lawan Udinese, akhir Januari lalu. Hasil ini juga membuat posisi mereka di zona Liga Champions disalip rival sekota AS Roma.

Napoli yang lebih tangguh saat tandang

Meski menang 4-1 kontra Lazio, nyatanya statistik Napoli di San Paolo belum sebaik catatan mereka di kandang lawan. Hingga Serie A pekan 24 ini, perolehan poin I Partenopei di kandang sebanyak 29 poin, sedangkan saat tandang mencapai 34 poin dan tertinggi dari semua tim. Jumlah kebobolan saat tandang juga lebih baik daripada laga kandang, yakni 7 gol berbanding 8.

Buka puasa Internazionale Milano

Selama delapan pekan beruntun I Nerazzurri tidak merasakan kemenangan di Serie A, dan penantian panjang itu akhirnya berakhir pekan ini. Gol Yann Karamoh di menit ke-63 memastikan tiga poin didapat di Giuseppe Meazza, lewat kemenangan tipis 2-1 dari Bologna. Hasil ini membuat tim asuhan Luciano Spalletti masih berhak menempati peringkat ketiga, unggul satu poin dari AS Roma di bawahnya.

Cengiz Ünder semakin super

Pekan lalu gol tunggalnya dari tendangan jarak jauh berbuah kemenangan untuk AS Roma di kandang Hellas Verona, dan kini pemain 20 tahun asal Turki tersebut kembali mencuri perhatian lewat dua golnya ke gawang Benevento. Dalam kemenangan 5-2 di Olimpico itu, Federico Fazio, Edin Džeko, dan Gregoire Defrel juga turut mencatatkan nama di papan skor dengan sumbangan masing-masing satu gol.

Diego Laxalt spesialis menit akhir

Masih segar dalam ingatan, golnya di injury time babak kedua pekan lalu membenamkan Lazio di Olimpico, dan di Serie A pekan 24 ini ia kembali mengulang torehan serupa, dengan gol tunggal di menit ke-91 yang memastikan kemenangan Genoa, lagi-lagi di kandang lawan. Benar-benar dua pekan yang sangat dramatis bagi Genoa maupun pemain asal Uruguay berusia 25 tahun tersebut.

Andrea Belotti pecah telur, Fabio Quagliarella masih subur

Dua attacante Italia ini kembali terpampang namanya di papan skor pada Serie A pekan 24. Baik Belotti maupun Quagliarella sama-sama mencetak satu gol, dalam kemenangan timnya yang sama-sama dengan skor 2-0. Sampdoria kontra Hellas Verona, dan Torino lawan Udinese. Bedanya, gol Belotti ini adalah akhir dari paceklik golnya dalam lima laga terakhir, sedangkan Quagliarella menorehkan gol kedelapannya di 7 laga terakhir.

Author: Aditya Jaya Iswara (@joyoisworo)
Milanisti paruh waktu yang berharap Andriy Shevchenko kembali muda dan membawa AC Milan juara Liga Champions Eropa lagi.