Eropa Italia

Ketika Mbah Budi Menyelisik Kemampuan Yann Karamoh

Pada detik-detik akhir menjelang ditutupnya bursa transfer musim panas kali ini, kesebelasan asal Italia, Internazionale Milano, memastikan perekrutan seorang penggawa anyar. Dia adalah Yann Karamoh, winger muda berkebangsaan Prancis yang dimiliki oleh Stade Malherbe Caen.

Pemain berusia 19 tahun ini didatangkan Inter ke Stadion Giuseppe Meazza dengan status pinjaman selama dua musim dan opsi mempermanenkannya, konon dengan tebusan sekitar 8 juta euro.

Dengan ekspektasi menjulang yang Interisti tunjukkan terhadap klub idolanya sepanjang bursa transfer, bisa jadi perekrutan Karamoh terasa kurang mewah. Pasalnya, beberapa nama winger yang lebih kondang seperti Keita Balde Diao dan Angel Di Maria sempat diberitakan sejumlah media jadi buruan utama La Benemata guna memperkokoh sektor depan pada bursa transfer kemarin.

Menimba ilmu di akademi Caen sejak tahun 2011, Karamoh akhirnya berhasil menembus tim utama setahun lalu, tepatnya pada tanggal 13 Agustus 2016, tatkala diturunkan sebagai pemain pengganti pada laga Caen melawan Lorient. Menariknya, setelah itu Karamoh justru memperoleh banyak kesempatan dari Patrice Garande, pelatih Caen, buat unjuk gigi.

Berdasarkan statistik yang dihimpun via Transfermarkt, pada musim 2016/2017 yang lalu Karamoh merumput sebanyak 36 kali di seluruh ajang yang diikuti Caen. Bermain selama 2.263 menit, Karamoh sanggup menyumbang 5 gol dan 4 asis. Bukan torehan yang jelek untuk pemain belia walau ‘hanya’ mentas di Ligue 1.

Mungkin performa ini pula yang menjadi pertimbangan utama dua sosok yang memegang kendali transfer Inter, Walter Sabatini dan Piero Ausilio, untuk memboyongnya. Tentu saja usai mendapat masukan dari sejumlah pemandu bakat La Beneamata serta persetujuan allenatore Inter, Luciano Spalletti.

Sayangnya, penampilan Karamoh yang cukup lumayan itu gagal mengantar kesebelasan mungil dari utara Prancis itu finis di papan tengah Ligue 1. Di akhir musim, Caen tercecer di peringkat ke-17 dan hanya unggul sebiji angka dari Lorient yang menghuni posisi ke-18 guna selamat dari hisapan degradasi ke Ligue 2.

Di samping itu, keputusan sekaligus perjudian Inter buat memboyong Karamoh telah menunjukkan bahwa manajemen tak sekadar ingin membangun tim untuk masa sekarang tapi juga untuk beberapa tahun mendatang.

Previous
Page 1 / 2