Cerita

Kutukan untuk Real Madrid dari Pemain Buangan dan Gagal di Serie A

Selisih lebih dari lima belas poin tentu cukup merepresentasikan seperti apa kontrasnya wajah antara salah dua klub terbaik dari Spanyol, Barcelona dan Real Madrid. Barcelona sedang istimewa. Tidak hanya dari segi performa lapangan, pun dengan aktivitas transfernya. Sementara Real Madrid adalah kecewa, sedari permainanya, hingga aktivitas atlas bajas mereka musim ini.

Hasil imbang pada pekan ke-22 dengan skor ketat (2-2) di Ipurua, markas SD Eibar, membuat langkah Real Madrid semakin berat untuk mengejar rival abadi mereka, Barcelona. Sebenarnya pada laga tersebut, Los Blancos hampir saja memetik poin penuh, sebelum kebahagian itu direnggut oleh seorang penyerang bernama Giampaolo Pazzini.

Bagi Anda penggemar sepak bola Italia, tentu tak sulit mengingat pemain uzur yang satu ini. Pemain dengan julukan “Pazzo” atau ‘si gila’ itu pernah bermain untuk dua kesebelasan raksasa Italia, Internazionale Milano dan AC Milan.

Mungkin ini terkesan hiperbolik, namun, jika dilihat dari kejadian di beberapa musim akhir ini, El Real seringkali dirobek gawangnya jika bertemu dengan mantan pemain dengan cap gagal atau buangan dari Serie A. Selain Pazzini, berikut ini beberapa pesepak bola gagal dan buangan dari Serie A, namun menjadi pahlawan bagi klubnya ketika melawan raksasa besar seperti Real Madrid:

 

Ciro Immobile

Tunggu dahulu, mungkin beberapa dari kita ada yang tak setuju kalau Immobile merupakan pemain gagal. Untuk saat ini jelas bukan, namun tiga musim ke belakang dia jelas sangat pantas dikategorikan dengan hal ini. Immobile adalah capocanonniere Serie A musim 2013/2014 bersama Torino. Lalu, pada akhir musim itu, dia dibeli Borussia Dortmund sebesar 20 juta euro, untuk menggantikan Robert Lewandowski yang menuju Bayern München. Namun secara performa, Immobile amblas dan lantas dipinjamkan ke Sevilla pada musim selanjutnya.

Di sini kemudian takdir mempertemukan dirinya dengan jala Real Madrid. Pada jornada 11musim 2015/2016, Immobile menjebol gawang Kiko Casilla dan melengkapi kemenangan Los Nervionenses atas Madrid dengan skor 3-2. Gol itu merupakan pemecah rekor, karena terakhir kali pemain Italia penjebol gawang Madrid adalah Giuseppe Rossi (Villarreal) pada tahum 2008. Setelah dari Sevilla, Immobile dipinjamkan lagi ke Torino dan bangkit kemudian di Lazio hingga sekarang.

 

 
Simone Zaza

Simone Zaza

Musim ini Simone Zaza mungkin cemerlang, bersamaan dengan performa apik Valencia. Namun pada awal kedatangannya ke Mestalla pada Januari 2017, Zaza adalah objek tertawaan. Performanya ketika dipinjam West Ham dari Juventus pada musim 2016/2017 lalu sungguh merana. Walau 8 kali tampil, dia nirgol di Liga Primer Inggris. Tekanan berat begitu menghantui pikiran Zaza di Inggris. Apalagi dia menjadi aktor pesakitan ketika Italia takluk adu penalti dengan Jerman di Piala Eropa 2016. Eksekusi jinjit-jinjit ala Zaza menjadi bahan troll di media-media sosial.

Jadilah, keputusan Los Che meminjam Zaza mengernyitkan dahi banyak pihak. Tetapi di luar perkiraan, Zaza mencetak gol sensasional melawan Madrid pada jornada 16 (tunda) musim lalu. Semenjak itu performa mantan penyerang Sassuolo itu mengalami peningkatan dan dipermanenkan oleh Valencia. Di Liga Spanyol musim ini, total Zaza sudah mencetak 10 gol.

https://www.youtube.com/watch?v=3H2J-5H-L3s

 

Geoffrey Kondogbia

Valencia secara mengejutkan sudi melepas bek kanan potensialnya, Joao Cancelo, untuk ditukar-pinjamkan dengan Geoffrey Kondogbia awal musim ini. Semua orang tahu, Kondogbia adalah pembelian yang gagal. Rekan satu angkatan dengan Paul Pogba di timnas junior Prancis itu tak mampu menyuguhkan performa apik di Serie A sejak ditransfer Inter pada musim 2015/16. Maka dari itu, langkah Valencia dirasa nekat ketika menukar incaran Barcelona seperti Joao Cancelo, dengan gelandang labil semacam Kondogbia.

Namun tak disangka, debutnya langsung terasa manis. Kondo mencetak satu gol kala Valencia menyambangi Santiago Bernabeu dan mengimbangi si empunya stadion pada jornada 2 musim ini. Setelah itu pun, penampilan Kondogbia menjadi lebih baik dari semasa di Inter. Dia kini nyaman menjadi andalan lini tengah Valencia.

https://www.youtube.com/watch?v=Lwbh2ybB_Y0

Author: Haris Chaebar (@chaebar_haris)