Cerita

Menunggu Kebangkitan Sepak Bola Banten

Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta punya Persija, Jawa Barat memiliki Persib, di Jawa Tengah ada PSIS dan Jawa Timur diwakili oleh Arema FC, Madura United, Persela, serta Persebaya. Ketujuh kesebelasan tersebut, pada musim ini akan berlaga di Liga 1.

Praktis, bersama Daerah Istimewa Yogyakarta, Banten menjadi provinsi di Pulau Jawa yang tidak memiliki satu utusan pun di kompetisi sepak bola nomor wahid Indonesia itu.

Padahal, provinsi yang merupakan pemekaran dari Jawa Barat dan baru diresmikan di tahun 2000 ini mempunyai cukup banyak kesebelasan di kasta kedua sepak bola nasional, Liga 2. Mereka adalah Cilegon United, Perserang Serang, dan Persita Tangerang.

Kesebelasan yang disebut terakhir bahkan sangat familiar di telinga penikmat sepak bola nasional. Pada era 2000-an, tim yang identik dengan kostum berwarna ungu dan menjadi pujaan Laskar Benteng Viola tersebut acapkali bertengger di papan atas serta bersaing di jalur juara.

Keberadaan Benny Dollo di kursi pelatih, Olinga Atangana sebagai palang pintu, Carlos de Mello, Firman Utina dan Giman Nurjaman di area tengah plus duo Ilham Jayakesuma dan Zaenal Arif di lini depan, bikin skuat Persita amat mengilap.

Keperkasaan Pendekar Cisadane tatkala itu bahkan sanggup mengantar mereka menembus babak final Liga Indonesia musim 2002 yang diselenggarakan di Stadion Gelora Bung Karno (GBK). Sayangnya, usaha Ilham dan kolega buat merengkuh titel perdana kandas di tangan klub asal Gresik, Petrokimia Putra, dengan skor tipis 1-2.

Layaknya roda kehidupan yang senantiasa berputar, era kegemilangan Persita mulai terkikis begitu memasuki tahun 2010-an. Mereka terdegradasi ke divisi bawah dan kesulitan untuk bangkit lagi. Celakanya, sejak saat itu pula Banten tak lagi punya wakil di kasta teratas sepak bola Indonesia.

Suramnya sepak bola di wilayah yang berada di ujung barat Pulau Jawa ini juga makin terasa akibat fatwa haram sepak bola di kawasan Tangerang yang dikeluarkan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Tangerang. Fatwa itu muncul lantaran seringnya pendukung Persita terlibat tawuran massal dengan suporter rival sekota mereka, Persikota Tangerang (kini di Liga 4), kala bertemu dalam partai derbi.

Dalam upaya mengembalikan ‘nama baik’ provinsinya, tiga kesebelasan Banten yang terjun di Liga 2 musim lalu pun tampil lumayan apik. Cilegon United dan Persita finis sebagai runner-up serta juara Grup 2 babak penyisihan. Sementara Perserang berada tepat di bawah mereka dengan menempati posisi ketiga.

Teruntuk dua klub yang disebut pertama, pencapaian itu mengantarkan mereka lolos ke babak 16 besar dan punya kesempatan buat mencaplok tiket promosi ke Liga 1. Sementara Perserang harus berjuang dengan segenap kekuatan untuk bertahan di Liga 2 karena mereka kudu ikut play-off relegasi ke Liga 3 (terkait dengan format kompetisi yang dibuat oleh federasi sepak bola Indonesia (PSSI) dan PT. Liga Indonesia Baru (LIB) sebagai operator).

Namun nahas, usaha Cilegon United dan Persita mesti kandas pada fase tersebut. Berada di grup yang berbeda, The Volcano di Grup A sedangkan Pendekar Cisadane di Grup B, kedua tim harus puas menjadi juru kunci grup sehingga kesempatan naik kasta pun melayang. Di sisi lain, Laskar Singa Ndaru bernasib cukup mujur karena mampu bertahan di Liga 2 usai keluar sebagai kampiun Grup G fase play-off degradasi.

Alhasil, pada musim kompetisi 2018 nanti, baik Cilegon United, Perserang dan juga Persita, akan kembali mentas di kasta kedua. Namun berdasarkan format anyar yang membagi Liga 2 menjadi sepasang wilayah, hanya The Volcano dan Laskar Singa Ndaru saja yang akan bertemu secara langsung di lapangan. Hal ini diakibatkan oleh posisi mereka yang sama-sama ada di wilayah barat, sedangkan Persita menghuni wilayah timur.

Namun terlepas dari itu, misi untuk kembali mengharumkan nama Banten tentu harus dilakukan oleh ketiga tim di atas. Apalagi masing-masing tim terus aktif bergerak jelang bergulirnya musim kompetisi baru. Terlebih, Persita juga dikabarkan siap menggunakan stadion baru mereka yang berlokasi di Kelapa Dua, Tangerang.

Memperkuat armada tempur guna tampil eksepsional dan bahkan meraih tiket promosi ke Liga 1 menjadi satu-satunya tujuan yang mereka miliki walau persaingan di Liga 2 diprediksi akan semakin ketat.

Akankah kebangkitan sepak bola Banten bisa terwujud musim ini?

Author: Budi Windekind (@Windekind_Budi)
Interista gaek yang tak hanya menggemari sepak bola tapi juga american football, balap, basket hingga gulat profesional