Eropa Spanyol

Deportivo La Coruña, Kesempatan Terakhir Clarence Seedorf di Eropa

Kalimat tersebut memang baru sebatas opini, tapi juga harus disikapi Clarence Seedorf dengan hati-hati. Setelah kegagalan di AC Milan dan Shenzhen FC, kini ia kembali memangku jabatan sebagai pelatih kepala, dan Deportivo La Coruña menjadi klub terbarunya.

Seedorf jadi pelatih baru La Coruña usai klub berjuluk Super Depor itu memecat Cristobal Parralo, tak lama setelah Lucas Pérez dan kolega dibabat Real Sociedad dengan skor 5-1 di kandang lawan. Kekalahan itu adalah yang ke-13 bagi mereka musim ini, membuat posisi tak kunjung beranjak dari peringkat 18.

Tak ingin tragedi degradasi di musim 2012/2013 terulang, manajemen langsung bergerak cepat dengan mencari nakhoda anyar, tapi upaya mereka tak berjalan mulus. Berbagai kendala menimpa jawara La Liga 1999/2000 itu dari para pelatih incaran yang sempat membuat pendukung mereka khawatir soal nasib La Coruña musim ini.

Martin Lasarte yang jadi kandidat utama menolak tawaran La Coruña karena menurutnya mereka tidak memiliki kejelasan soal situasi tim dan proyek masa depan. Sementara itu, Diego Alonso, pelatih Pachuca yang menjadi target kedua La Coruña, terkendala lisensi kepelatihan, yang membuatnya harus menunggu tiga minggu jika meneria tawaran Super Depor.

Kriteria soal lisensi pelatih dan posisi yang sedang tidak terikat kontrak dengan klub manapun menuntun jalan cerita Seedorf jadi pelatih baru La Coruña. Ia dibebani tugas yang tak muluk-muluk tapi juga tidak ringan, yakni meloloskan La Coruña dari jerat degradasi.

Hari ini pria berusia 41 tahun tersebut akan memimpin latihan perdana La Coruña, sebagai bekal persiapan menjamu Real Betis akhir pekan nanti. Kemenangan wajib diraih demi memangkas poin dengan tim-tim di zona aman, mumpung kedua klub di atas La Coruña akan berhadapan dengan tim-tim di lima besar. Levante di peringkat 17 bertandang ke Valencia, sedangkan Alaves di posisi 16 melawat ke Villarreal.

Saat ini atau tidak sama sekali, inilah kesempatan terbaik bagi Seedorf untuk membuktikan kapabilitasnya sebagai pelatih berbakat di Eropa. Sebab jika gagal lagi, mungkin ia sebaiknya melupakan mimpi menjadi pelatih top Eropa, dan menepi dulu ke liga-liga minor dunia seperti Fabio Cannavaro di Chinese Super League atau Patrick Vieira di Major League Soccer.

Author: Aditya Jaya Iswara (@joyoisworo)
Milanisti paruh waktu yang berharap Andriy Shevchenko kembali muda dan membawa AC Milan juara Liga Champions Eropa lagi.