Turun Minum Serba-Serbi

Yuto Nagatomo dan Sederet Momen Tak Terlupakan di Internazionale Milano

Di menit-menit akhir bursa transfer musim dingin yang lalu, Internazionale Milano telah sepakat untuk mengirim bek kiri asal Jepang kepunyaan mereka, Yuto Nagatomo ke Galatasaray dengan status pinjaman selama enam bulan.

Keputusan ini sendiri dibuat manajemen I Nerazzurri karena sang pemain menginginkan waktu bermain lebih banyak guna mengamankan posisinya di tim nasional Jepang sehingga terpilih ke dalam skuat yang bertarung pada pagelaran Piala Dunia 2018 mendatang.

Meski tak selalu jadi pilihan utama, tapi Nagatomo punya kisah yang cukup menarik selama berseragam biru-hitam. Terlebih, ia menjadi pemain Negeri Matahari Terbit pertama yang membela I Nerazzurri sampai tujuh musim lamanya.

Lantas, apa saja momen tak terlupakan Nagatomo di Inter?

Direkrut dari Cesena

Inter bukanlah kesebelasan perdananya di Negeri Spaghetti. Usai membela FC Tokyo, Nagatomo dicomot oleh klub papan bawah, Cesena. Namun berbekal performa apiknya bareng timnas Jepang di Piala Asia 2011, I Nerazzurri kepincut sehingga memutuskan untuk membawanya ke Stadion Giuseppe Meazza dengan status pinjaman (lalu dipermanenkan). Pada tanggal 6 Februari 2011, Nagatomo akhirnya melakoni debut sebagai penggawa Inter.

Mencetak gol pertama di Inter

Semenjak debut, Nagatomo secara konsisten mengisi pos bek kiri maupun bek kanan Inter. Kondisi itu akhirnya membawanya pada satu episode luar biasa yang lain dengan seragam I Nerazzurri. Menghadapi Genoa di kandang sendiri pada 6 Maret 2011 atau satu bulan usai debut, Nagatomo mencetak gol perdana buat Inter. Houssine Kharja menjadi inisiator lahirnya gol tersebut.

Selebrasi hormat menunduk ala masyarakat Jepang

Sebagai orang Jepang tulen, Nagatomo pun membawa kebudayaan negaranya ke Italia, khususnya terhadap rekan-rekannya di Inter. Salah satu yang paling fenomenal dan sulit dilupakan tentu saja selebrasi hormat dengan cara menundukkan badan. Di beberapa momen yang tertangkap kamera, Nagatomo sering melakukannya dengan Javier Zanetti. Bahkan pemain-pemain baru I Nerazzurri pun disambut dengan cara ini.

Bertemu Atsuto Uchida di Liga Champions

Bergabung dengan Inter memberi kesempatan kepada Nagatomo untuk mencicipi sengitnya ajang Liga Champions. Uniknya, di ajang ini pulalah ia berjumpa dengan rekannya di timnas Jepang, Atsuto Uchida, yang membela Schalke. Keduanya harus berhadapan di atas lapangan pada babak perempat-final. Nahas untuk Nagatomo, ia harus mengakui keunggulan Uchida dan Schalke akibat kalah agregat 3-7.

Trofi perdana di Inter

Pada musim 2010/2011, Inter memang gagal mempertahankan gelar Scudetto. Akan tetapi, mereka masih sanggup mencaplok trofi Piala Italia setelah menumbangkan Palermo di babak final. Gol-gol kemenangan I Nerazzurri pada laga itu dibuat oleh Samuel Eto’o (dua gol) dan Diego Milito. Menariknya, Nagatomo dimainkan selama 90 menit oleh allenatore Inter saat itu, Leonardo.

Mengenakan ban kapten I Nerazzurri

Jabatan kapten yang disandang pesepak bola bisa dikatakan memiliki arti yang krusial. Ajaibnya, Nagatomo yang ‘cuma’ berasal dari Asia, justru mencicipinya saat di Inter. Momen perdana lelaki yang sekarang berumur 31 tahun itu mengenakan ban kapten I Nerazzurri terjadi pada 28 September 2014 melawan Cagliari. Celakanya, pada laga itu Nagatomo justru mendapat dua kartu kuning hanya dalam tempo 27 menit!

Rivalitas singkat dengan Keisuke Honda di Derby Della Madonnina

Ada suatu hal yang berbeda tatkala Derby Della Madonnina antara AC Milan dan Inter berlangsung di musim 2014/2015. Pasalnya, masing-masing tim memiliki seorang pemain asal Jepang di dalam skuatnya setelah I Rossoneri memboyong Keisuke Honda. Sialnya, usai pertemuan di tanggal 24 November 2014 itu, keduanya justru tak pernah bertemu kembali di Derby Della Madonnina.

Yogatomo!

Sudah sedari dahulu Nagatomo dikenal sebagai pesepak bola yang aktif melakoni yoga. Pengetahuannya mengenai yoga bahkan membuat Nagatomo menelurkan sebuah buku panduan yang bisa dibeli dan dipraktikkan oleh masyarakat umum. Pelatih baru I Nerazzurri di musim 2017/2018, Luciano Spalletti sampai memintanya untuk mengajarkan yoga kepada rekan setimnya. Alhasil, Nagatomo memperoleh julukan baru yaitu Yogatomo!

Author: Budi Windekind (@Windekind_Budi)
Interista gaek yang tak hanya menggemari sepak bola tapi juga american football, balap, basket hingga gulat profesional