Turun Minum Serba-Serbi

Para Pecundang di Bursa Transfer Musim Dingin 2017/2018

Bursa transfer musim dingin 2017/2018 menyisakan beberapa cerita. Selain beberapa klub yang berbahagia karena berhasil meminang pemain-pemain idaman mereka, tak sedikit pihak yang bernasib buruk karena gagal memikat pemain atau dianggap melakukan investasi transfer yang buruk.

Berikut rangkumannya:

Real Madrid

Rasanya cukup aneh memberi label terburuk kepada aktivitas transfer Real Madrid padahal klub raksasa Spanyol ini tak membeli maupun menjual siapa pun. Namun, Los Blancos tidak bisa dibilang pasif juga dalam berburu pemain. Pengejaran serius terhadap penjaga gawang muda, Kepa Arrizabalaga, berakhir mengecewakan karena sang pemain memilih memperpanjang kontrak di Athletic Bilbao. Incaran lain mereka, dari Eden Hazard hingga Mauro Icardi, hanya sebatas rumor belaka. Padahal, kita sedang membicarakan Real Madrid, satu dari tiga klub terkaya di dunia.

Liverpool

Keseimbangan skuat masih menjadi masalah utama Liverpool setelah berakhirnya bursa transfer musim dingin. The Reds masih berjuang untuk menemukan konsistensi antara pertahanan dan serangan meskipun sudah mendatangkan bek Virgil van Dijk dengan harga fantastis, sekitar 75 juta paun. Selain itu, kepergian Daniel Sturridge dan Philippe Coutinho tanpa kedatangan pengganti sepadan di lini depan sedikit mengurangi kekuatan mereka. Satu lagi, Liverpool sepertinya masih mengabaikan salah satu masalah kronis mereka, yaitu sektor penjaga gawang.

West Ham United

Permasalahan West Ham di bursa transfer musim dingin bukan hanya tidak seimbangnya kualitas materi yang keluar-masuk, tapi juga rasisme. Ini dipicu pengakuan Diafra Sakho yang hengkang ke Rennes, bahwa klub London tersebut sedang berusaha menyingkirkan pemain-pemain kulit hitam dari skuat mereka. Kepergian Andre Ayew ke Swansea City seolah mengonfirmasi tudingan tersebut. West Ham mendatangkan Joao Mario dengan status pinjaman dari Internazionale Milano dan pemain dari Preston North End, Jordan Hugill, dengan harga cukup mahal, 9 juta paun. Padahal, kedua nama tersebut belum berpengalaman di kasta teratas kompetisi Inggris.

Southampton

Memperoleh dana transfer berlimpah hasil penjualan Virgil van Dijk, Southampton malah tak menggunakannya untuk berburu pemain berkualitas. Mereka hanya mendatangkan satu pemain yang sama sekali belum teruji kualitasnya, Guido Carrillo. Pemain asal Argentina ini didatangkan dengan harga 19 juta paun, padahal ia bukanlah pemain inti di klub sebelumnya, AS Monaco.

Real Sociedad

Klub Spanyol ini memang bukanlah pelaku aktif di bursa transfer, tapi kepergian dua pemain inti memicu mereka melakukan pembelian panik. Setelah melepas Carlos Vela ke klub MLS (Liga Amerika Serikat), Real Sociedad diguncang kepergian Inigo Martinez ke klub rival sewilayah mereka, Athletic Bilbao. Demi meredam kemarahan suporter yang sudah gerah melihat posisi mereka di papan bawah, Sociedad mendatangkan bek Hector Moreno dari AS Roma dengan biaya 6 juta euro. Namun, keraguan belum mereda karena pemain berusia 30 tahun ini hanya bermain lima kali di Liga Italia pada putaran pertama musim 2017/2018.

Klub-klub Serie A

Satu hal yang pasti, bursa transfer musim dingin 2017/2018 sama sekali tak berkesan bagi klub-klub Italia. Di saat klub-klub Inggris dan Spanyol menghamburkan uang untuk memanfaatkan kesempatan mendatangkan pemain, transfer terbesar di Italia hanyalah kepergian Pietro Pellegri ke AS Monaco dengan harga 25 juta euro dan Emerson Palmieri ke Chelsea seharga 29 juta euro.

Kepindahan nama-nama besar seperti gelandang Argentina, Javier Pastore, ke Inter Milan gagal terwujud, karena Inter cukup puas dengan meminjam Rafinha dari Barcelona dan Lisandro Lopez dari Benfica. Napoli, AS Roma, Juventus dan AC Milan juga tak mendatangkan pemain. Klub-klub Italia hanya menghabiskan kurang dari 50 juta euro di bursa transfer Januari 2018, dana yang bahkan masih kalah besar disbanding nilai transfer Pierre-Emerick Aubameyang ke Arsenal.

Author: Mahir Pradana (@maheeeR)
Mahir Pradana adalah pencinta sepak bola yang sedang bermukim di Spanyol. Penulis buku ‘Home & Away’.