Eropa Inggris

Swansea Sang Penakluk

Dalam keadaan terdesak, kekuatan yang tersembunyi dalam diri manusia akan keluar. Mungkin itulah yang terjadi di dalam seluruh jiwa pemain Swansea City. Sama seperti musim-musim sebelumnya, hari-hari Swansea dijalani dengan satu tujuan, tidak terdegradasi. Itulah yang terjadi musim lalu. Tiga pelatih ditunjuk selama selama berjalannya musim. Dan kedatangan Paul Clement sebagai pelatih ketiga berhasil mencapai tujuan tersebut. Mantan asisten manajer di Bayern Munchen itu sukses menaikkan Swansea ke peringkat ke-15.

Namun, musim ini tak jauh berbeda dari musim sebelumnya. Clement yang menjadi pahlawan the Swans kemarin hari dipecat lantaran tidak menunjukkan hasil yang bagus di setengah musim berjalan. Clement pergi meninggalkan Swansea di dasar klasemen setelah 18 pertandingan. Pelatih asal Portugal, Carlos Carvalhal, ditunjuk sebagai pengganti Clement. Kedatangan Carvalhal membawa harapan bagi Swansea untuk bisa lolos dari degradasi.

Pertandingan pertama Carvalhal berakhir dengan kemenangan atas Watford. Meski di pertandingan selanjutnya mereka kalah dari Tottenham Hotspur, mereka belum pernah kalah di lima pertandingan setelahnya. Paling mengesankan adalah ketika berhasil mengalahkan Liverpool dengan skor tipis 1-0. Liverpool yang kala itu sedang panas-panasnya karena berhasil mengalahkan pemuncak klasemen, Manchester City, tidak bisa bebuat apa-apa melawan pertahanan yang ditunjukkan oleh Swansea.

Pagi tadi, Swansea kedatangan tamu yang juga dalam kondisi baik. Usai ditinggal Alexis Sanchez, Arsenal justru bermain lebih bagus di dua pertandingan terakhir. Beberapa hari yang lalu, mereka sukses merebut tiket final Piala Carabao dari Chelsea. the Gunners tentu bukan lawan yang mudah bagi Swanse yang tengah berusaha lolos dari zona degradasi. Namun nyatanya, the Swans kembali mengejutkan publik.

Arsenal sempat memimpin terlebih dahulu lewat gol dari Nacho Monreal. Keunggulan tersebut tidak bertahan lama karena satu menit berselang, Sam Clucas berhasil menyamakan kedudukan. Di babak kedua, Swansea yang memang bermain lebih enerjik mendapatkan sebuah hadiah berupa gol yang diberikan kiper Arsenal, Petr Cech. Cech gagal mmbuang bola dan malah memberikannya kepada Jordan Ayew. Pemain asal Ghana itu pun tidak menyia-nyiakan serangan. Pertahanan yang solid dari Swansea membuat pemain Arsene Wenger frustrasi. Gol kedua dari Clucas membuat the Gunners harus rela pulang dengan tangan hampa.

Swansea sang penakluk. Julukan tersebut layak disandangkan kepada mereka. Liverpool dan Arsenal sudah, bukan tak mungkin klub besar lainnya akan menyusul dan Swansea pun kembali membuat keajaiban dengan lolos dari zona degradasi, yang sudah mereka lakukan setelah merebut tiga poin tadi pagi.

Author: Budy Darmawan (@budydiew)
Penyuka sepak bola