Eropa Inggris

Tak Sekuat Dulu, Ryan Giggs Tolak Tawaran Swansea City

Pada lanjutan Liga Primer Inggris pekan ke-18 kemarin, Swansea City harus mengakui keunggulan Everton dengan skor 1-3. Kekalahan itu sendiri jadi yang kesembilan dalam sebelas pertandingan pamungkas The Swans. Mereka pun harus ikhlas duduk sebagai juru kunci klasemen sementara.

Grafik negatif yang diperlihatkan Swansea dalam beberapa laga terakhir berakibat fatal bagi sang pelatih, Paul Clement. Sosok berusia 45 tahun tersebut akhirnya didepak dari bangku pelatih oleh kubu manajemen.

Jabatan pelatih kepala yang sedang lowong di Swansea pun menggiring berbagai isu terkait suksesor Clement. Nama Frank de Boer, Louis van Gaal, Ronald Koeman, Tony Pulis, dan Ryan Giggs konon masuk ke dalam incaran manajemen.

Akan tetapi, nama terakhir yang juga legenda hidup Manchester United dan tim nasional Wales memperlihatkan keengganannya untuk menukangi tim yang bermarkas di Stadion Liberty tersebut. Padahal, sejak meninggalkan kursi asisten pelatih di United tahun 2016 kemarin, Giggs belum mendapatkan pekerjaan baru.

“Aku sudah mendengar beberapa kabar yang mengaitkanku dengan kursi pelatih The Swans. Namun jujur saja, aku tidak tertarik”, terang Giggs seperti dilansir worldfootball.

Lebih lanjut, Giggs mengungkapkan jika kesebelasan yang sempat menjuarai Piala Carabao di musim 2012/2013 kala masih dibesut oleh Michael Laudrup tersebut sudah tidak seperti dahulu lagi.

“Semenjak promosi, Swansea berhasil mengukuhkan statusnya sebagai tim yang mampu bersaing di Liga Primer Inggris. Akan tetapi, hal itu mulai memudar dalam beberapa musim terakhir seiring penjualan beberapa pemain pilar seperti Fernando Llorente, Jonjo Shelvey, dan Gylfi Sigurdsson. Sementara para penggantinya tak mempunyai kualitas setara. Terus terang saja, mereka sudah tak sekuat dulu.”

Jauh sebelum dihubung-hubungkan dengan jabatan pelatih Swansea seusai Clement dipecat, Giggs mengakui bahwa dirinya pernah didekati oleh manajemen The Swans medio 2016 yang lalu. Ketika itu Swansea tengah mencari pelatih baru usai memberhentikan Francesco Guidolin.

Pada momen itu sendiri, Giggs juga enggan buat menakhodai Swansea sehingga pihak klub mendapuk pelatih asal Amerika Serikat, Bob Bradley. Nahas, Bradley pun tidak bertahan lama di Stadion Liberty karena hanya menjabat selama tiga bulan sebelum akhirnya digantikan Clement.

Author: Budi Windekind (@Windekind_Budi)
Interista gaek yang tak hanya menggemari sepak bola tapi juga american football, balap, basket hingga gulat profesional