Turun Minum Serba-Serbi

Deretan Cedera Patah Kaki di Liga Primer Inggris

Dalam sebuah pertandingan sepak bola, selalu ada benturan fisik yang terjadi dalam berbagai situasi di lapangan. Terkadang hal itu mengakibatkan seorang pemain tumbang dan akhirnya digantikan pemain lain karena tak sanggup lagi melanjutkan pertandingan. Bahkan, ada yang tak mampu lagi melanjutkan kariernya.

Cedera pemain memang bukan barang baru di sepak bola. Meski begitu, kasus cedera parah yang terjadi di sepak bola selalu menjadi sorotan khusus dari media. Seperti kasus yang terbaru yang dialami oleh gelandang Everton asal Republik Irlandia, James McCarthy.

Melawan West Bromwich Albion pada 20 Januari lalu, pemain berusia 27 tahun ini harus diganti di menit 61 setelah mengalami cedera patah tulang tibia dan fibula karena berusaha menghalangi Salomon Rondon yang ingin melepaskan tembakan, yang membuat Rondon tanpa sengaja malah menedang kaki kanannya. Cedera ini membuatnya harus dioperasi dan absen setidaknya sampai akhir musim.

Liga Primer Inggris memang terkenal dengan permainan kick and rush yang sangat mengandalkan kekuatan fisik ini bukan hanya kali ini saja meminta korban. Khusus untuk cedera patah kaki, selain yang menimpa McCarthy, setidaknya ada 9 kasus mengerikan lainnya yang terjadi dalam dua dekade terakhir. Berikut ini adalah daftarnya :

David Busst (Manchester United vs Coventry City, 8 April 1996)

Banyak yang beranggpan bahwa inilah cedera terparah yang pernah terjadi di Liga Inggris. Dalam sebuah situasi sepak pojok di depan gawang Peter Schmeichel, terjadi perebutan bola yang mengakibatkan Busst bertabrakan dengan dua pemain United, yaitu Denis Irwin dan Brian McClair, menyebabkan tulang tibia dan fibula kaki kanannya patah. Schmeichel yang melihat langsung kondisi kaki Busst setelah kejadian bahkan sampai muntah di lapangan. Meski sudah menjalani 26 operasi, infeksi yang terjadi di kakinya membuatnya tak mampu lagi untuk melanjutkan karirnya dan Busst memutuskan pensiun pada 6 November 1996.

Luc Nilis (Ipswich Town vs Aston Villa, 9 September 2000)

Baru datang dari PSV Eindhoven di awal musim 2000-01, penyerang timnas Belgia ini langsung mengalami mimpi buruk di musim pertamanya berkarier di Inggris. Dalam sebuah situasi memperebutkan bola di kotak penalti, Nilis bertabrakan dengan kiper Ipswich, Richard Wright, membuatnya mengalami patah tulang di dua tempat.

Pemain yang dianggap oleh Ronaldo dan Ruud van Nistelrooy sebagai salah satu pemain terhebat yang dimiliki PSV Eindhoven ini akhirnya memutuskan pensiun pada Januari 2001 setelah infeksi pada kakinya membuatnya tak mampu kembali lagi ke lapangan hijau.

Djibril Cisse (Blackburn Rovers vs Liverpool, 30 Oktober 2004)

Sebelum mengalami patah kaki mengerikan kala melawan timnas Cina yang membuatnya absen membela Prancis di Piala Dunia 2006, Cisse sudah mengalaminya di musim pertamanya bermain untuk Liverpool. Saat sedang menyerang gawang Blackburn dari sayap kanan, Cisse dan Jay McEveley terlibat aksi perebutan bola. McEveley yang ingin merebut bola malah menendang bagian belakang kaki kiri Cisse, membuatnya mengalami patah tulang tibia dan fibula di kaki kirinya.

Sempat diperkirakan absen selama 6-9 bulan, Cisse akhirnya merumput kembali saat melawan Juventus di perempat-final Liga Champions pada 13 April 2005 dan di akhir musim menjadi bagian dari skuat Liverpool yang menjuarai Liga Champions 2005 dalam peristiwa yang dikenal sebagai Miracle of Istanbul.

Alan Smith (Liverpool v Manchester United, 18 Februari 2006)

Salah satu kasus cedera patah tulang yang tidak biasa. Smith mengalami patah kaki karena terkena tendangan John Arne Riise, yang memang terkenal dengan tendangan gledeknya. Berawal dari situasi tendangan bebas tidak langsung, Riise yang menerima umpan dari tendangan bebas tersebut melepaskan tembakan keras ke arah gawang United, namun Smith berusaha mengadang. Bola berhasil diblok oleh Smith, namun hal itu membuat kaki kanannya patah dan mengalami dislokasi. Ia harus absen hingga akhir musim dan baru kembali ke tim utama United pada September 2006.

Abou Diaby (Sunderland vs Arsenal, 1 Mei 2006)

Gelandang asal Prancis yang kini berstatus free agent ini memang lebih dikenal karena cedera panjangnya dibanding dengan prestasinya di lapangan selama berseragam The Gunners. Seperti Nilis dan Cisse, Diaby juga mengalami cedera parah di musim pertamanya berarier di Inggris.

Di akhir babak kedua, ketika sedang membangun sebuah serangan balik, Diaby langsung dihantam dari sisi kanan oleh bek sayap Sunderland, Dan Smith, yang ingin merebut bola kembali. Kaki kanannya mengalami patah tulang yang parah di bagian pergelangan kaki dan harus absen sampai akhir tahun. Diaby baru kembali merumput pada 9 Januari 2007, saat Arsenal mengalahkan Liverpool 6-3 di ajang Piala Liga.

Eduardo Silva (Birmingham City vs Arsenal, 23 Februari 2008)

Kalau saja Eduardo tak mengalami peristiwa ini, mungkin perjalanan karirnya bisa jadi lebih cemerlang. Dalam sebuah serangan yang sedang dibangun Arsenal, Eduardo yang sedang menggiring bola berusaha melewati Martin Taylor, namun bek Birmingham tersebut melancarkan tekel untuk menghentikannya, yang justru berakibat fatal. Tekel tersebut membuat penyerang naturalisasi Kroasia tersebut mengalami patah tulang fibula dan dislokasi di kaki kirinya.

Saking horornya tekel tersebut, stasiun televisi Sky Sports yang menyiarkan pertandingan tersebut memutuskan untuk tidak menayangkan ulang kejadian itu. Eduardo baru kembali merumput hampir setahun kemudian, tepatnya  pada 16 Februari 2009 saat melawan Cardiff City di Piala FA.

Aaron Ramsey (Stoke City vs Arsenal, 27 Februari 2010)

Masih segar ingatan para pendukung Arsenal akan peristiwa yang menimpa Eduardo saat peristiwa yang sama menimpa Ramsey. Dalam pertandingan tandang ke Britannia Stadium, Ramsey yang kala itu masih berusia 19 tahun harus menerima hantaman keras dari kapten Stoke, Ryan Shawcross, dalam situasi perebutan bola di tengah lapangan. Kejadian itu sendiri membuat Shawcross diusir wasit.

Kejadian itu membuat Ramsey mengalami patah tulang tibia dan fibula di kaki kanannya, dan harus menepi dari lapangan selama 8 bulan. Ia baru kembali merumput pada 23 November 2010 saat Arsenal reserve bertanding melawan Wolverhampton Wanderers reserve.

Bobby Zamora (Fulham vs Wolverhampton Wanderers, 11 September 2010)

Mantan pemain muda berbakat Inggris ini baru saja berbahagia karena menandatangani perpanjangan kontrak bersama Fulham pada tanggal 10 September 2011. Sehari setelahnya, ia langsung mengalami mimpi buruk. Saat ia sedang menggiring bola menuju gawang Wolves di babak pertama, kapten kesebelasan lawan, Karl Henry, yang mengejar Zamora dari belakang langsung melancarkan tekel keras untuk menghentikannya.

Akibatnya, Zamora harus mengalami patah tulang fibula di kaki kanannya. Untungnya ia hanya perlu absen selama 5 bulan saja dan sudah kembali merumput saat The Cottagers bertanding melawan Bolton Wanderers di Piala FA pada 21 Februari 2011.

Hatem Ben Arfa (Manchester City vs Newcastle United, 3 Oktober 2010)

Seolah ini adalah salah satu cara penyambutan pemain baru di Liga Inggris, Ben Arfa juga mengalami patah tulang di musim pertamanya berkiprah di Inggris. Saat bermain menghadapi tuan rumah Manchester City, Ben Arfa sedang mengecoh Carlos Tevez yang ada di sisi kanannya saat tiba-tiba saja Nigel de Jong datang dari sisi kiri untuk merebut bola dengan tekelnya.

De Jong memang berhasil merebut bola terlebih dahulu, namun tekelnya juga menghantam kaki kiri Ben Arfa, mematahkan tulang tibia dan fibula kaki kirinya. Ben Arfa harus menjalani serangkaian operasi dan rehabilitasi yang membuatnya absen hingga akhir musim dan baru kembali ke tim utama Newcastle pada Juli 2011.

 

Author: Adhi Indra Prasetya (@aindraprasetya)
Penggemar Juventus yang merasa dirinya adalah Filippo Inzaghi saat bermain bola