Eropa Spanyol

Tampil Gemilang Tapi Sering Terpinggirkan, Gareth Bale Harus Bagaimana?

Gareth Bale bisa dibilang pahlawan yang terlupakan Real Madrid di musim 2017/2018 ini. Dengan jumlah penampilan yang jauh lebih sedikit dari Cristiano Ronaldo, mantan pemain termahal dunia ini sudah sanggup mencetak gol dalam jumlah yang sama dengan Ronaldo. Lantas, mengapa Bale cenderung terpinggirkan?

Mantan pemain Tottenham Hotspur ini baru dipasang sebagai pemain inti sebanyak tujuh kali, tapi sudah mampu mengoleksi enam gol. Bandingkan dengan Ronaldo yang butuh bermain lima belas kali untuk mencapai jumlah gol sebanyak itu. Sayang, Bale menghadapi ancaman cedera nyaris setiap saat.

Bale memang mengalami masa sulit di Real Madrid musim 2016/2017 lalu. Ia  menghabiskan sebagian besar musim di ruang perawatan akibat cedera betis dan pergelangan kaki. Alhasil, ia hanya tampil sebanyak 17 kali di La Liga, meski masih mampu mencetak tujuh gol.

Namun, bukan hanya cedera yang menjadi kekhawatiran para pendukung Los Blancos terhadap pemain berusia 28 tahun ini. Musim lalu, ia mendapat kecaman akibat spekulasi yang beredar bahwa dirinya tak bahagia di Spanyol dan ingin kembali ke Liga Primer Inggris.

Berkali-kali dikabarkan bahwa masa depan Bale di Real Madrid jadi tak menentu. Konon, ia merasa tidak cocok dengan rekan-rekan satu timnya dan merasa terisolasi di klub tersebut. Media terkenal, Don Balon, bahkan sempat mengklaim bahwa teman Bale satu-satunya di klub tersebut adalah mantan rekannya di Tottenham Hotspur, Luka Modric.

Posisi Bale juga terus-menerus terancam akibat meningkatnya performa Marco Asensio, Isco Alarcon, dan Lucas Vazquez. Meski kontraknya di Santiago Bernabeu berlangsung sampai Juni 2022 setelah menandatangani kontrak baru pada bulan Oktober 2016 lalu, tak ada yang bisa memastikan pemain ini akan mempertahankan sisa kontrak tersebut.

Tahun ini, secara konsisten Bale terus-menerus dihubung-hubungkan dengan klub-klub Inggris yang diberitakan sebagai peminat serius. Setelah Manchester United yang dikabarkan telah lama mengincarnya, kini Chelsea juga mulai dilibatkan. Keinginan Real Madrid mendatangkan Eden Hazard diprediksi akan menyeret nama Bale ke dalam sebuah transaksi pertukaran pemain.

Baru-baru ini, pelatih tim nasional Wales yang baru ditunjuk, Ryan Giggs, ikut buka suara tentang masa depan Bale. Pria yang baru saja menggantikan Chris Coleman ini yakin dirinya bisa membantu sang pemain mengembalikan performa pasca-cedera.

“Saya yakin pengalaman saya bisa membantu dia (Bale) untuk mengembalikan kepercayaan dirinya,“ kata Giggs seperti dikutip BBC. “Semua orang menginginkan Bale yang fit, agar performa tim nasional kami juga bagus.”

Kekhawatiran Giggs bukan tak beralasan. Bale telah membuktikan dirinya sebagai nyawa tim nasional Wales. Ketika sang pemain fit, tim nasional negara bagian Inggris Raya itu mampu menembus semifinal Piala Eropa 2016. Sebaliknya, ketika Bale sering absen karena cedera, Wales seolah kehilangan arah. Kegagalan lolos ke Piala Dunia 2018 menjadi dampaknya.

Nah, sekarang terserah Bale menentukan masa depannya sendiri. Terus di Real Madrid atau mulai mendengarkan tawaran klub-klub peminatnya?

Author: Mahir Pradana (@maheeeR)
Mahir Pradana adalah pencinta sepak bola yang sedang bermukim di Spanyol. Penulis buku ‘Home & Away’.