Eropa Italia

Amato Ciciretti: Ironi Lionel Messi dan Lord Baru

Berbicara dari segi idealisme karier seorang pesepak bola, bermain di kasta liga yang lebih tinggi jelas merupakan sebuah keinginan tak terbantahkan lagi. Apalagi jika pesepak bola itu masih muda dan disebut punya prospek yang baik. Tentu, mengejar pengalaman sebanyak mungkin di kompetisi terbaik ibarat suatu kewajiban. Semua demi meningkatkan apa yang sebelumnya hanya sebatas potensi, menjadi kompetensi yang nyata. Namun, sepertinya hal semacam itu tidak ada dalam pikiran penyerang asal Italia, Amato Ciciretti.

Untuk paruh kedua musim 2017/18 ini, Ciciretti justru memilih hijrah dari kontestan Serie A, untuk kemudian menuju kompetisi level kedua di Italia, Serie B. Dia meninggalkan klub yang memberinya tempat untuk tumbuh-kembang selama tiga musim terakhir, Benevento, dan bergabung dengan kesebelasan yang sebenarnya “raksasa” namun sedang tertidur untuk sementara, Parma.

Tentu saja, keputusan pemain didikan akademi AS Roma itu pergi menuju Parma sangatlah mengejutkan sekali. Bagaimanapun, meski Benevento adalah klub yang cukup hancur lebur di Serie A musim ini, tetap saja meninggalkan mereka demi bermain di Serie B membuat banyak mata, terutama publik sepak bola Italia, terbelalak. Padahal, secara logika, bermain di Serie A secara lonjakan karier seharusnya menjadi idaman bagi setiap pesepak bola Italia.

Bagi yang belum kenal dengan Ciciretti, pemain berusia 24 tahun ini merupakan penyerang kidal yang biasanya ditempatkan di sebelah kanan lini serang Benevento. Dia menjadi salah satu yang menonjol di skuat berjuluk I Stregoni (Sang Penyihir) itu. Permainannnya yang sering memperagakan cut inside mengingatkan orang seperti gaya pemain terbaik dunia, Lionel Messi. Segala atribusi seorang Amato Ciciretti bisa dikatakan mirip dengan La Pulga.

Ciciretti memiliki postur mungil (170 sentimeter), seperti Messi yang punya tinggi 169 sentimeter. Keduanya sama-sama kidal, dan punya kegemaran melakukan cut inside dari sayap kanan ke kotak penalti. Meski tidak seproduktif Messi, Ciciretti juga fasih mengeksekusi tendangan bebas dengan kaki kirinya seperti kapten Argentina tersebut. Gol melawan Juventus pada giornata ke-12 adalah contohnya.

Karena similaritasnya dengan Lionel Messi itulah, Ciciretti ‘diklaim’ banyak pihak menyamakan dirinya dengan peraih lima Ballon d’Or itu. Selain gaya main dan tubuh mungilnya, Ciciretti memang terlihat sangat ingin meniru sosok Messi mulai dari rambut pirang dan tak lupa, tubuh yang juga dirajah tato. Belum lagi, ketika di Benevento, dia menyandang nomor punggung 10, sama dengan Messi di Barcelona.

Tetapi yang agak menggelikan, dengan segala kemiripannya dengan Messi, Ciciretti justru dikategorikan “Lord” oleh publik sepak bola Italia sendiri. Barangkali sematan “Lord” itu cocok, karena hanya penampilan diri dan gaya permainannya yang mirip Messi, sedangkan soal catatan gol, apalagi jumlah prestasi, masih sangat jauh panggang dari api. Berbagai media lawakan sepak bola Italia seperti Calcio Ignoranti atau Calciatori Brutti, sedari awal musim seringkali men-troll Ciciretti dan kemiripannya dengan Messi.

 

Selain komparasinya dengan Messi yang awam dijadikan lelucon, Ciciretti beberapa waktu lalu juga menjadi ikon yang sedikit menghebohkan Twitter dengan tantangan “500 tweets”, yang berujung dengan tato logo Twitter di tubuhnya.

Kemudian setelah melebih target (dia mendapat 1000 lebih retweets), Ciciretti pun memenuhi janji dengan tato logo Twitter di kakinya.

Selain ironi kemiripannya dengan Messi yang menjadi lawakan dan sosok eksentriknya di akun sosial media seperti Twitter, Ciciretti juga kembali menjalani hidup sebagai ironi pada bursa transfer musim dingin musim 2017/2018. Selain kepindahannya ke Serie B yang sedikit menggemparkan itu, hal yang sebenarnya semakin membuat sosok ini patut ditertawakan adalah bahwa sebelum mendadak ke Parma, Ciciretti sebelumnya sempat dikaitkan dengan klub besar seperti Napoli dan juga kemungkinannya pindah ke Liga Spanyol.

Untuk hal ini, video garapan Italian Football TV mungkin bisa dijadikan gambaran nasib Ciciretti dari Benevento, yang tak menjadi pemain Napoli dan justru menuju Parma.

https://twitter.com/IFTVofficial/status/953752900940988416

Mungkin, Ciciretti enggan terus bertahan di Stadio Ciro Vigorito, markas klub Benevento itu, karena merasa klubnya itu tak punya kans untuk bertahan di Serie A musim depan. Barangkali dia memilih Parma karena justru ingin membantu perjuangan I Ducali, untuk menembus kancah Serie A musim depan. Dan juga, barangkali ia sebenarnya enggan merapat ke Napoli karena takut tak mendapat menit bermain cukup atau ia tak mau ke Spanyol, karena perlu adaptasi lebih ketika bermain di sana.

Namun begitulah sosok Amato Ciciretti, sosok ‘Messi baru’ yang penuh ironi sehingga memang tak salah kalau label “Lord” pantas disematkan pada dirinya. Namun pada akhirnya, mari berharap semoga dia sukses mengobrak-abrik para bek Serie B dan membawa Parma ke Serie A musim depan segera.

In bocca al lupo, Lord!

Author: Haris Chaebar (@chaebar_haris)