Semasa aktif bermain dahulu, nama Philip Neville cukup kondang sebagai salah satu pesepak bola yang bergelimang kesuksesan. Dirinya termasuk ke dalam skuat Manchester United yang rajin beroleh trofi di era 1994-2005 sebelum akhirnya pindah ke Everton, dan mengakhiri karier di sana begitu musim 2012/2013 kelar.
Selepas pensiun, Neville mengikuti kursus kepelatihan sehingga mendapat lisensi UEFA B. Mengantongi lisensi tersebut membuat Neville mantap untuk terjun di dunia kepelatihan.
Dirinya sempat menjadi first team coach di bekas klubnya, United, medio 2013 hingga 2014 yang lalu, serta menjadi pelatih interim di kesebelasan yang ia miliki bersama Peter Lim, sang kakak Gary Neville, Ryan Giggs, Nicky Butt, Ryan Giggs, dan Paul Scholes, Salford City, setahun berselang.
Pengalaman pria kelahiran 21 Januari 1977 ini sebagai juru taktik bertambah tatkala ia diajak oleh Gary buat menukangi klub asal Spanyol, Valencia, di musim 2015/2016 kemarin. Gary yang menjabat sebagai pelatih kepala menunjuk Phil sebagai asistennya. Sayang, perjalanan mereka di Stadion Mestalla berlangsung singkat lantaran performa Los Che tak kunjung membaik.
Usai lama tak terdengar kabarnya, nama Neville kembali mengemuka di telinga khalayak pencinta sepak bola setelah asosiasi sepak bola Inggris (FA) menjadikannya sebagai salah satu kandidat pelatih tim nasional perempuan Inggris.
Jabatan pelatih di timnas perempuan Inggris memang tengah lowong setelah FA memecat Mark Sampson bulan September 2017 kemarin. Sampson diberhentikan gara-gara kasus pelecehan rasial yang dilakukannya kepada beberapa pemain timnas perempuan Inggris, yaitu Eniola Aluko dan Drew Spence.
Meski tak punya pengalaman melatih tim sepak bola perempuan di level apapun, ada antusiasme besar yang muncul dari Neville mengenai kursi pelatih timnas perempuan Inggris.
“Aku telah berbicara dengan pihak FA dan hal tersebut masih akan berlanjut hingga beberapa waktu ke depan. Jujur saja, aku merasa antusias dengan tawaran ini dan berharap FA akan memercayaiku guna memegang posisi tersebut”, tutur Neville ketika diwawancari di BBC Radio 5 Live.
Neville sendiri mengakui jika dirinya sempat menolak sejumlah tawaran untuk melatih dalam kurun satu setengah tahun terakhir. Figur yang saat aktif bermain punya 59 caps bareng timnas pria Inggris ini beralasan jika tawaran-tawaran itu kurang tepat untuk pengembangan kariernya.
“Aku ingin menjadi pelatih di sebuah klub maupun timnas yang memberi kesempatan bagiku untuk mengembangkan diri sekaligus meraih kesuksesan bersama mereka dan menukangi timnas Inggris merupakan salah satunya.”
Author: Budi Windekind (@Windekind_Budi)
Interista gaek yang tak hanya menggemari sepak bola tapi juga american football, balap, basket hingga gulat profesional