Laga persahabatan antara Bhayangkara FC lawan FC Tokyo yang akan dihelat di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) pada 27 Januari mendatang menghadirkan fenomena unik. Akan ada suporter yang didatangkan dari instansi kepolisian, untuk mendukung tim jawara Liga 1 2017 tersebut.
Manajer Bhayangkara FC, AKBP Sumardji, mengatakan bahwa nantinya ada tiga Polda yang akan mengirimkan personilnya untuk menjadi suporter, yakni Polda Metro Jaya, Polda Banten, dan Polda Jawa Barat.
“Khusus di tanggal 27 nanti, teman-teman akan melihat suporter khusus polisi. Ini menarik, karena selama ini polisi hanya diberi tugas untuk mengamankan,” ucap Sumardji dalam konferensi pers di Kantor PSSI, (16/1) kemarin.
Sumardji menambahkan, bahwa tiket untuk suporter dari kepolisian tidak akan ditarik biaya, sedangkan suporter yang dari warga sipil diwajibkan membayar tiket.
“Ada beberapa pintu yang kami sudah sepakati untuk tidak ditarik tiket karena khusus bagi anggota Polri yang memang sengaja kami undang untuk menonton pertandingan. Kami juga akan buka loket untuk beberapa tribun bagi masyarakat umum, itu baru kami tarik tiket,” terangnya dikutip dari Tempo.
Meski demikian, Sumardji menegaskan kalau Bhayangkara FC merupakan klub yang sebenarnya tidak pernah memperhatikan soal tiket, baik di partai biasa maupun laga besar, karena selalu berusaha memberi tontonan gratis. Hanya saja, karena biaya sewa stadion SUGBK yang tidak murah, membuatnya terpaksa mencari pemasukan tambahan, yang akan dialokasikan dari tiket masyarakat umum.
Laga persahabatan antara Bhayangkara FC kontra FC Tokyo digelar untuk memperingati 60 tahun hubungan diplomatik antara Indonesia dan Jepang. Selain itu, kabarnya pihak J.League dalam kunjungannya ini juga akan memantau beberapa pemain Indonesia yang potensial untuk dibawa ke Jepang.
FC Tokyo merupakan salah satu kontestan J1.League, kasta tertinggi Liga Jepang. Musim lalu, klub yang dinakhodai oleh Kenta Hasegawa ini finis di peringkat 13 dari 18 tim. Klub ini diperkuat oleh Takefusa Kubo, remaja 16 tahun yang pernah berlatih di La Masia selama empat tahun, dan dijuluki Messi dari Jepang.
Author: Aditya Jaya Iswara (@joyoisworo)
Milanisti paruh waktu yang berharap Andriy Shevchenko kembali muda dan membawa AC Milan juara Liga Champions Eropa lagi.