Nasional Bola

Herman Dzumafo Gabung Bhayangkara FC

Pada pertengahan musim kompetisi Liga 2017 kemarin, PSPS Riau secara mengejutkan merekrut penyerang berbadan bongsor, Herman Dzumafo Epandi, sebagai penggawa anyarnya.

Sempat terjadi keterkejutan di benak pencinta sepak bola nasional karena regulasi di Liga 2 melarang seluruh pesertanya menggunakan tenaga pemain asing. Namun usut punya usut, lelaki kelahiran Douala itu bisa direkrut oleh tim Asykar Bertuah lantaran sudah berstatus sebagai Warga Negara Indonesia (WNI).

Di atas lapangan, aksi-aksi yang ditunjukkan oleh lelaki yang telah berumur 37 tahun itu masih menawan. Dzumafo menjadi ujung tombak yang sangat dibutuhkan PSPS guna bersaing dan meraih target promosi ke Go-Jek Traveloka Liga 1. Sayangnya, upaya tersebut kandas di babak 8 besar sehingga PSPS harus bermain lagi di Liga 2 per musim yang akan datang.

Menariknya, kubu PSPS justru tidak memperpanjang kerja sama Dzumafo jelang bergulirnya musim kompetisi 2018. Kenyataan itu membuat sosok yang juga pernah membela Persib Bandung dan Mitra Kutai Kartanegara itu bisa merapat ke klub lain untuk melanjutkan kariernya.

Sempat dikabarkan merapat ke Sriwijaya FC tapi urung melakoni tes medis, pria berpostur 185 sentimeter itu akhirnya bergabung dengan kampiun Go-Jek Traveloka Liga 1 musim lalu, Bhayangkara FC.

Manajemen The Guardian merekrut Dzumafo guna menambal lubang di sektor depan usai ditinggal pergi juru gedor andalan mereka di musim lalu, Ilija Spasojevic, yang merapat ke Bali United.

Bersama Spasojevic, performa Bhayangkara FC di musim kemarin memang cukup luar biasa, khususnya dalam urusan membobol gawang lawan. Mereka jadi tim paling produktif nomor empat di ajang Go-Jek Traveloka Liga 1 2017 setelah Bali United, PSM Makassar, dan Persipura Jayapura dengan membukukan 61 gol.

Pihak Bhayangkara FC tentu berharap Dzumafo adalah sosok yang memiliki kemampuan sepadan dengan Spasojevic sehingga lini serang The Guardian di musim depan akan tetap mematikan. Terlebih, jasa Paulo Sergio yang musim lalu jadi tandem Spasojevic berhasil dipertahankan.

Kini, pencinta sepak bola Indonesia akan menunggu bagaimana pelatih Simon McMenemy meracik strategi yang pas, utamanya dalam mengombinasikan Dzumafo dan Paulo Sergio sebagai duo maut di barisan depan Bhayangkara FC agar prestasi gemilang yang mereka torehkan musim lalu bisa diulangi.

Author: Budi Windekind (@Windekind_Budi)
Interista gaek yang tak hanya menggemari sepak bola tapi juga american football, balap, basket hingga gulat profesional