Banyak keraguan hadir ketika Oh In-kyun mendarat di Bandung. Banyak Bobotoh yang menganggap bahwa gelandang asal Korea Selatan ini bukan berada di kelas yang tepat untuk memperkuat tim sebesar Persib Bandung. Usianya yang sudah berada di pertengahan tiga puluhan juga semakin membuat pandangan miring kepada mantan pemain Persegres Gresik United dan Mitra Kukar ini.
Kami sebelumnya sudah membahas bahwa In-kyun ingin membuktikan diri, serupa dengan apa yang Paulinho lakukan di Barcelona. In-kyun ingin membuktikan diri kepada semuanya, kepada manajemen klub, dan kepada para suporter, bahwa ia pantas mengenakan jersey biru warna kebesaran Maung Bandung.
Sejauh ini, ia melakukannya dengan cukup baik. Debutnya untuk Persib di turnamen kompetitif ditandai dengan sebuah gol. In-kyun mencetak gol semata wayang Maung Bandung ke gawang Sriwijaya FC di partai pembuka Piala Presiden 2017 pada Selasa (16/01) kemarin.
In-kyun juga sama seperti pemain lain. Ia merasakan ketegangan yang amat besar ketika mesti bermain di hadapan puluhan ribu Bobotoh yang memadati Stadion Gelora Bandung Lautan Api. Pada awalnya sentuhan-sentuhan Inkyun tidak terlalu baik. Operan-operan yang dilepaskannya tidak terlalu tepat sasaran. Tetapi, In-kyun kemudian berhasil mengendalikan diri, dan membuatnya berkontribusi untuk tim.
Akhirnya, momen yang menentukan tersebut tiba. Sembilan menit setelah wasit meniupkan peluit tanda babak kedua dimulai. Bola kiriman Tony Sucipto jatuh di jantung pertahanan tim Elang Sriwijaya. Eksekusi Ezechiel N’Douassel masih berhasil diblok oleh pemain bertahan lawan. Kemelut terjadi di muka gawang lawan tersebut berhasil dimanfaatkan In-kyun untuk memecah kebuntuan sekaligus mencetak satu-satunya gol pada pertandingan tersebut.
Baca juga: Gabung Persib Bandung, Mampukah Oh In-kyun Menepis Keraguan
Ada dua poin besar terkait gol yang dicetak oleh In-kyun ini. Pertama, gol ini juga menunjukan determinasi dari seorang In-kyun. Anda bisa membuka kembali rekaman pertandingannya. Setelah bola dikirim oleh Tony, sebelum mendarat di kaki Ezechiel, In-kyun terlebih dahulu mencoba memanfaatkan bola kiriman tersebut. Sayangnya percobaan pertamanya tidak maksimal.
Alih-alih terdiam atau bengong, Inkyun tetap berada dalam posisi siaga untuk menembak bola. Atau dengan kata lain, ia tidak patah arang ketika peluang pertamanya tidak menemui sasaran. Juga di mana sepanjang pertandingan ia tetap berlari meskipun terus dihantam oleh pemain lawan.
Pada kejadian gol ini adalah salah satu yang menjadi bukti kecerdasan dari seorang Oh In-kyun. Ia tidak buru-buru menembak bola liar setelah peluang dari Ezechiel berhasil diblok lawan. Ia justru memutar badan, membuatnya berada di posisi yang lebih baik untuk menembak bola dengan kaki kirinya yang terkenal dashyat itu.
Ini membuat adanya sepersekian detik di mana lawan tidak memperkirakan tindakan apa yang selanjutnya akan dilakukan oleh In-kyun. Ada momen out of position Bhio Paulin dan kiper Teja Paku Alam dalam sepersekian detik tersebut. Bola pun diarahkan Inkyun ke sudut yang sulit digapai oleh kiper. Momen hebat yang terjadi dengan sangat cepat. Situasi seperti inilah yang mematahkan argumen soal sepak bola yang katanya, tidak memiliki intensitas yang luar biasa seperti basket atau bulutangkis, misalnya.
Menjadi spesial karena ternyata gol yang dicetak oleh In-kyun adalah gol ke-33 Persib di ajang Piala Presiden. Anda bisa lihat bagaimana selebrasi dari In-kyun menunjukan angka 33 melalui tangannya. Dan semua tahu soal betapa spesialnya angka 33 bagi Persib karena tahun tersebut merupakan tahun kelahiran sang Maung Bandung. Menjadi lebih spesial lagi karena In-kyun akan berulang tahun yang ke-33 pada Januari 2018 ini dan ia sendiri mengenakan nomor 33 di belakang jersey-nya.
Dengan determinasi dan kaki kirinya, In-kyun bisa memainkan banyak peran di skuat Maung Bandung saat ini. Ia bisa bermain sebagai gelandang serang, atau playmaker yang bermain lebih melebar. Mencari persamaan, In-kyun bisa memainkan peran yang hampir serupa dengan Juan Mata di Manchester United. Membawa bola melebar, lalu bergerak masuk ke area tengah. Situasi ini jelas didukung karena Ezechiel yang berperan sebagai penyerang juga gemar bergerak ke area sayap. Ini memungkinkan In-kyun bisa merangsek masuk ke jantung pertahanan lawan.
In-kyun memang menunjukan perkembangan dan permainan yang sangat baik. Meskipun demikian, sama halnya seperti skuat Persib yang masih membutuhkan pembenahan, In-kyun juga mesti terus bermain lebih baik lagi. Karena untuk meruntuhkan keraguan para suporter tentu bukan dari satu pertandingan saja, melainkan selama berlangsungnya satu musim kompetisi mendatang.
Author: Aun Rahman (@aunrrahman)
Penikmat sepak bola dalam negeri yang (masih) percaya Indonesia mampu tampil di Piala Dunia