Kiprah Manchester United di musim kompetisi 2017/2018 berjalan tidak sesuai dengan harapan sang manajer, Jose Mourinho. Memulai dengan sangat spektakuler, Paul Pogba dan kawan-kawan justru mengalami jalan terjal jelang pertengahan musim. Tertinggal jauh dalam perebutan gelar juara Liga Primer Inggris dari rival sekota, Manchester City, adalah salah satu indikator bahwa musim ini tidak berjalan sesuai keinginan dari pria asal Portugal ini.
Ada tren di mana Jose selalu berhasil meraih gelar juara liga pada musim keduanya menangani sebuah klub. Fenemona ini sepertinya akan berhasil dipatahkan pada musim ini. Dan pelaku utama dari tidak terjadinya tren yang biasanya dilakukan oleh Jose di sebuah klub adalah sang seteru abadi, Pep Guardiola. Dan kini, Jose mesti mencari obat penawar luka, seandainya hingga akhir kompetisi nyatanya Guardiola dan City benar-benar tidak bisa dihentikan.
United sebenarnya tidak memiliki musim yang benar-benar buruk. Mereka termasuk salah satu kekuatan yang kembali di sepak bola Inggris saat ini. Tetapi ibarat menanam benih, tentu harapannya ada satu dari yang berhasil menjadi tunas dan berbuah. Jose mesti membawa United meraih satu gelar musim ini, juga sebagai penawar seandainya trofi Liga Primer Inggris memang mendarat di sisi biru kota Manchester musim ini. Dan di antara semua kompetisi di mana Jose dan United masih bertanding, Piala FA adalah yang paling realistis untuk digapai Jose bersama United.
Sebagai persiapan menantang Guardiola musim depan
Piala FA memang menjadi pilihan yang realistis. Lawan-lawan yang dihadapi merupakan tim-tim domestik di Inggris, di mana Jose tentunya tidak terlalu asing. Ketimbang Liga Champions yang tentunya amat berat bagi setiap tim peserta, juga karena rasanya kompetisi antarklub Eropa tersebut juga membutuhkan keberuntungan untuk memenangkannya.
Karena belum apa-apa, di fase gugur saja Jose dan United sudah menghadapi Sevilla. Tim yang di kancah domestik terkadang bermain biasa saja, tetapi relatif tampil menggila ketika mereka bermain di kompetisi Eropa. Dibuktikan bagaimana mereka berhasil meraih gelar juara Liga Europa tiga musim secara beruntun empat tahun lalu.
Meskipun demikian, Piala FA juga tidak bisa dipandang sebelah mata. Seandainya memang dijadikan target sebagai trofi yang mesti diraih seiring berjalannya musim, Jose dan United mesti serius ketika berlaga di kompetisi sepak bola tertua sepanjang sejarah ini. Bahkan jika perlu, menurunkan tim terbaik mereka ketika bertanding di Piala FA.
Piala FA memiliki kesulitan dan rimbanya tersendiri. Selain karena tim peserta bukan saja berasal dari klub-klub liga, tetapi juga non-liga, ini membuat kekuatan tim lawan tidak bisa diukur dengan pasti. Kompetisi seperti ini memungkinkan kemunculan tim yang tampil mengejutkan. Bahkan bisa mengalahkan tim yang level kompetisinya jauh di atas mereka. United tentu masih segar dengan pengalaman mereka dikalahkan Bristol City di ajang Piala EFL.
Ditambah sistem pertandingan tidak menggunakan partai kandang dan tandang seperti di piala domestik Spanyol atau Italia, hal ini tentu akan menjadi kesulitan tersendiri. Karena kesulitan dan urgensinya, Jose dan United tidak bisa memandang Piala FA dengan sebelah mata.
Bukan hanya Jose, tetapi para pemain juga membutuhkan gelar juara Piala FA ini untuk menjaga semangat mereka untuk terus bertarung di kompetisi selanjutnya. Bagi para penggemar, gelar juara Piala FA tentu akan mengobati luka yang hadir selama musim kompetisi kali ini. Poin utamanya adalah landasan agar bisa menatap musim selanjutnya dengan rasa optimisme dan percaya diri yang lebih baik.
Terlebih seandainya mereka berhasil meraih juara Piala FA musim ini, Jose bisa langsung menantang Pep Guardiola di permulaan musim mendatang. Karena seperti yang diketahui, di setiap awal musim akan ada pertandingan Community Shield yang mempertemukan antara juara Liga Primer Inggris dan juara Piala FA. Kesempatan seperti ini tentu tidak akan dilewatkan begitu saja oleh Jose.
Author: Aun Rahman (@aunrrahman)
Penikmat sepak bola dalam negeri yang (masih) percaya Indonesia mampu tampil di Piala Dunia