Seorang pesepak bola biasanya memutuskan untuk mengakhiri karier setelah melewati usia produktif mereka. Alasan pensiun juga biasanya karena sudah tak mampu lagi bersaing atau ingin menghabiskan waktu dengan keluarga. Namun, para pemain ini memiliki alasan gantung sepatu yang unik.
Dani Osvaldo
Pria Italia kelahiran Argentina ini telah memperkuat 12 klub dalam kariernya, termasuk tujuh klub Italia. Setelah gagal di Inggris bersama Southampton di bawah asuhan pelatih Mauricio Pochettino, pemain yang sempat membela timnas Italia ini pulang ke Argentina untuk membela Boca Juniors.
Namun, hanya bermain beberapa pertandingan, Osvaldo meninggalkan dunia sepak bola meski usianya baru 30 tahun. Alasannya supaya lebih berkonsentrasi untuk bermusik. Ia juga terang-terangan mengakui bahwa ia meninggalkan sepak bola agar bebas melahap asado, makanan khas Argentina, dan menenggak bir.
David Bentley
Dalam sebuah wawancara, pemain yang pernah dianggap penerus David Beckham ini berpendapat bahwa sepak bola zaman sekarang membosankan akibat pengaruh media sosial dan uang. Alasan itu membuat mantan pemain Tottenham Hotspur ini akhirnya pensiun pada usia 29 tahun. Sekarang, Bentley adalah pemilik restoran di Marbella, Spanyol, dan berinvestasi di beberapa bar di pesisir pantai Spanyol. Ia juga menanam saham di sebuah restoran di wilayah Woodford Green, London bersama Raheem Sterling dan Alex Oxlade-Chamberlain.
Carlos Roa
Bosan mendengar alasan pensiun pemain sepak bola yang itu-itu saja? Kiper Argentina, Carlos Roa, punya alasan pensiun yang ‘gereget’. Ia memutuskan untuk meninggalkan sepak bola untuk menunggu “akhir dunia”. Padahal, ia menjadi pahlawan Argentina di Piala Dunia 1998, terutama ketika tampil gemilang di adu penalti melawan Inggris. Namun, Roa lebih memilih mendalami agama dengan menjadi seorang pastor dan mempersiapkan diri menghadapi hari kiamat.
Tim Wiese
Kami sudah pernah membahas pemilihan karier unik pasca-sepak bola pria ini. Tim Wiese, penjaga gawang yang pernah memperkuat tim nasional Jerman, kini sedang menikmati profesi barunya sebagai pegulat profesional WWE. “Saya mendapat undangan resmi dari WWE. Mengapa saya harus mengatakan tidak?” kata Wiese enteng dalam suatu wawancara. Saat ini, Wiese telah mengubah penampilannya dengan tubuh penuh otot bagaikan raksasa Hulk.
Royston Drenthe
Mantan pemain Everton dan Real Madrid ini sempat digadang-gadang untuk menjadi legenda masa depan. Tapi, pria Belanda ini gagal total akibat tak pernah terliat memiliki motivasi untuk menjadi pemain hebat. Setelah mengundurkan diri dari lapangan hijau pada usia 29 tahun, Drenthe memutuskan untuk mengejar karier sebagai penyanyi rap.
Arjen de Zeeuw
Pria Belanda yang pernah bermain untuk Portsmouth dan Wigan ini telah pensiun pada tahun 2009. Di luar dugaan, De Zeeuw saat ini bekerja sebagai seorang detektif swasta. Ia mengkhususkan diri pada bidang forensik dan menyatakan penyelidikan di dunia kriminalitas adalah bidang yang paling dicintainya. Mau menyaingi Sherlock Holmes, nih?
Hidetoshi Nakata
Menjadi salah satu pemain Asia tersukses sepanjang sejarah ternyata bisa juga membuat seseorang cepat bosan. Nakata adalah salah satu contoh nyata. Ia rela meninggalkan dunia sepak bola pada usia 29 tahun demi memuaskan hasratnya di dunia mode. Ia kemudian menjadi model busana di berbagai majalah mode dan menjadi seorang editor di majalah fesyen, Monocle.
Mathieu Flamini
“Saya sangat peduli terhadap masalah lingkungan, perubahan iklim, dan pemanasan global, sehingga ingin berkontribusi terhadap masalah ini.” Pernyataan mulia itu terlontar dari mulut Flamini. Mantan pemain Arsenal dan AC Milan sedang tak memiliki klub dan disibukkan dengan perusahaan yang didirikannya sendiri. Inti kegiatan dari perusahaannya tersebut adalah untuk mencari sumber bahan bakar dari energi terbarukan. Kabarnya, perusahaan yang didirikannya pada tahun 2008 itu telah menemukan salah satu solusi untuk melestarikan planet Bumi.
Author: Mahir Pradana (@maheeeR)
Mahir Pradana adalah pencinta sepak bola yang sedang bermukim di Spanyol. Penulis buku ‘Home & Away’.