Tensi antara dua manajer, Antonio Conte dan Jose Mourinho semakin memanas.Yang teranyar, Conte mengaku tidak menyesali seluruh ucapan yang ia buat terhadap sosok kontroversial asal Portugal tersebut. Bahkan lebih tepatnya, Conte tidak akan melupakan setiap kata yang keluar dari mulut Jose terkait dirinya. Ia juga menambahkan bahwa ia tidak percaya bahwa perseteruannya dengan Jose akan merusak citra masing-masing klub yang mereka tangani, Chelsea dan Manchester United.
Akar masalah antara keduanya, dikabarkan adalah selebrasi berlebihan Conte ketika Chelsea berhasil mengalahkan United dengan skor telak pada Oktober 2016. Jose merasa bahwa Conte terlalu histeris untuk sebuah gol keempat berhadapan dengan tim yang sudah takluk. Bahkan secara langsung Jose mengungkapkan hal tersebut sesaat setelah pertandingan antara kedua kesebelasan usai.
Berbalas komentar antara keduanya semakin memanas. Jose selalu saja menggunakan setiap kesempatan untuk menyerang Conte. Begitu pula Conte yang juga melakukan hal yang sama. Semua hal rasanya bisa dipermasalahkan oleh keduanya. Mulai dari terkait penanganan terhadap pemain, skema permainan, wasit, atau bahkan sentilan Jose terkait Conte yang melakukan transplantasi rambut.
Di awal tahun 2018 ini, adu komentar antara Conte dan Jose semakin memanas. Dimulai yang terjadi pada awal tahun ini, ketika Jose menyebut sosok Conte merupakan seorang badut, di mana komentar ini mengacu kepada apa yang Conte lakukan pada Oktober 2016. Hal ini direspons oleh Conte dengan menyebut bahwa justru komentar tersebut bukan terkait dirinya, melainkan Jose sedang bercerita tentang dirinya di masa lalu.
Semakin memanas ketika Jose menyinggung soal kasus pengaturan skor yang pernah melibatkan Conte. Sementara Conte membalas bahwa Jose adalah “orang kecil” dan “palsu”, terutama terkait kasusnya dengan mantan manajer Chelsea yang lain, Claudio Ranieri.
Conte juga sedikitnya meminta bahwa setiap pihak ketiga untuk tidak terlalu merepotkan diri untuk menyelesaikan masalah ini. Seperti yang diketahui bahwa asosiasi manajer sepak bola Inggris atau LMA, berupaya untuk melakukan upaya rekonsiliasi kepada keduanya. Meski kemudian, Conte bersikukuh bahwa masalah ini hanyalah masalah personal antara dirinya dan Jose.
Pastinya pertemuan antara dua kesebelasan pada 25 Februari 2018 nanti tentu akan menjadi sangat panas. Respons Jose tentu dinantikan terkait pernyataan terakhir yang dibuat oleh Conte. Karena tentunya diharapkan Jose tidak membalasnya dengan mencolok mata, sama seperti yang ia lakukan kepada almarhum Tito Vilanova. Karena biarlah perang kata-kata tetap menjadi perang kata-kata, tanpa menimbulkan korban dengan yang mengalami penderitaan fisik.
Author: Aun Rahman (@aunrrahman)
Penikmat sepak bola dalam negeri yang (masih) percaya Indonesia mampu tampil di Piala Dunia